Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui Bunda, Cara Menyapih Anak Berdasarkan Usia

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Rabu, 24 Feb 2021 14:50 WIB

Mom breastfeeds her baby at home
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock
Jakarta -

Menyapih merupakan proses peralihan asupan bayi dari ASI ke sumber makanan lain. Proses tersebut dapat disebabkan karena berhentinya bayi menyusu pada ibunya atau bisa juga berhentinya sang ibu untuk menyusui bayinya.

Menyapih membutuhkan kesabaran, Bunda, karena prosesnya tidaklah instan. Menurut dr.Meta Hanandita, Sp.A(K) dalam bukunya Mommyclopedia menyebutkan bahwa menyapih anak itu harus dilakukan secara bertahap.

Anak harus diajak berkomunikasi tentang rencana menyapih dan ulangi terus sampai dia mengerti sembari Bunda juga mengurangi frekuensi menyusui. Dengan begitu, proses penyapihan dapat dilakukan dengan cinta dan rasa nyaman tanpa mengurangi keintiman antara ibu dan anak.

Disamping itu, sejatinya tidak ada ketentuan khusus kapan Bunda harus melakukan penyapihan. Tetapi sebaiknya masa optimal yang direkomendasikan bagi bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif adalah enam bulan, Bunda.

Berdasarkan American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI hanya pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Setelah itu, direkomendasikan kombinasi makanan padat dan ASI sampai bayi berusia minimal berusia 1 tahun, Bunda.

Bagi bayi, ASI eksklusif menjadi makanan utama sampai setidaknya usia mereka 6 bulan. Setelahnya, bayi perlu untuk mendapat sumber nutrisi lain seperti susu atau makanan pendamping ASI (MPASI) agar kebutuhan nutrisinya yang semakin tinggi dapat tercukupi.

Beberapa ahli juga setuju bahwa menyusui harus dilakukan lebih lama. Tak sedikit ibu yang memilih untuk menyapih setelah ulang tahun pertama pada bayi mereka, Bunda. Pada usia tersebut, bayi sudah mulai bisa berjalan, berbicara, dan makan lebih banyak makanan padat. Jadi secara alami mereka mungkin mulai kehilangan minat dalam menyusui.

Cara menyapih anak

Beberapa bayi memungkinkan mudah untuk disapih. Hal ini dikarenakan bayi ingin mencoba makanan baru yang di sendok dan juga ingin belajar menggunakan cangkir. Sementara terdapat juga bayi yang enggan untuk berhenti menyusui dan menolak botol atau bentuk makanan lainnya.

Disamping itu, menyapih bayi yang lebih kecil sangat berbeda dengan menyapih bayi yang lebih tua atau balita. Adapun berikut beberapa strategi menyapih bayi berdasarkan usia si kecil dikutip dari laman What to Expect:

Little infant baby lying on mothers hand drinking milk from bottle. Newborn baby drinking milk from bottle. Cute toddler with milk bottle on leg of mother.Ilustrasi menyapih anak/ Foto: iStock

Usia 0-3 bulan

Terkadang melakukan penyapihan lebih awal dirasa lebih mudah, karena bayi tidak terlalu bergantung untuk menyusui dalam beberapa bulan ke depan. Bunda bisa membuatnya untuk mengenal botol susu sebelum setiap sesi menyusui dan kemudian mulai mencoba berhenti menyusui sepenuhnya.

Bunda tidak perlu khawatir bila si kecil lebih mungkin menyukai botol ketimbang payudara saat disusui. Karena cairan susu cenderung lebih mudah mengalir dalam botol. Sehingga, bayi tidak harus menyusu terlalu keras.

Selain itu, Bunda bisa memperlambat aliran susu dan membuat isapan pada botol seperti layaknya menghisap dari payudara dengan menggunakan dot botol yang dirancang untuk bayi yang baru lahir.

Usia 4-6 bulan

Pada usia 4 bulan, kemungkinan besar bayi telah tumbuh melekat pada ASI yang menjadi sumber makanan favoritnya. Jadi, memungkinkan proses menyapih dirasa lebih sulit, Bunda.

Ketika usianya beranjak 5 bulan, dia mulai memperhatikan dunia di sekitarnya. Mulailah secara bertahap dengan memberi makanan harian yang kurang diminatinya, sembari mengurangi aktivitas menyusui.

Usia 6-12 bulan

Beberapa bayi akan menyapih dengan sendirinya antara usia 9 dan 12 bulan, yang dapat membuat prosesnya lebih sederhana. Menyusui jadi lebih singkat, rewel atau mudah teralihkan, merupakan tanda-tanda bahwa si kecil sudah mulai kehilangan minat.

Untungnya, pengenalan makanan padat atau MPASI untuk bayi dapat sangat membantu. Cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan pisang atau ubi yang telah dihaluskan, Bunda.

Balita

Secara umum balita akan memutuskan bahwa mereka tidak ingin lagi untuk disusui, serta siap untuk beralih ke susu sapi dan juga makanan padat. Namun, beberapa diantaranya sulit untuk move on, Bunda. Sehingga membutuhkan dorongan agar mau beralih.

Bunda bisa memberikan pengertian dan menjelaskan kepadanya bahwa sekarang dia sudah besar dan sudah waktunya untuk berhenti menyusui. Kemudian secara bertahap kurangi sesi menyusui untuknya.

Bunda boleh menyusui si kecil apabila dia meminta, tapi jangan menawarkan saat dia tidak meminta. Mengubah rutinitas waktu menyusui atau menawarkan cemilan sebelum waktu menyusui bisa juga menjadi solusi untuk membantu proses penyapihan pada anak.



(haf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda