menyusui
Perlukah Ibu Menyusui Minum Suplemen ASI Booster?
Selasa, 14 Jan 2020 17:05 WIB
Jakarta -
Terkadang, ibu menyusui merasa bingung harus bagaimana karena produksi ASI-nya sedikit. Tak jarang, salah satu cara yang kerap dicoba adalah dengan minum suplemen ASI booster. Namun, apakah sebenarnya suplemen ini aman dan efektif untuk memperbanyak ASI?
Menurut Rachel Borton, praktisi perawat keluarga berlisensi dan asisten profesor keperawatan di Bradley University di Peoria, Illinois, Chicago, pengaruh suplemen pada setiap wanita bisa saja berbeda. Mungkin ada Bunda yang mencoba dan ternyata produksi ASI-nya meningkat. Tapi, ada juga yang tidak terjadi perbedaan apapun.
"Penelitian tentang efektivitas dan keamanan penggunaan suplemen jangka panjang memberikan hasil yang tidak konsisten dan tidak memadai," jelas Borton, dikutip dari Today's Parent.
Selain itu, menurut Borton, mengonsumsi suplemen walaupun dinyatakan menggunakan bahan alami, tetap saja kadang ada efek sampingnya. Jadi Bunda disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk meminumnya.
"Anda benar-benar harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika mencoba herbal dan suplemen baru. Suplemen tidak boleh dianggap enteng," kata Borton.
Dikatakan juga oleh dr.Meta Hanindita, Sp.A, dari RSU Dr Soetomo Surabaya, obat-obatan atau suplemen seperti domperidone atau metoclopramide bisa dipakai untuk memperbanyak ASI karena meningkatkan sekresi prolaktin. Namun, tidak bisa digunakan secara rutin.
Lebih lanjut, kata Meta, obat-obatan tersebut berguna untuk memperbanyak ASI kalau ibu sudah memerah ASI dan menyusui secara teratur dan efektif.
"Jika ASI tidak dikeluarkan secara teratur dan efektif, percuma juga, obat-obatan tadi enggak bakal efektif," imbuh Meta, dilansir detikcom.
Meta juga menambahkan, produksi ASI sebenarnya sama dengan yang dikeluarkan. Jadi kuncinya adalah sering lakukan pengosongan payudara, baik dengan menyusui bayi maupun dipompa. Dengan begitu, semakin banyak juga ASI yang diproduksi.
"Nah, kalau merasa sudah melakukan segalanya tapi ASI kok belum sebanyak yang kita harapkan, coba cek dulu. Pertama, perlekatan dan posisi bayi saat menyusu. Posisi dan perlekatan bayi saat menyusu sangat berpengaruh terhadap pengosongan efektif payudara," tegas Meta.
Simak juga kisah drama menyusui Eriska Rein dalam video ini:
(yun/muf)
Menurut Rachel Borton, praktisi perawat keluarga berlisensi dan asisten profesor keperawatan di Bradley University di Peoria, Illinois, Chicago, pengaruh suplemen pada setiap wanita bisa saja berbeda. Mungkin ada Bunda yang mencoba dan ternyata produksi ASI-nya meningkat. Tapi, ada juga yang tidak terjadi perbedaan apapun.
Baca Juga : 4 Tips Memperbanyak ASI bagi Ibu Bekerja |
"Penelitian tentang efektivitas dan keamanan penggunaan suplemen jangka panjang memberikan hasil yang tidak konsisten dan tidak memadai," jelas Borton, dikutip dari Today's Parent.
Selain itu, menurut Borton, mengonsumsi suplemen walaupun dinyatakan menggunakan bahan alami, tetap saja kadang ada efek sampingnya. Jadi Bunda disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk meminumnya.
"Anda benar-benar harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika mencoba herbal dan suplemen baru. Suplemen tidak boleh dianggap enteng," kata Borton.
![]() |
Dikatakan juga oleh dr.Meta Hanindita, Sp.A, dari RSU Dr Soetomo Surabaya, obat-obatan atau suplemen seperti domperidone atau metoclopramide bisa dipakai untuk memperbanyak ASI karena meningkatkan sekresi prolaktin. Namun, tidak bisa digunakan secara rutin.
Lebih lanjut, kata Meta, obat-obatan tersebut berguna untuk memperbanyak ASI kalau ibu sudah memerah ASI dan menyusui secara teratur dan efektif.
"Jika ASI tidak dikeluarkan secara teratur dan efektif, percuma juga, obat-obatan tadi enggak bakal efektif," imbuh Meta, dilansir detikcom.
Meta juga menambahkan, produksi ASI sebenarnya sama dengan yang dikeluarkan. Jadi kuncinya adalah sering lakukan pengosongan payudara, baik dengan menyusui bayi maupun dipompa. Dengan begitu, semakin banyak juga ASI yang diproduksi.
"Nah, kalau merasa sudah melakukan segalanya tapi ASI kok belum sebanyak yang kita harapkan, coba cek dulu. Pertama, perlekatan dan posisi bayi saat menyusu. Posisi dan perlekatan bayi saat menyusu sangat berpengaruh terhadap pengosongan efektif payudara," tegas Meta.
Simak juga kisah drama menyusui Eriska Rein dalam video ini:
(yun/muf)