Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Aman Pilih ASI Booster untuk Ibu Menyusui

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 15 Jan 2020 08:31 WIB

ASI booster dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI. Namun, di samping manfaatnya, ada juga efek samping yang perlu Bunda perhatikan. Ibu menyusui harus tahu.
Ilustrasi Tips Aman Pilih ASI Booster untuk Ibu Menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Sebagian besar bunda tentu ingin menyusui bayinya. Tapi, beberapa mungkin kesulitan memproduksi ASI yang cukup. Bisa jadi sudah melakukan berbagai cara alami agar produksi ASI meningkat, tapi tak ada perubahan. Akhirnya memilih suplemen ASI booster. Apakah aman?

Stephanie Canale, MD, anggota The American Board of Family Medicine dan pendiri Lactation Lab perusahaan pengujian ASI, mengatakan, ketika pasiennya mengaku produksi ASI-nya kurang, langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi faktor-faktor sederhana, termasuk evaluasi kait alias latch on, pemeriksaan oral bayi, frekuensi menyusui atau memompa, dan ketelitian pengosongan payudara.


"Saya selalu bertanya kepada pasien saya, apakah mereka minum cukup air. Mengkonsumsi cukup cairan lebih penting untuk pasokan susu daripada suplemen apa pun," ujarnya.

Namun, apabila semua cara tak mempan meningkatkan produksi ASI, kata Canale, suplemen ASI bisa dipertimbangkan. Untuk konsumsi yang lebih aman, penggunaan juga harus memperhatikan efek sampingnya.

"Penggunaannya harus dengan hati-hati, dan ibu harus menyadari potensi efek samping dan data minimal untuk efektivitasnya," kata Canale, mengutip Lactation Lab.

Ibu menyusuiIbu menyusui/ Foto: iStock
Menurut Canale, hanya ada dua suplemen herbal umum yang dinyatakan aman oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika untuk meningkatkan pasokan ASI, yakni fenugreek dan fennel alias adas. Namun, ada beberapa suplemen yang sukses menjadi booster ASI.

Kata Canale, sebagian besar produk yang tersedia secara komersial, termasuk teh dan kapsul, juga mengandung kombinasi fenugreek dengan berbagai obat herbal lain. Namun, sebelum mengonsumsinya, cobalah mendiskusikan semua suplemen dengan penyedia layanan kesehatan dan menemukan yang paling cocok.

"Penting bagi para ibu untuk menyadari efek samping dan untuk memantau diri mereka sendiri dan bayinya," tegasnya.

Misalnya saja pada fenugreek, Canale bilang, dosis fenugreek yang direkomendasikan itu 2 sampai 3 kapsul (580 - 610 mg per kapsul) 3 - 4 kali per hari, dan bisa dihentikan setelah pasokan susu meningkat sesuai yang diinginkan. Banyak wanita mendapatkan hasil dalam 24 - 72 jam.

Namun, ada beberapa efek samping umum dari fenugreek, termasuk mual, sakit kepala, muntah, peningkatan gas, dan motilitas gastrointestinal dengan feses yang lembek. Beberapa wanita juga melaporkan meningkatnya kemacetan payudara dan rasa ASI seperti maple.


Hal senada juga disampaikan Alicia C. Simpson, konsultan laktasi bersertifikat di Atlanta. Ia menjelaskan, suplemen herba dan teh laktasi harus diperlakukan seperti obat-obatan, Bunda. Obat ini mungkin alami, tapi bukan berarti bebas efek samping.

"Kalau Bunda bingung perihal menyusui termasuk produksi ASI yang dirasa kurang banyak, harus mengonsumsi ASI booster atau tidak, ada baiknya bertemu dengan konselor laktasi. Karena, konselor laktasi bisa membantu menilai apakah ASI Bunda benar-benar rendah produksinya, meski umumnya wanita memproduksi ASI yang cukup kok. Kalau memang produksinya rendah, konselor bisa mencarikan solusi," tutur Alicia, dikutip dari Mom Junction.

Bunda, simak juga tips sukses Nadia Mulya memberi ASI eksklusif sambil bekerja, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda