Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Mitos Foremilk & Hindmilk ASI yang Tidak Seimbang, Apa Efek Bagi Bayi?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 31 Jul 2020 13:55 WIB

Young mother breastfeeding  her newborn baby boy at home
Ilustrasi Mitos Foremilk & Hindmilk ASI/ Foto: iStock
Jakarta -

Seperti Bunda tahu, ASI berubah konsistensi selama proses menyusui. Susu pertama dikenal sebagai foremilk. Susu ini sering dibandingkan dengan susu skim. Hal ini karena rendah lemak dan kalori. Akan tetapi konsistensinya memuaskan bayi yang lapar.

Dilansir Healthline, saat proses menyusu berlangsung, jika foremilk seperti susu skim, maka susu belakang seperti susu murni. Teksturnya cenderung lebih tebal dan memiliki kandungan lemak lebih tinggi. Untuk bayi, hindmilk seperti makanan penutup.

Kandungan lemak ASI ibu bisa sangat bervariasi. Beberapa ibu mungkin memiliki kandungan lemak yang sangat berbeda di foremilk dan hindmilk, sementara yang lain mungkin tidak.

Namun ada mitos dan kesalahpahaman tentang apa sebenarnya ketidakseimbangan hindmilk. Berikut adalah 3 mitos dan kebenaran terkait ketidakseimbangan hindmilk foremilk, dikutip dari Belly Belly:

Mitos # 1: "Bayi mendapatkan foremilk terlalu banyak karena dia memberi makan terlalu sering."

Fakta: Saat bayi menyusu dari ASI penuh, ASI yang didapatnya di awal menyusui relatif lebih rendah lemak dan kalori (foremilk). Saat menyusui terus berjalan dan dia mengeringkan payudara, konsentrasi lemak dan kalori meningkat (hindmilk).

Ilustrasi ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Namun, jika seorang bayi sering menyusu, kemungkinan dia menjaga payudara ibunya relatif terkuras dengan baik. Ketika bayi menyusu dari payudara yang dikeringkan dengan baik untuk memulai, ia mendapatkan konsentrasi yang lebih tinggi dari susu lemak atau kalori sejak awal menyusui, dibandingkan dengan jika ia menyusu dari payudara penuh.

Juga tidak ada titik yang jelas selama menyusui ketika ASI tiba-tiba berubah dari foremilk menjadi hindmilk.

Mitos # 2: "Bayi tidak memiliki berat badan yang cukup karena dia mendapatkan terlalu banyak foremilk dan bukan cukup hindmilk."

Fakta: Seorang bayi yang tidak mendapatkan ASI cukup secara keseluruhan tidak akan menambah berat badan. Jika bayi menyusu dengan baik dan diberi makan sesering dan selama dia mau, dia kemungkinan akan mendapatkan apa yang dia butuhkan, termasuk keseimbangan yang tepat antara foremilk dan hindmilk.

Mitos # 3: "Bayi tidak tenang, kembung, dan tinjanya pun hijau karena ia terlalu banyak foremilk."

Fakta: Konsentrasi laktosa dari awal hingga akhir menyusui hampir sama. Dengan kata lain, ada konsentrasi laktosa yang sama di foremilk yang sama dengan yang ada di hindmilk.

Simak juga perjuangan Winda Viska dalam mengASIhi bayinya melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda