Manfaat Daun Singkong untuk Ibu Menyusui, Sayur Enak Bagus untuk ASI Booster

Daun singkong banyak dimanfaatkan untuk lalapan termasuk juga bagi para busui. Ini karena banyak manfaat daun singkong untuk ibu menyusui yang tak banyak diketahui.

Selain enak dikonsumsi, berbagai manfaat daun singkong untuk ibu menyusui diketahui dapat membantu melancarkan ASI. Ini dikarenakan daun singkong mengandung galactagogue dan vitamin A untuk ASI. Bunda yang menyusui dapat merebusnya dan mengonsumsinya sebagai lalapan ataupun diolah sebagai sayuran yang enak yang baik sebagai ASI booster.

Sayuran hijau yang satu ini juga bisa menjadi alternatif sayur selain bayam, kangkung, dan berbagai sayuran hijau lainnya yang memang bagus dikonsumsi selama menyusui. Seperti diketahui bahwa daun singkong mengandung vitamin, protein, mineral, dan asam amino esensial.

Protein yang terdapat pada daun singkong membantu dalam pembentukan sel-sel tubuh dan menjadi bagian dari sistem enzim. Daun singkong juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. 

Manfaat daun singkong untuk ibu menyusui

Daun singkong kaya akan protein, terutama sebagai sumber protein nabati. Kandungan vitamin B yang tinggi di dalamnya berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan sel-sel dalam tubuh.

Selain itu, daun singkong juga merupakan sumber antioksidan yang sangat baik sehingga membantu mencegah berkembangnya radikal bebas. Radikal bebas diketahui menyebabkan penyakit berbahaya, termasuk kanker.

Kandungan serat pada daun singkong juga memberikan manfaat yang cukup besar dalam proses pencernaan, terutama bagi kesehatan usus besar. Manfaat daun singkong antara lain mencegah anemia, meningkatkan kualitas ASI, dan mencegah sembelit. Ada banyak sekali manfaat daun singkong bagi kesehatan termasuk melancarkan ASI. 

Bagi busui, dengan meningkatnya produksi ASI tentunya juga berdampak bagi bayi. Hal ini dapat membuat bayi menerima ASI lebih banyak karena ASI memang sangat baik untuk tumbuh kembang dan meningkatkan potensi pada bayi seperti dikutip dari laman IJHP.

Ya, manfaat daun singkong memang tak diragukan ya, Bunda. Deretan manfaat tersebut diketahui karena daun singkong kaya berbagai mineral penting.

Daun singkong diketahui kaya asam folat, kalsium, mangan, kalium, serat, zat besi, dan vitamin. Serta, daun singkong juga mengandung fosfor dan kalsium sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi. Dan, serat yang ada dalam daun singkong juga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan. Sehingga, gangguan sembelit dan diare bisa diminimalisasi.

Oh iya, Bunda, meski banyak manfaatnya tak berarti Bunda mengonsumsinya secara berlebihan. Ada baiknya, Bunda mengonsumsi daun singkong dengan bijak. Mengingat jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan, daun singkong juga dapat mendatangkan efek yang tidak aman bagi tubuh.

Termasuk peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar kolesterol, dan membuat seseorang jadi pusing. Sehingga, konsumsilah dalam porsi cukup dan tidak berlebihan ya, Bunda.

Kemudian, Bunda dapat memanfaatkan sayuran hijau lainnya sebagai asupan sehat selama menyusui. Selain daun singkong, daun ubi jalar yang mudah ditemui juga bermanfaat bagi ibu selama menyusui.

Daun ubi banyak dimanfaatkan sebagai makanan untuk menambah produksi ASI guna mensukseskan program ASI eksklusif karena dalam daun ubi terdapat zat-zat galactagogue yang dapat meningkatkan produksi ASI sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI.

Beberapa penelitian yang mengamat pengaruh konsumsi daun ubi terhadap produksi ASI juga banyak dilakukan termasuk diantaranya di wilayah kerja Puskesmas Campurejo Tahun 2016.

Dari 20 responden, diketahui seluruh responden ASI-nya kurang sebelum diberikan rebusan daun ubi jalar. Sedangkan sesudah diberikan rebusan daun ubi jalar hampir seluruh responden (85,0 persen) ASI-nya mengalami peningkatan atau ASI cukup.

Ya, rebusan daun memang dapat meningkatkan hormon prolaktin dan meningkatkan produksi ASI. Karena, kandungan dari struktur lipid dan hormon prolaktin merupakan senyawa aktif yang dapat terlibat dalam produksi ASI yaitu efek galactagogue. Galactagogue merupakan zat yang terkandung dalam daun ubi jalar yang dapat membantu produksi ASI.

Ubi jalar memiliki banyak kandungan manfaat baik itu umbinya atau daunnya. Daun ubi memiliki kandungan 1,01 mg / 100 gr. Daun ubi jalar pun mudah ditemui dan bermanfaat untuk ibu dapat dengan mudah memanfaatkan daun ubi untuk makanan penambah produksi ASI dan juga untuk menambahkan kebutuhan nutrisi ibu serta mensukseskan produksi ASI. Di sinilah peran rebusan daun ubi jalar sangat bekerja karena daun ini menjadi salah satu komplementer untuk booster ASI guna memenuhi kebutuhan  bayi.

Tak hanya itu, daun ubi jalar juga dipercaya mengandung vitamin yang dibutuhkan tubuh salah satunya vitamin A yang dapat membantu hipofise anterior untuk merangsang hormon prolaktin di dalam epitel.

Dengan ini, otak akan meningkat dan mengaktifkan sel epitel pada alveoli untuk menampung air susu di dalam payudara dan menyebabkan suplai ASI meningkat. Hal ini pun nantinya dapat menambah kepercayaan ibu dalam membantu menambah kecukupan suplai ASI.

Konsumsi daun ubi dengan dosis ekstrak daun ubi jalar selama 5 hari dengan dosis 3 kali sehari 2 kapsul (setara dengan 100 gr daun ubi jalar segar) menghasilkan peningkatan produksi ASI dari angka awal 26,7 persen untuk ASI lancar dan 60 persen untuk ASI sedang.

Ilustrasi Daun Singkong / Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

Setelah mengonsumsinya, distribusi produksi ASI 73,3 persen mengalami peningkatan. Hal ini berarti ibu yang mengkonsumsi ekstrak daun ubi jalar produksi ASI nya lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun ubi jalar seperti dikutip dari laman Repository.unika.

Meski demikian, hasil yang berbeda mungkin bisa juga didapatkan banyak ibu menyusui di luar sana. Karena, setiap ibu menyusui memiliki efek yang berbeda satu sama lain setelah mengonsumsinya.

Ada baiknya, jika Bunda bermasalah dengan produksi ASI, kesulitan menyusui, dan ASI yang mampet, segera berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!