5 Cara Cegah Puting Sakit, Perhatikan Posisi hingga Jadwal Menyusui Bun

breast pump on the table, in the background mother breastfeeds the baby

5 Cara Cegah Puting Sakitsaat menyusui/Foto: iStock

Jakarta - Momen pertama menyusui sepertinya menjadi perjuangan berat bagi sebagian Bunda. Tidak saja beradaptasi dengan ritme ASI yang terkadang naik turun, tetapi juga permasalahan puting bengkak.

Seringkali, Bunda yang menyusui pertama kali mengeluhkan jika putingnya bengkak. Ini tentu saja bukan perkara mudah untuk dilalui terutama merasakan sakit di hari-hari awal.

Tetapi, perlu Bunda tahu bahwa hal ini merupakan hal yang normal dan semuanya akan baik-baik saja seiring adaptasi dari Bunda dan juga bayi.

"Menyusui tidak seharusnya menyakitkan. Jika terjadi, biasanya itu merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang salah dan Bunda perlu menemukan cara untuk memperbaikinya," ujar Sandra Yates, seorang konsultan laktasi dari Vancouver, seperti dikutip dari laman Todaysparent.

Yates menambahkan bahwa rasa sakit di awal-awal merupakan hal wajar. Seiring dengan waktu, proses menyusui akan membaik dengan sendirinya menyesuaikan dengan semakin baiknya bayi dalam menyusu.

Tetapi, Bunda memang perlu segera mencari solusi untuk menghilangkan rasa sakit tersebut karena dapat menyebabkan kerusakan pada puting dan penurunan produksi ASI.

Biasanya, salah satu hal yang dikeluhkan para busui di awal-awal yakni puting mereka membengkak. Tentu saja ini sangat tidak nyaman, bahkan menyakitkan. Puting yang sakit tidak saja membuat Bunda merasa kesakitan tetapi juga bayi menjadi rewel dan tidak sehat.

Untuk itu, Bunda perlu melakukan tindakan preventif agar proses menyusui tetap lancar. Berikut ini 5 cara cegah puting bengkak pertama menyusui, seperti dikutip dari laman Very Well Family ya, Bunda:

1. Pastikan bayi Bunda menyusui dengan baik

Pelekatan saat menyusui yang baik menjadi salah satu kunci sukses menyusui. Selain membuat proses menyusui menjadi lancar, hal ini juga mencegah puting lecet.

Ketika bayi menempel pada payudara dengan benar, ia akan memasukkan seluruh puting Bunda serta beberapa areola di sekitarnya ke mulutnya. Puting susu harus berada jauh di dalam mulut bayi ya, Bunda.

Jika bayi baru lahir, biasanya Bunda hanya menempelkan di puting, dan gusinya akan menekannya saat ia mencoba mendapatkan ASI. Ketika bayi mengisap hanya pada puting sensitif, hal itulah yang dapat menyebabkan nyeri pada puting.

Hal tersebut juga dapat menyebabkan bayi selalu lapar dan rewel karena tidak mendapatkan cukup ASI. Guna menghindarinya, pastikan pelekatan berjalan dengan baik sejak pertama kali menyusui ya, Bunda.

Jika Bunda tidak yakin apakah bayi Bunda menyusu dengan baik atau tidak, bicarakan dengan dokter, konsultan laktasi, atau komunitas menyusui sesegera mungkin untuk mendapatkan bantuan.

Untuk tips lainnya, simak yuk di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk pelekatan menyusui yang benar dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Foto: HaiBunda

5 Cara Cegah Puting Bengkak Pertama Menyusui

Mother's lullaby. Beautiful mom lulling newborn baby while sitting on sofa at home

5 Cara Cegah Puting Sakitsaat menyusui/Foto: iStock

2. Posisi menyusui yang baik

Posisi menyusui yang baik akan nyaman bagi Bunda dan juga bayi Bunda. Selain itu, posisi yang baik juga dapat mendorong pelekatan yang tepat.

Bagi Bunda yang pertama kali menyusui, gunakan bantal menyusui atau bangku kaki saat menyusui. Aksesori menyusui ini dapat membantu mengangkat pangkuan si kecil dan membawanya untuk mendapatkan posisi mereka setinggi payudara Bunda.

Dengan begitu, proses menyusui lebih mudah dan Bunda pun tidak perlu membungkuk. Sebab, membungkuk sangatlah tidak nyaman, dan dapat membuat punggung, lengan, dan leher dapat tegang.

3. Lembutkan payudara agar bayi dapat menyusu dengan baik

Pembengkakan payudara biasa terjadi selama tahap transisi produksi payudara dimana kemungkinan besar akan Bunda alami dalam beberapa minggu pertama menyusui. Namun, payudara Bunda juga dapat membengkak jika Bunda melewatkan waktu menyusu.

Ketika payudara membengkak dan keras, inilah yang menyulitkan bayi yang baru lahir untuk menyusu. Untuk memudahkan bayi menyusu, Bunda dapat mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui untuk menghilangkan kekencangan dan melembutkan jaringan payudara Bunda.

4. Menyusui setidaknya setiap 2 hingga 3 jam

Bayi baru lahir memiliki perut kecil, dan mereka mencerna ASI dengan cepat dan mudah. Jadi, tidak heran jika mereka harus sering makan. Semakin lama Bunda menunggu untuk menyusui, bayi Bunda akan semakin lapar. Dan, jika bayi sangat lapar, ia bisa menyusu dengan lebih agresif.

Jika Bunda menunggu terlalu lama di antara waktu menyusui, payudara juga dapat membengkak sehingga lebih sulit bagi bayi Bunda untuk menyusu dengan baik. Dengan kombinasi pelekatan yang buruk dan isapan yang agresif dapat dengan cepat menyebabkan puting nyeri dan membengkak.

Bunda dapat mengurangi kemungkinan pembengkakan dan isapan yang terlalu kuat dengan menyusui setidaknya setiap 2 hingga 3 jam, dan sebelum mereka menjadi terlalu lapar.

5. Usahakan menjaga kesehatan kulit di sekitar puting dan payudara

Tidaklah sulit merawat payudara menyusui. Yang harus Bunda lakukan ialah membuatnya senantiasa lembut dan terlindungi.

Saat Bunda membersihkan payudara, bilaslah dengan air hangat dan hindari penggunaan sabun keras yang dapat mengeringkan, mengiritasi, dan memecahkan kulit payudara dan puting.

Selain itu, tidak perlu menggunakan krim, salep, atau losion untuk mencoba mencegah masalah puting. Banyak produk yang dijual bebas dan tidak membantu. Faktanya, krim-krim tersebut justru bisa membuat puting yang sakit dan nyeri semakin parah.

Pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi jika bermasalah dengan puting atau menyusui. Dengan begitu, Bunda mendapatkan penanganan yang tepat demi kelancaran menyusui.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.