HaiBunda

MENYUSUI

3 Bahaya Bayi Diberi Asupan Prelakteal Sebelum ASI Keluar, Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 18 Jun 2020 19:05 WIB
Bahaya Bayi Diberi Asupan Prelakteal Sebelum ASI Keluar, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock
Jakarta -

Kendala produksi ASI bukan berarti nutrisi si kecil bisa digantikan dengan asupan prelakteal ya. Apalagi pada bayi yang baru lahir, Bunda.

Dalam buku 101 Resep Pasti Hamil Sehat dan Bahagia, dijelaskan bahwa asupan prelakteal adalah pemberian makan pada bayi baru lahir sebelum ASI ibu keluar. Makanan bisa berupa susu sapi, air gula, air kelapa, dan madu.

Dalam penelitian yang diterbitkan di International Breastfeeding Journal dijelaskan bahwa pemberian makan prelakteal merupakan masalah utama di negara berkembang. Praktik ini memengaruhi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif.


Secara global, pemberian makan prelakteal berkontribusi pada 45 persen kematian neonatal, 30 persen kematian karena diare, dan 18 persen kematian karena pernapasan akut. Pemberian makan prelakteal mengurangi manfaat imunologis yang didapat dari kolostrum, Bunda.

"Kontaminan patogen dalam asupan dapat membuat gangguan fisiologis dalam sistem pencernaan bayi yang belum matang dan menghentikan bayi baru lahir untuk memulai menyusu," demikian isi jurnal.

Meskipun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama kehidupan bayi, ada 823.000 anak-anak di bawah usia 5 tahun yang menyusui dengan tidak tepat. Salah satunya termasuk pemberian makan sebelum menyusui.

Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Berikut 3 bahaya bayi diberi asupan prelakteal:

1. Asupan prelakteal yang menggantikan kolostrum bisa menimbulkan infeksi, intoleransi, serta kejadian alergi yang lebih tinggi.

2. Mengganggu menyusui karena rasa lapar bayi sudah terpuaskan dengan asupan prelakteal, sehingga bayi lebih jarang menyusu.

3. Bila asupan ini diberikan melalui botol, maka dapat mengganggu pelekatan dan mempersulit kegiatan menyusui.

Bila ASI tak kunjung keluar usai melahirkan, Bunda dapat bicara ke dokter atau konsultan laktasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan sendiri adalah memancing ASi untuk keluar.

"Kenapa ASI enggak langsung keluar? Ini sebetulnya wajar karena ibu harus memancing keluarnya ASI," kata Rianti Amd., Keb, beberapa waktu lalu.

Bunda dapat melakukan pijat payudara sebagai stimulasi untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu, jangan lupa banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.

Simak juga tips perbanyak ASI saat menstruasi, di video berikut:

(ank/kuy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kebersamaan Cut Memey Bareng Suami Bule & Anak, Intip Potretnya Hidup di Kanada

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Pesona Brinette Putri Marcellino Lefrandt & Dewi Rezer, Mulai Ikuti Jejak Ortu Jadi Model

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Usia Berapa Bayi Boleh Makan Yogurt? Simak Aturan Amannya

Parenting Asri Ediyati

Korea Utara Larang Operasi Implan Payudara, Kim Jong Un Sebut Perintahkan Lakukan Razia Nasional

Menyusui Melly Febrida

Studi Sebut Diet Ketogenik Bikin Janin Bebas Stres Saat di Kandungan

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Latihan Otak Terbaik untuk Meningkatkan Daya Ingat dan Fokus

Kebersamaan Cut Memey Bareng Suami Bule & Anak, Intip Potretnya Hidup di Kanada

Usia Berapa Bayi Boleh Makan Yogurt? Simak Aturan Amannya

Korea Utara Larang Operasi Implan Payudara, Kim Jong Un Sebut Perintahkan Lakukan Razia Nasional

Studi Sebut Diet Ketogenik Bikin Janin Bebas Stres Saat di Kandungan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK