
menyusui
25 Mitos dan Fakta Menyusui Menurut dokter Reisa Broto Asmoro
HaiBunda
Senin, 11 Jan 2021 08:17 WIB

Jakarta - Masa menyusui merupakan masa-masa terpenting dalam kehidupan bayi dan Bunda. Aktivitas menyusui tak hanya memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun juga berperan dalam membangun keterikatan emosional dengan Bunda dan si kecil.
Pada masa ini, tentunya Bunda membutuhkan banyak informasi dan saran dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam hal menyusui. Apalagi jika menyusui jadi kali pertama adalah kali pertama, Bunda. Perasaan khawatir dan menginginkan memberikan ASI yang terbaik untuk anak selalu ada ya, Bunda.
Namun, Bunda tidak boleh menelan mentah-mentah begitu saja informasi tersebut. Terlebih, kita hidup di tengah mitos yang telah berkembang dan  sudah diwariskan turun menurun dari buyut, nenek, hingga orang tua yang tentu saja belum dapat dipastikan kebenarannya.
Oleh sebab itu, diperlukan pengecekan pada sumber-sumber terpercaya untuk mengetahui kebenaran dari mitos tersebut, agar Bunda tidak salah mengambil keputusan selama proses menyusui si kecil.
Nah, berikut ini ada 25 mitos dan fakta seputar menyusui dari dokter Reisa. Disimak ya, Bunda!
1. Payudara yang berukuran kecil tidak dapat menghasilkan banyak ASI
Banyak orang percaya payudara kecil tidak bisa menghasilkan ASI sebanyak payudara yang besar. Namun jangan khawatir, Bunda. Hal ini hanyalah mitos belaka lho.
Faktanya, payudara yang berukuran kecil tidak mempengaruhi jumlah suplai ASI. "Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu," tutur Reisa.
2. Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui
Di antara para Bunda mungkin merasa khawatir tidak bisa memberikan ASI kepada si kecil karena memiliki puting yang rata atau tenggelam. Dari mitos yang beredar, puting yang tenggelam juga dipercaya tidak dapat menyusui buah hati.
Padahal faktanya, puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, Bunda. Karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting Bunda. "Bayi menyusui di area ariola dengan pelekatan yang baik. "Oleh karena itu sangat penting bagi ibu hamil sebelum melahirkan konsultasi dengan ahli laktasinya, untuk diajarkan cara pelekatan secara tepat," kata Reisa.
3. ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan
Bunda mungkin sering mendengar dari orang-orang sekitar, bahwasa ASI tidak akan keluar pada hari pertama pasca melahirkan. Namun kenyataanya itu hanyalah mitos, Bunda.
Faktanya, meskipun tidak terasa, ASI akan langsung keluar setelah melahirkan ketika si kecil menyusu."Meskipun jumlahnya sedikit tapi cukup lho, untuk kebutuhan bayi saat itu. Bayi yang menyusui akan cepat merangsang ASI supaya cepat keluarnya," jelasnya.
4. ASI kolostrum tidak baik untuk bayi
Kolostrum merupakan makanan pertama untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum ASI. Kandungan kolostrum dipercayai oleh banyak orang itu tidak baik untuk kesehatan si kecil. Namun faktanya hal itu mitos lho, Bunda.
Faktanya kolostrum adalah zat yang paling baik bagi bayi. "Jadi kolostrum itu mengandung zat untuk kekebalan tubuh dan juga protein yang kaya sekali dan zat lainnya yang dibutuhkan untuk kesehatan si bayi," ujar Reisa.
5. ASI ekslusif berarti boleh memberikan susu formula
Banyak Bunda yang merasa khawatir si kecil kekurangan asupan ASI. Sehingga pada akhirnya Bunda memberikan sufor atau susu formula sebagai tambahan. Atau bahkan mencampurkan ASI ekslusif dengan sufor.
Padahal kenyatannya, ASI ekslusif hanya boleh memberikan ASI saja lho, Bunda. "Jadi tidak boleh diberikan sufor atau jenis makanan lain," kata Reisa.
6. ASI ekslusif tidak dapat dilakukan bila sang ibu bekerja
Bunda yang menjadi seorang working mom, mungkin berpikir tidak akan bisa memberikan ASI eksklusif untuk penuhi kebutuhan si kecil. Padahal mitos itu tidak benar lho, bunda.
Faktanya, ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif nih. "Bawa saja pumping kemana pun, dan simpan kemudian berikan kepada sang bayi," ujar Reisa.
7. Hingga 6 Bulan ASI saja tidak cukup bagi bayi
Mungkin orang tua, kerabat, atau mertua mengatakan ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi. Sehingga perlu memberikan tambahan lain. Padahal hal itu hanya mitos lho, Bunda. "Faktanya semua kebutuhan bayi sampai usia enam bulan terpenuhi oleh ASI saja," jelas Reisa.
8. Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi
Konsumsi pisang sering disebut-sebut bisa bantu menyembuhkan diare pada si kecil. Seringnya, bayi yang berusia di bawah 6 bulan diberi pisang dengan cara dikerik.
Reisha mengungkapkan bahwa hal ini tidaklah benar. "Makanan padat tidak dapat diolah dengan baik oleh usus bayi hingga usianya enam bulan, sehingga ini tidaklah benar," tutur Reisha.
9. Susu formula sama baiknya dengan ASI
Fenomena yang berkembang di tengah masyarakat pula ialah para Bunda memberikan sufor sebagai tambahan ASI. Bahkan dipercaya memiliki manfaat yang sama dengan ASI.
Menurut dokter Reisha, hal ini tentu adalah mitos."Faktanya, tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI dalam enam bulan pertama," jelas Reisha.
Nah, jangan sembarang percaya mitos menyusui ya, Bunda, simak mitos mengenai menyusui di halaman selanjutnya!
Lihat juga yuk curhat Tasya Kamila yang pernah alami masalah menyusui anaknya dalam video di bawah ini:
25 Mitos Fakta Menyusui, Ini kata dr. Reisa Broto Asmoro
Ilustrasi menyusui/Foto: iStock
10. Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring.
Banyak orang yang mengatakan bahwa menyusui tidak boleh dilakukan sambil tiduran, karena dipercayai dapat menyebabkan infeksi telinga pada bayi. Faktanya ini adalah mitos lho, Bunda. "Menyusui bisa dilakukan sambil duduk, berbaring, atau bahkan berdiri sekalipun," tutur Reisha.
11. Bayi yang sedang sakit, tidak boleh disusui
Mungkin Bunda juga pernah mendengar, bahwasannya bayi yang sedang sakit tak boleh disusui oleh ibunya.
Faktanya itu adalah salah besar, Bunda. "Bayi yang sedang sakit justru harus sering disusui dan diberikan ASI supaya lebih cepat sembuhnya,"ujar Reisha.
12. Pemberian air kepada bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan
Bunda pernahkah memberi air kepada bayi yang baru lahir? jika pernah kebiasaan ini harus dihentikan ya, Bunda.
Sebab faktanya, memberi air pada bayi baru lahir hingga usia enam bulan justru akan memenuhi perut bayi. "Sehingga akan mengurangi ruang untuk ASI yang dibutuhkan untuk bayi," kata Reisha.
13. Bayi baru lahir, tidak dapat menyusui sendiri
Bunda mungkin pernah diberi saran, kalau saat menyusui payudara harus disodorkan ke si kecil. Padahal itu tidak perlu lho, Bunda.
Reisha menerangkan bahwa bayi memiliki naluri yang kuat dalam mencari puting, dalam satu jam pertamanya setelah lahir. "Itulah sebabnya, inisiasi menyusui dini itu sangat penting," kata Reisha.
14. Bayi harus dibungkus dan dihangatkan di bawah lampu selama 2 jam setelah lahir
Mitos selanjutnya ialah mengenai anjuran bayi yang harus dibungkus dan dihangatkan di bawah lampu, terutama setelah si kecil lahir.
Faktanya, kehangatan yang terbaik bagi bayi itu didapatkan dari kontak kulit bayi pada ibu. "karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Jadi kontak kulit bayi ke kulit ibu akan membuat ASI semakin cepat keluarnya, itu pun bisa terjadi dari inisiasi menyusui dini," jelas Reisha.
15. ASI pertama sangat sedikit sehingga bayi sangat lapar dan nangis terus menerus
Bunda mungkin merasa khawatir ketika ASI yang dikeluarkan sangat sedikit, sehingga kemudian bayi menjadi cenderung rewel karena kelaparan. Faktanya, itu hanyalah mitos belaka, Bunda.
Sebab, ASI pertama memang cenderung lebih sedikit saat dikeluarkan. Reisha mengungkapkan, bahwa sebenarnya ASI tersebut justru memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak empat sendok teh setelah ia lahir di dunia. "Jadi tidak apa-apa bahasanya bayi memang dengan menangis," kata Reisha.
16. Bayi menangis pasti karena lapar
Berhubungan dengan mitos sebelumnya. Perlu diingat, bayi menangis itu bisa disebabkan oleh banyak hal lho, Bunda. "Yaitu ketika dia merasa tidak nyaman, tidak aman, sakit, atau ketika ia ingin diganti pokoknya," kata Reisha.
25 Mitos Fakta Menyusui, Ini kata dr. Reisa Broto Asmoro
Ilustrasi menyusui/Foto: iStock
17. Bayi langsung dipisahkan dari ibunya karena perlu disuntikkan vitamin K dan tetes mata setelah melahirkan
Setelah Bunda melahirkan, biasanya bayi langsung dipisahkan dari ibunya untuk disuntikkan vitamin k dan tetes mata. Meski benar, Â menurut Reisha namun bisa ditunda lho, Bunda.
"Bisa ditunda selama satu jam setelah bayi lahir, dan selesai inisiasi menyusui dini," terangnya.
18. Kalau usai melahirkan, ibu belum bisa duduk maka tidak perlu memberikan ASI
Usai melahirkan, banyak energi yang terkuras ya, Bunda. Sehingga Bunda jadi tak sanggup menyusui si kecil sambil duduk. Bahkan mungkin keluarga Bunda menyarankan agar bayi tidak disusui terlebih dahulu.
Namun, Reisha mengungkapkan menyusui tidak hanya dapat dilakukan dengan posisi duduk, Bunda. "Tetapi juga bisa dalam kondisi pada saat ibunya tiduran dan bayi tengkurap atau miring di dada ibunya," kata Reisha.
19. Semakin sering menyusui maka membuat stok ASI menurun
Banyak orang yang berkata, semakin sering menyusui maka membuat stok ASI akan menurun atau bahkan habis. Lagi-lagi ini adalah mitos belaka lho, Bunda. Faktanya, bila Bunda rutin menyusuinya produksi ASI akan mengikuti jadwal dan kebutuhan si bayi. "Bahkan saat bayi mengalami growth spurt, tubuh pun akan menyesuaikan jumlah ASI yang dibutuhkan oleh sang bayi," terang Reisha.
Grow spurth itu sendiri adalah proses pertumbuhan bayi, Bunda. Si kecil akan mengalami peningkatan berat dan tinggi badan serta bertambah besarnya ukuran tubuh dan lingkaran kepala dengan cepat. Nah, dalam masa ini suplai ASI akan mengikuti kebutuhan si bayi. Jadi jangan khawatir ya, Bunda.
20. Bunda hanya perlu menyusui 4-6 kali dalam sehari untuk mempertahankan persediaan ASI
Bunda jangan mengurangi frekuensi menyusui. Bahkan menguranginya empat hingga enam kali dalam sehari guna mempertahankan persediaan ASi.Faktanya, itu adalah mitos, Bunda. Sebab persediaan ASI dipengaruhi oleh frekuensi dari menyusui, dan pasokan ASI akan menurun kalau bunda mengurangi frekuensi menyusui nya.
"Makanya idealnya bayi yang belum menerima MPASI atau di bawah enam bulan, itu masih butuh menyusui setiap 2 dan 3 jam sekali. Tidak peduli siang atau pun malam, jadi frekuensi menyusui yang ideal adalah 8 sampai 12 jam sekali dalam sehari," kata Reisha.
21. Bayi akan mendapatkan cukup susu dalam waktu 5-10 menit pertama
Banyak para Bunda di luar sana yang menyusui si kecil hanya dalam waktu lima hingga sepuluh menit pertama. Namun faktanya ini mitos, Bunda.
Menurut Reisha, justru sangat disarankan bagi para Bunda untuk menyusui anaknya setiap lima belas menit pada setiap payudara. "Sehingga total menyusui adalah sekitar 30 menit," kata Reisha.
Tetapi, daripada Bunda  mengacu pada waktunya, Bunda bisa lho melihat tanda-tanda kenyang pada bayi. "Misalnya kepalan tangan pada bayinya itu rileks, dia melepaskan puting dengan santai dan bisa tenang kemudian tertidur," jelasnya.
22. Ibu menyusui harus menggunakan 2 payudara untuk menyusui
Hal ini adalah fakta ya, Bunda. Ibu menyusui memang disarankan menggunakan dua payudaranya untuk menyusui. Hal ini dilakukan tidak hanya agar pasokan dari kedua payudara seimbang, tetapi juga agar si kecil memperoleh hindmilk dan foremilk, supaya bisa memenuhi kebutuhan kalori sang buah hati.
Namun, kadang kala si kecil sudah kenyang duluan ya, Bunda. Sehingga tidak menyusui sisi payudara lainnya. Nah, Reisa membagikan tips untuk membantu mengatasi masalah tersebut Yaitu dengan yang namanya pumping. "Jadi selesai menyusui dengan payudara yang satu, lalu lanjutkanlah dengan pumping di payudara selanjutnya agar pasokan dari dua payudara ini seimbang," kata Reisha.
23. Sering menyusu akan membuat anak obesitas di kemudian hari
Mungkin Bunda pernah membatasi si kecil saat menyusui agar dirinya tak mengalami obesitas di kemudian hari. Padahal itu hanyalah mitos, Bunda.
"Faktanya, banyak studi yang menunjukkan bahwa bayi yang menyusu sesuai permintaan mereka justru akan mampu mengontrol pola makan yang baik dan mengambil jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka," tutur Reisha.
24. Banyak makanan yang harus di hindari bagi ibu yang sedang menyusui
Siapa diantara para Bunda yang membatasi makanan yang dikonsumsi? memang benar ya Bunda, seorang ibu menyusui perlu mengonsumsi jenis makanan dengan gizi seimbang.
Namun, tak perlu sampai menghindari jenis makanan tertentu kok."Jadi tidak perlu lho minum susu untuk dapat menghasilkan ASI, seorang ibu yang menyusui sebaiknya mengonsumsi makanan sehat dan bergizi," terang Reisha.
Akan tetapi tetap waspada ya, Bunda. Terutama jika Bunda dan keluarga memiliki riwayat alergi. Karena juga bisa membuat si kecil menjadi alergi.
25. Menyusui dapat menyebabkan payudara kendur
Mitos terakhir, banyak orang yang percaya bahwa menyusui dapat membuat payudara kendur. Mungkin Bunda salah satunya? Padahal hal itu tentu tidak benar lho, Bunda. "Faktanya payudara kendur disebabkan bertambahnya usia dan kehamilan." tutur Reisha.
Namun jangan khawatir, Bunda. Meskipun tidak bisa dicegah sepenuhnya. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan agar menjaga payudara tidak turun ke bawah secepat mungkin. Melansir dari Healthline, berikut ini langkah-langkahnya.
- Latih postur yang baik. Hindari kebiasaan membungkuk terutama saat berdiri ya, Bunda. Sebab hal ini membuat payudara akan tertarik ke bawah. Berdirilah atau duduk dalam posisi yang baik dengan punggung lurus dan bahu ke belakang, dapat membantu menopang payudara, Bunda.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Makan makanan yang seimbang, berolahraga sedikit, dan cobalah untuk tidak menambah atau menurunkan berat badan terlalu cepat.
- Minum banyak air. Jaga kulit Bunda tetap sehat dan terhidrasi untuk mencoba menjaga elastisitasnya.
- Jangan merokok. Berhenti atau jangan mulai merokok. Itu tidak sehat untuk Bunda atau payudara Anda.
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ketahui Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui, Manfaat Beserta Rekomendasi Sumber Terbaik

Menyusui
10 Makanan yang Bagus untuk Ibu yang Menyusui Bayi Kuning

Menyusui
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es dan Makan Pedas? Simak Aturannya

Menyusui
7 Persiapan Puasa Ibu Menyusui, Boleh Persiapkan Suplemen Bun

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda