HaiBunda

MENYUSUI

4 Fakta Menarik tentang Olahraga Saat Menyusui

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 13 Apr 2020 07:00 WIB
4 Fakta Menarik tentang Olahraga Saat Menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Kata orang dulu, berolahraga saat menyusui bisa kurangi suplai ASI (air susu ibu). Malah ada juga yang bilang bisa mengubah rasa ASI. Benarkah demikian?

Kenyataannya tidak, Bunda. Ada beberapa penelitian yang terbukti ilmiah bahwa olahraga justru memberikan banyak manfaat bagi ibu menyusui. Berikut dipaparkan instruktur Micky Marie Morrison, PT, ICPFE, empat hal menarik tentang olahraga saat menyusui:


1. Olahraga tidak akan mengganggu persediaan ASI


Selama Bunda mempertahankan pola makan yang sehat, persediaan ASI seharusnya tidak terpengaruh oleh olahraga. Tubuh membakar sekitar 500 kalori per hari untuk menghasilkan ASI yang dibutuhkan bayi. Jika Bunda banyak berolahraga, Bunda harus menebus kalori ekstra yang dikeluarkan.

2. Tidak akan mengubah rasa ASI

Beberapa mitos mengingatkan agar tidak terlalu banyak berolahraga karena membuat ASI asam sehingga bayi tidak mau menyusu. Penelitian memang telah menunjukkan bahwa kadar asam laktat dalam ASI meningkat secara signifikan hingga 90 menit setelah latihan maksimal.

"Berita baiknya adalah tidak ada peningkatan kadar asam laktat setelah aktivitas sedang. Jadi, selama Anda tetap melakukan latihan aerobik di 80 persen rentang denyut jantung maksimal, bayi Anda tidak akan melihat perbedaan," tulis Morrison dikutip dari The Bump.

ilustrasi ibu menyusui/ Foto: istock

3. ASI Anda tetap bergizi seperti biasa - bahkan setelah berolahraga

Studi menunjukkan bahwa bayi yang disusui secara eksklusif oleh ibu yang berolahraga secara teratur tumbuh sama kuatnya dengan bayi dengan ibu menyusui yang tidak banyak bergerak. Bonus penguat kekebalan dalam ASI juga tampaknya tidak berubah dengan olahraga ringan.

"Studi lain menunjukkan bahwa wanita yang melakukan latihan aerobik sedang selama 30 menit tiga kali per minggu memiliki tingkat yang sama dengan senyawa penambah kekebalan dalam ASI dengan mereka yang tidak berolahraga, dan, tidak mengherankan, para wanita itu menunjukkan tingkat kardiovaskular yang lebih tinggi," ujar penulis buku Baby Weight: The Complete Guide to Prenatal and Postpartum Fitness itu.

4. Aktivitas berdampak rendah (low impact) sangat bagus

Karena ligamen Bunda lemah hingga empat bulan pascapersalinan dan tubuh Bunda harus pulih. Jadi, Bunda harus memulai aktivitas apa pun secara perlahan. Dimulai dengan 10-15 menit aktivitas kardio berdampak rendah (low impact) seperti berenang, berjalan.

"Jaga detak jantung Anda maksimal 80 persen atau kurang (220 dikurangi usia Anda). Memasukkan setidaknya 10 menit penguatan inti juga untuk membantu mendapatkan kembali kekuatan dan kekencangan pada otot yang paling terpengaruh oleh kehamilan," tulisnya.


Simak juga cara mengatasi bayi tongue tie dan lip tie:




(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

9 Barang Elektronik yang Tidak Boleh Dicolokkan ke Stopkontak Ekstensi

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Rumah Mewah Artis 4 Lantai, Dilengkapi Lift hingga Kolam Renang Rooftop

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah

Mom's Life Arina Yulistara

Ingin Cepat Hamil? Begini Cara Memilih Pelumas yang Tepat untuk Berhubungan Intim

Kehamilan Melly Febrida

10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi

Rekomendasi Produk Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Potret Keseruan Julie Estelle Temani Suami Balapan di Shanghai

Potret Pemeran Rahman di Film Zombie Abadi Nan Jaya Ardit Erwandha Bersama Istri

Sistem Half Day vs Full Day Preschool, Mana yang Lebih Baik untuk Anak

Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah

10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK