Jakarta -
Pelekatan adalah cara bayi memasukkan puting dan areola ke dalam mulutnya untuk menyusu. Ini benar-benar aspek terpenting dari menyusui. Kenapa? Tanpa pelekatan yang benar, bayi tidak akan mendapatkan ASI yang ia butuhkan.
Sementara, payudara Bunda juga tidak akan terangsang untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Terlebih lagi, puting bisa menjadi lecet dan sangat menyakitkan ketika pelekatan tidak benar.
Apa tanda-tandaÂ
pelekatan menyusui yang salah? Menurut Heidy Murkoff, penulis
What to Expect the First Year, jika Bunda merasakan sakit saat menyusui, ada sesuatu yang tidak beres. Ini berarti bayi cenderung mengisap puting alih-alih mengisap areola (area sekitar puting susu).
Cara mengatasinya, letakkan jari ke sudut mulutnya dan coba lagi menyusui. Lakukan juga jika Bunda mendengar bunyi klik, yang menunjukkan bayi tidak melekat dengan benar (dan kemungkinan hanya mengisap puting susu).
 ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock |
"Kadang-kadang bayi Anda mungkin ingin sekali mengisap sehingga ia memegang bagian payudara mana pun dan terus menyusu bahkan jika tidak ada ASI yang keluar," tulis Murkoff, dikutip dari
What to Expect.Hasilnya, payudara Bunda malah memar dan menyakitkan. Sementara itu, bayi akan terus rewel karena sangat lapar.
Bunda harus mengulang dari awal, lepaskan payudara dari bayi, lalu sodorkan puting dan aerola ke mulut bayi secara penuh. Pada awalnya, mungkin diperlukan beberapa upaya untuk melekat dengan benar.
Solusi lainnya adalah perbaiki posisi
menyusui. Jangan membungkuk di atas bayi dan mendorong payudara ke mulutnya. Pastikan kepala dan tubuh bayi menghadap Bunda, sehingga ia dapat fokus menyusu.
Simak juga tips memperbanyak ASI saat menstruasi:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)