Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

10 Hal yang Harus Bunda Pertimbangan Sebelum Mulai Menyapih Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 15 Nov 2020 09:46 WIB

Young mother, holding her baby boy, breastfeeding him in the afternoon in her backyard, relax, zen, paece
10 Hal yang Harus Bunda Pertimbangan Sebelum Mulai Menyapih Anak/Foto: iStock
Jakarta -

Menyapih anak bisa menjadi tantangan berat bagi ibu. Terlebih, tidak ada waktu ideal untuk menyapih anak, Bunda. Meskipun disebutkan bahwa menyusui idealnya dilakukan sampai anak berusia dua tahun ya.

Tak semua ibu berhasil menyapih anaknya tepat sampai berusia dua tahun. Dilansir Parents, hanya sekitar sepertiga ibu yang benar-benar melakukan ini. Sebagian berhenti sebelum dua tahun, namun banyak yang menyusui anaknya hingga berusia lebih besar lagi.

"Jika Anda memiliki tipe anak yang mudah mengikuti arus transisi dengan baik, maka itu menjadi saat tepat untuk menyapih. Waktu paling baik adalah menyapih ketika segala sesuatu cukup stabil dalam hidup anak," ujar Claire Lerner, LCSW, penasihat parenting di Zero to Three.

Lerner menyarankan, ibu menyusui tidak menyapih selama anak mengalami perubahan signifikan. Misalnya saat pindah rumah, belajar jalan, atau sering ditinggal ke penitipan anak.

Sebelum menyapih, berikut 10 hal yang harus dipertimbangkan Bunda, seperti dikutip dari buku 356 Tip Mengasuh Bayi oleh Penny Warner:

1. Berhenti dengan batas waktu yang ditentukan sendiri

Bunda bisa memutuskan sendiri berapa lama ingin menyusui si kecil. Jika berencana untuk kembali bekerja di luar rumah, pertimbangkan untuk memiliki pompa ASI apabila ingin terus memberi ASI.

2. Hiraukan saran yang tidak diminta

Orang-orang di sekitar Bunda biasanya bermaksud baik memberikan saran menyapih. Namun, abaikan saran dari orang lain yang mendorong ibu menyapih lebih cepat atau lama dari yang diinginkan. Lakukan apa yang menurut Bunda baik untuk diri sendiri dan bayi.

3. Fleksibel

Jangan menekan diri sendiri untuk membuat keputusan terlalu awal tentang berapa lama akan menyusui. Bunda selalu bisa melihat bagaimana kelanjutannya, kemudian berhenti ketika keadaan yang tidak terduga muncul.

4. Pertimbangkan saran dokter

American Academy of Pediatrics menyarankan, agar Bunda menyusui bayi minimal sampai satu tahun. Setelah umur itu, bayi sudah bisa mengatasi hampir semua makanan yang memicu alergi dan lebih mudah menerima makanan padat.

5. Antisipasi kemungkinan depresi

Selama menyapih, tingkat hormon mungkin akan berubah. Akibatnya, ibu mungkin akan mengalami emosi yang naik turun. Kondisi ini normal, namun tidak selalu mudah untuk dihadapi. Bicarakan dengan dokter jika Bunda kesulitan mengatur emosi.

Mom breastfeeds her baby at homeIlustrasi menyusui/ Foto: iStock

6. Menyapih secara bertahap

Ketika mulai menyapih, hilangkan waktu menyusui secara bertahap selama berminggu-minggu. Jangan coba menghentikan secara paksa karena anak sangat berat bagi ibu dan bayinya.

7. Nikmati saat-saat terakhir

Banyak ibu dan bayi mengalami kesulitan untuk melepaskan kegiatan menyusui di malam hari. Perpanjang lah batas waktunya selama yang ibu inginkan.

8. Pertimbangkan untuk langsung beralih ke cangkir

Jika bayi sudah bisa memegang cangkir atau gelas hisap, lebih baik langsung beralih ke cangkir daripada botol susu.

9. Tambahkan makanan

Ketika bayi sudah lebih banyak mengonsumsi makanan padat, dia mungkin akan mengurangi frekuensi menyusu dengan sendirinya. Bicarakan dengan dokter mengenai transisi ini.

10. Bersiap untuk mengalami beberapa kali kemunduran

Bayi mungkin ingin menyusu selama proses menyapih. Ingat ya, Bunda. Ini normal da biasanya hanya untuk sementara.

Simak juga daftar perlengkapan wajib ibu meyusui, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda