Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Efek Menyapih Tiba-tiba pada Ibu Menyusui dan Si Kecil

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 30 Sep 2020 16:45 WIB

menyusui
Efek Menyapih Tiba-tiba pada Ibu Menyusui dan Si Kecil/Foto: iStock
Jakarta -

Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif direkomendasikan hingga bayi usia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sambil menyusui hingga usia 1 tahun atau lebih. Namun,

ada beberapa kondisi yang memaksa menyapih dilakukan lebih dini atau tiba-tiba ya, Bunda.

Idealnya, menyapih memang dilakukan secara bertahap. Proses menyapih paling baik dilakukan selama beberapa minggu, tapi jika Bunda perlu waktu lebih cepat dari itu, maka ada cara untuk mengurangi efek dari menyapih tiba-tiba terhadap Bunda dan bayi.

"Mencari bantuan sejak dini dapat menghindari potensi masalah penyapihan sebelum terjadi," kata Rachel Radcliffe, konsultan laktasi di Children's National Health System di Washington, dikutip dari The Bump.

Dan Sebelum melakukan penyapihan, ibu menyusui harus mempersiapkan diri dengan beberapa hal yang akan dihadapi. Misalnya, perubahan fisik dan emosional pada diri sendiri dan anak yang mungkin dapat terjadi.

Alasan menyapih tiba-tiba

Menyapih tiba-tiba bisa terjadi karena beberapa alasan, Bunda. Mengutip dari Very Well Family, berikut di antaranya:

  • Mengonsumsi obat

Ada beberapa jenis obat resep tertentu yang tidak boleh dikonsumsi ibu menyusui, Bunda. Bila dokter meresepkan obat yang tidak sesuai dengan kondisi ibu menyusui, tanyakan alternatif lain yang aman, ya.

Namun, jika kesehatan ibu menyusui bergantung pada obat yang tidak cocok dengan ASI, seperti obat kemoterapi untuk melawan kanker, maka ibu menyusui tidak punya pilihan selain menyapih.

  • Sakit

Apabila ibu menyusui mengalami sakit parah hingga harus dirawat di rumah sakit atau melakukan pembedahan, maka sangat mungkin untuk menyapih secara tiba-tiba. Tapi kalau Bunda cuma sakit flu atau demam, maka masih dapat menyusui si kecil seperti biasanya.

  • Perpisahan

Saat ibu menyusui harus pergi dan berpisah dari anak untuk waktu yang lama, hal ini pun menjadi alasan yang kuat untuk menyapih anak dengan tiba-tiba.

  • Tekanan dari orang lain

Adanya kritik dan tekanan dari pasangan, keluarga, dan teman, yang tidak mendukung atau memahami menyusui dapat menyebabkan seorang ibu memutuskan untuk menyapih secara tiba-tiba. Apalagi jika anak sudah bertambah besar.

  • Hamil lagi

Sebenarnya tidak selalu harus berhenti menyusui karena hamil lagi, Bunda. Namun karena menyusui saat hamil ini dapat menyebabkan kontraksi rahim, berisiko mengalami keguguran atau kelahiran prematur, maka menyapih tiba-tiba mungkin menjadi pilihan yang aman.

Efek menyapih tiba-tiba

Menyapih memiliki efek terhadap fisik, hormonal, dan emosional pada ibu. Saat ibu menyusui menyapih secara bertahap, tubuh punya kesempatan untuk menilai situasi yang sedang terjadi, sehingga penyesuaian diri pun dapat berlangsung seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, bila menyapih dilakukan secara tiba-tiba dapat berdampak lebih besar tidak hanya kepada ibu tapi juga bayi lho, Bunda.

Efek menyapih tiba-tiba pada ibu menyusui:

  • Pembengkakan payudara yang menyakitkan.
  • Infeksi payudara, saluran ASI tersumbat atau abses payudara akibat pembengkakan.
  • Mengalami milk fever atau kondisi mirip flu dengan gejala seperti demam, menggigil, dan otot lemas.
  • ASI mengalir terlalu deras dan butuh waktu hingga berbulan-bulan sampai ASI dalam payudara kering.
  • Muncul perasaan sedih, marah, atau bersalah.

"Ketika menyapih dilakukan tiba-tiba, itu bisa mengecewakan. Jika menyapih bukan sesuatu yang Anda inginkan, itu bisa menimbulkan ras sedih, marah atau bersalah. Kesedihan mungkin lebih besar pada wanita yang pernah menderita depresi di masa lalu," kata perawat anak bersertifikat Donna Murray.

Jika intensitas depresi berlangsung lebih dari dua minggu, ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter atau layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang efektif, ya. Sementara untuk meredakan rasa ketidaknyamanan fisik, Bunda bisa mencoba beberapa cara, seperti:

  • Memompa ASI

Keluarkan sedikit ASI yang ada dalam payudara menggunakan pompa ya, Bunda. Namun, Bunda tidak perlu mengeluarkannya dengan terlalu banyak dan sering. Jika ASI yang dikeluarkan terlalu banyak dan sering, hal tersebut justru akan membuat tubuh Bunda terus memproduksi ASI dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

  • Gunakan bra pendukung

Pakailah bra yang mendukung, tidak terlalu ketat, lembut, dan membuat tekanan pada payudara bisa terasa nyaman. Memilih bra yang terlalu ketat atau menahannya dengan ketat dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat atau infeksi payudara.

  • Mengompres payudara

Mengompres payudara menggunakan es ataupun daun kubis yang dingin dapat meredakan peradangan dan nyeri pada payudara yang membengkak. Jika terus digunakan, kompres dengan suhu dingin ini juga dapat bantu menurunkan produksi ASI.

Selain itu, ada baiknya bila Bunda melakukan konsultasi dengan dokter terkait penggunaan Motrin atau Tylenol untuk membantu meringankan rasa sakit. Atau, Bunda juga bisa mengonsumsi obat herbal untuk mengurangi produksi ASI seperti sage, peterseli, dan peppermint.

  • Gunakan bantalan payudara

Bunda bisa menggunakan bantalan atau pembalut kain untuk mengatasi ASI yang bocor karena pembengkakan payudara selama penyapihan.

Efek menyapih tiba-tiba pada anak

Sama seperti tubuh ibu, menyapih dengan bertahap memungkinkan seorang anak untuk perlahan menyesuaikan diri. Dengan situasi ini, dia akan mengenal sumber makanan baru dan kehilangan rasa nyaman untuk menyusu.

Namun bila menyapih dilakukan secara tiba-tiba, ini dapat mempengaruhi si kecil dalam beberapa hal, Bunda. Dikutip dari La Leche League GB, anak juga bisa merasa frustrasi, marah atau sedih, terutama ketika mereka masih sangat menikmati menyusui.

Akibatnya, bayi mungkin akan menolak untuk menyusu dari botol, dan mengalami masa sulit untuk berhenti menyusui dan memahami bahwa menyusui harus diakhiri, serta menjadi lebih rewel karena menganggap ibunya tak lagi mengizinkan menyusu.

Bayi mungkin juga menjadi lebih mudah sakit lho, Bunda. Itu karena menyusui membantu mencegah beberapa penyakit umum pada masa kanak-kanak.

"Menyapih tiba-tiba pada baru lahir atau bayi yang terlalu kecil berpotensi membuatnya berisiko lebih besar terkena infeksi telinga dan saluran pernapasan," ujar Donna Murray.

Untuk mengatasi masalah penyapihan mendadak pada anak, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan, seperti berikut:

  • Mengatakan kepada anak sebelum menyapih dan katakan kepadanya bahwa Bunda mencintainya.
  • Ubah atau alihkan rutinitas harian Bunda dan si kecil dengan berjalan-jalan atau bermain, sehingga anak cenderung tidak meminta untuk menyusui.
  • Berikan perhatian ekstra dengan cara lain. Gantikan sesi menyusui dengan momen lain, seperti pelukan, nyanyian, membaca, dan kebersamaan.
  • Tawarkan minuman dan makanan ringan sebelum waktu menyusui.
  • Berikan susu dengan menggunakan botol atau dot sebagai pengganti kebiasaan menghisapnya.

Semoga informasi ini membantu ya, Bunda.

Bunda, simak juga cara Bunda seleb yang menyapih anak-anaknya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda