Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Menyusui Bayi Baru Lahir, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan

Erni Meilina   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Jan 2021 16:59 WIB

ilustrasi ibu usai melahirkan
Ilustrasi menyusui bayi baru lahir/ Foto: iStock

Jakarta - Selamat ya, Bunda atas kelahiran sang buah hati. Bunda mungkin tahu bahwa setelah si kecil lahir, bayi akan diletakkan tengkurap di atas dada atau perut Bunda sejajar dengan puting susu Bunda. Kulit si kecil dan kulit Bunda akan bersentuhan atau biasa disebut dengan kontak skin-to-skin

Dilansir Unicef, kontak skin-to-skin segera setelah lahir hingga akhir menyusui pertama kali juga memiliki banyak manfaat lain. Telah terbukti bahwa kontak skin-to-skin dapat meningkatkan kemungkinan bayi disusui, memperpanjang masa menyusui, dan juga meningkatkan tingkat pemberian ASI eksklusif.

Meski demikian, masih ada saja praktik membuang kolostrum, yaitu susu pertama Bunda.Padahal dikutip dari IDAI, kolustrum kaya akan immunoglobulin A. Kolustrum berfungsi sebagai lapisan saluran cerna agar kuman tidak bisa masuk ke dalam aliran darah. Dengan demikian, hal ini dapat melindungi Si Kecil sampai sistem kekebalan si kecil berfungsi dengan baik.

Menyusui Si Kecil sejak dini akan mengurangi angka kematian bayi serta mendorong pemberian ASI eksklusif. Menyusui bayi sejak dini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil, Bunda. Sebab dengan adanya kontak skin-to-skin, akan ada bakteri baik dari kulit Bunda yang masuk ke tubuh Si Kecil.

Bunda juga enggak perlu khawatir jika dalam waktu satu jam Si Kecil masih belum bisa menyusu. Dengan adanya kontak skin-to-skin, hal ini akan meningkatkan keberhasilan Bunda untuk menyusui. Bunda akan dibantu untuk mendekatkan Si Kecil ke puting susu Bunda. Setelah itu, beri waktu si kecil melanjutkan proses menyusui sampai satu jam.

Tahukah Bunda, kalau dalam pemilihan rumah sakit pun bisa menjadi faktor penting dalam melakukan persalinan. Rumah sakit atau pusat kesehatan yang ramah bayi memberikan dukungan yang dibutuhkan wanita untuk menyusui Bunda. Khususnya dengan mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Sukses Menyusui. 

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Simak juga tips menyusui yang benar ala dr. Reisa Broto Asmoro, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner GKR Bendara

Melahirkan caesar sering jadi kekhawatiran Bunda untuk menyusui

Ilustrasi menyusui bayi/ Foto: iStock

Di negara-negara seperti Sri Lanka dan Turkmenistan, rumah sakit ramah bayi berperan penting dalam meningkatkan angka menyusui. Hampir 90 persen wanita di Turkmenistan, dan hampir semua ibu di Sri Lanka melahirkan di rumah sakit bersertifikasi ramah bayi, dan kedua negara tersebut memiliki tingkat inisiasi menyusui dini yang tinggi.

Di sisi lain saat ini, tingkat operasi caesar terus meningkat. Di banyak negara, inisiasi menyusui dini secara signifikan lebih rendah pada bayi baru lahir yang dilahirkan melalui operasi caesar. Para Bunda yang melahirkan dengan operasi caesar biasanya menghadapi berbagai tantangan setelah melahirkan. Misalnya Bunda yang melakukan operasi Caesar belum mengeluarkan ASI nya dalam 24 jam pertama, mengelola efek anestesi, pemulihan setelah operasi, dan mencari bantuan untuk menggendong bayi dengan aman.

Tetapi dengan dukungan yang tepat, menempatkan kebijakan menyusui di bangsal Bunda, dan melibatkan ayah dalam menyusui, sebagian besar bayi baru lahir yang dilahirkan melalui operasi caesar dapat disusui dalam satu jam pertama. Dukungan keluarga seperti suami, orang tua, atau mertua juga sangat membantu Bunda untuk meningkatkan produksi ASI di hari pertama melahirkan. Yang terpenting adalah, Bunda harus bahagia selalu dan nutrisi yang Bunda konsumsi tercukupi.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda