Jakarta -
Sebagian besar bunda tentu ingin menyusui bayinya. Tapi, beberapa mungkin kesulitan memproduksi ASI yang cukup. Bisa jadi sudah melakukan berbagai cara alami agar produksi ASI meningkat, tapi tak ada perubahan. Akhirnya memilih suplemen
ASI booster. Apakah aman?
Stephanie Canale, MD, anggota The American Board of Family Medicine dan pendiri Lactation Lab perusahaan pengujian ASI, mengatakan, ketika pasiennya mengaku produksi ASI-nya kurang, langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi faktor-faktor sederhana, termasuk evaluasi kait alias latch on, pemeriksaan oral bayi, frekuensi menyusui atau memompa, dan ketelitian pengosongan payudara.
"Saya selalu bertanya kepada pasien saya, apakah mereka minum cukup air. Mengkonsumsi cukup cairan lebih penting untuk pasokan susu daripada suplemen apa pun," ujarnya.
Namun, apabila semua cara tak mempan meningkatkan produksi ASI, kata Canale, suplemen ASI bisa dipertimbangkan. Untuk konsumsi yang lebih aman, penggunaan juga harus memperhatikan efek sampingnya.
"Penggunaannya harus dengan hati-hati, dan ibu harus menyadari potensi efek samping dan data minimal untuk efektivitasnya," kata Canale, mengutip
Lactation Lab.
Ibu menyusui/ Foto: iStock |
Menurut Canale, hanya ada dua suplemen herbal umum yang dinyatakan aman oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika untuk meningkatkan pasokan ASI, yakni fenugreek dan fennel alias adas. Namun, ada beberapa suplemen yang sukses menjadi booster ASI.
Kata Canale, sebagian besar produk yang tersedia secara komersial, termasuk teh dan kapsul, juga mengandung kombinasi fenugreek dengan berbagai obat herbal lain. Namun, sebelum mengonsumsinya, cobalah mendiskusikan semua suplemen dengan penyedia layanan kesehatan dan menemukan yang paling cocok.
"Penting bagi para ibu untuk menyadari efek samping dan untuk memantau diri mereka sendiri dan bayinya," tegasnya.
Misalnya saja pada fenugreek, Canale bilang, dosis fenugreek yang direkomendasikan itu 2 sampai 3 kapsul (580 - 610 mg per kapsul) 3 - 4 kali per hari, dan bisa dihentikan setelah pasokan susu meningkat sesuai yang diinginkan. Banyak wanita mendapatkan hasil dalam 24 - 72 jam.
Namun, ada beberapa efek samping umum dari fenugreek, termasuk mual, sakit kepala, muntah, peningkatan gas, dan motilitas gastrointestinal dengan feses yang lembek. Beberapa wanita juga melaporkan meningkatnya kemacetan payudara dan rasa ASI seperti maple.
Hal senada juga disampaikan Alicia C. Simpson, konsultan laktasi bersertifikat di Atlanta. Ia menjelaskan, suplemen herba dan teh laktasi harus diperlakukan seperti obat-obatan, Bunda. Obat ini mungkin alami, tapi bukan berarti bebas efek samping.
"Kalau Bunda bingung perihal menyusui termasuk produksi ASI yang dirasa kurang banyak, harus mengonsumsi ASI booster atau tidak, ada baiknya bertemu dengan konselor laktasi. Karena, konselor laktasi bisa membantu menilai apakah ASI Bunda benar-benar rendah produksinya, meski umumnya wanita memproduksi ASI yang cukup kok. Kalau memang produksinya rendah, konselor bisa mencarikan solusi," tutur Alicia, dikutip dari
Mom Junction.
Bunda, simak juga tips sukses Nadia Mulya memberi ASI eksklusif sambil bekerja, dalam video berikut:
(muf/muf)