
menyusui
5 Kesalahan Menyapih Anak, Berbohong hingga Menggunakan Brotowali
HaiBunda
Jumat, 25 Sep 2020 11:32 WIB

Setelah dua tahun menyusui, mungkin tak terasa bagi Bunda untuk menyapih si kecil. Sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak boleh lepas dari ASI mulai dari usia 2 tahun.
Masalahnya, menyapih anak terkadang tak semudah yang kita bayangkan. Ketika anak sudah terlanjur menempel dan sering nagih untuk menyusu, menyapih bukan lagi hal yang mudah untuk dipraktikan.
Baca Juga : 10 Larangan Ibu Menyusui |
Alhasil, beberapa cara pun ditempuh demi bisa menyapih anak. Padahal, ada beberapa hal yang salah dan perlu dihindari saat menyapih anak menurut dokter dan konselor laktasi.
Mulai dari melumuri obat merah, mengoles minyak kayu putih hingga brotowali demi menakuti si kecil. Hasilnya bagaimana? Hemm, meskipun berhasil nanti akan berdampak buruk kalau Bunda berbohong.
Nah, agar hal itu tidak terjadi pada Bunda dan si kecil, berikut lima kesalahan saat menyapih anak:
1. Jangan bohong
Pertama, jangan bohong anak. Coba beritahu anak sejujurnya sebulan sebelum Bunda menyapih. Kenapa enggak boleh berbohong? Menurut dokter dan konselor laktasi dr.Ameetha Drupadi, CIMI, kita sebagai Bunda jangan lakukan itu hanya karena anak masih polos.
"Justru karena masih polos, mereka akhirnya percaya. Nah, bila suatu hari mereka tahu kebenarannya, akhirnya mereka menganggap bohong itu boleh," kata Ameetha.
2. Jangan pakai brotowali atau lainnya
Olesi brotowali di areola supaya ASI terasa pahit juga sama saja membohongi anak, Bunda. Hal ini pun berlaku pada cara-cara aneh lainnya seperti mengolesi lipstik seakan payudara berdarah, lalu mengolesi balsam. Lebih baik, hindari cara-cara ini ya.
Setelah Bunda tak lagi mengolesi brotowali, tak peduli sebulan atau dua bulan kemudian anak bisa saja minta 'nenen' kembali ke payudara ibunya. Nah, lebih baik jangan berbohong ya daripada usaha menyapih sia-sia.
3. Tidak berusaha mengalihkan
Saat menyapih anak, coba berusaha alihkan perhatian anak sehingga saat mereka lapar, bukan ASI yang dicari. Dilansir La Leche League, coba tawarkan snack atau minuman pada saat itu.
Bawa dia ke tempat favoritnya pada waktu menyusui yang biasa. Bunda juga bisa mengalihkan dengan hal lainnya seperti membaca, bersepeda, mainan baru, berjalan / bernyanyi untuk anak.
4. Langsung memaksa
Jangan pernah langsung memaksa anak untuk berhenti menyusu ya, Bunda. Jika penyapihan berlangsung terlalu cepat bagi anak, dia biasanya akan memberi tahu Bunda melalui perilakunya.
Dia bisa saja ngamuk, berperilaku regresif, cemas, gelisah bangun malam, dan manja. Jika si kecil sakit dan tumbuh gigi juga dapat mengganggu proses menyapih dan mungkin perlu istirahat.
5. Tidak memberikan alasan
Ketika anak dua tahun, berikan alasan yang jelas. Anak mungkin sudah cukup mengerti untuk dijelaskan bahwa Bunda merasa sudah waktunya untuk menyapih. Banyak anak seusianya atau lebih tua dapat memahami konsep berhenti menyusui, bahkan mereka bisa memilih tanggal untuk penyapihan sendiri.
Cara ini memang biasanya membutuhkan waktu lebih lama. Tapi, hal itu tidak masalah karena konsep menyapih diperbolehkan menunggu sampai anak benar-benar siap lepas ASI.
Selamat mencoba, Bunda.
Simak juga cara para Bunda seleb meyapih anak sendiri:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Cara Menyapih Anak dari ASI, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
5 Kesalahan yang Bikin Anak Gagal Disapih, Salah Satunya Memberikan Brotowali

Menyusui
Tips Menyapih Tanpa Drama, Bunda Juga Harus Rela Melepas Anak

Menyusui
10 Hal yang Harus Bunda Pertimbangan Sebelum Mulai Menyapih Anak

Menyusui
Normalkah ASI Masih Keluar Setelah Menyapih?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda