Jakarta -
Banyak sekali kebaikan Air Susu Ibu (ASI) untuk anak, Bunda. Itu sebabnya, memberikan ASI eksklusif pada anak penting banget. Tapi, mungkin ada beberapa ibu yang merasa sulit mengeluarkan ASI setelah melahirkan.
Terkait situasi tersebut, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar ICBLC mengatakan ibu tak perlu khawatir. Sebaliknya, ibu mesti lekas mencari konselor ASI, yang menurut Nia saat ini makin mudah ditemui di seluruh Indonesia.
"Segera cari pertolongan dan jangan menunda sebelum produksi ASI turun. Siklusnya tahu, mau, dan mampu hingga akhirnya bisa menyusui," terang Nia.
Kata Nia, meskipun sudah tahu cara menyusui, terkadang tidak menjamin ibu bisa menyusui. Tapi setidaknya pengetahuan menimbulkan kemauan untuk memberikan ASI.
"Kemauan inilah yang akhirnya membantu ibu mampu menyusui, dengan dukungan keluarga dan konselor jika kesulitan," kata Nia, seperti dikutip dari detikcom.
Selain itu, berikut ini 6 cara sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI, yang HaiBunda rangkum dari Fox News.
1. Rutin menyusui"Menyusuilah sesering yang diinginkan sang bayi," kata Irene Zoppi, konsultan laktasi bersertifikasi internasional.
Semakin sering Bunda menyusui dan mengosongkan payudara, semakin banyak pula ASI yang akan dihasilkan. Selain itu, usahakan bayi menyusu di kedua payudara dalam satu sesi menyusui. Agar pasokan ASI di kedua payudara seimbang.
2. Pompa payudaraBanyak ibu menyusui mengatakan persediaan ASI mereka berkurang ketika mereka kembali bekerja dan itu biasanya karena mereka tidak sering memompa ASI. Jika Bunda dapat melakukan satu sesi pemompaan tambahan sebelum bayi bangun, di siang hari atau di malam hari, terutama jika bayi telah menyusu di malam hari, itu akan membantu.
Bunda juga dapat memompa segera setelah menyusui. Atau memompa payudara juga untuk memastikan payudara benar-benar sudah kosong.
3. Periksa pelekatan 6 Cara Simpel Tingkatkan Produksi ASI /Foto: iStock |
Jika pelekatan bayi dan Bunda saat menyusui tidak tepat, maka ia tidak akan dapat menerima ASI yang cukup, dan ASI di payudara pun akan berkurang produksinya. Maka itu, penting untuk periksa apakah pelekatan sudah benar, hal ini bisa dikonsultasikan dengan konsultan laktasi di rumah sakit atau pada ahli.
4. Tidak perlu minum air putih berlebihanMitos umum tentang ASI adalah semakin banyak air yang Bunda minum, semakin baik persediaan ASI, tetapi bukan itu masalahnya.
"Hanya meningkatkan cairan tubuh, tidak akan memengaruhi apa pun terkait volume ASI Anda, kecuali Anda mengeluarkannya," kata Zoppi.
Minumlah air yang cukup untuk memuaskan dahaga Bunda, tetapi tidak perlu berlebihan ya. Karena sebanyak apapun air putih yang kita minum, tidak akan memengaruhi produksi ASI.
5. Hindari dot dan botolMemperkenalkan dot atau botol tepat setelah bayi lahir tidak hanya membuat bingung puting. Sebab, Bunda juga akan kehilangan kesempatan untuk memberi ASI pada bayi dan membuat persediaan ASI jadi tidak memadai.
Terlebih lagi, dot atau botol mengganggu proses fisiologis normal menyusui, kata Zoppi. Jadi sebaiknya jangan langsung perkenalkan dot pada bayi selama Bunda masih bisa menyusuinya secara langsung.
6. Hindari stresStres jelas dapat memengaruhi suplai ASI, terutama bagi ibu yang memiliki bayi di NICU. Kata Zoppi, jika masalah muncul seperti bayi memiliki masalah kesehatan mendadak atau perlu operasi, biasanya ibu menyusui bisa merasakan penurunan tiba-tiba dalam pasokan ASI nya.
Namun, menjadi ibu baru, atau memiliki anak lagi, bisa juga membuat stres. Nah, cobalah untuk mendapatkan istirahat yang cukup, serta gunakan teknik relaksasi, atau cobalah menemukan cara untuk mengatasi stres.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/rdn)