Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Perlukah Ibu Menyusui Minum Vitamin Tambahan Selama Puasa Ramadhan?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 18 Apr 2021 12:17 WIB

Muslim
Perlukah Ibu Menyusui Minum Vitamin Tambahan Selama Puasa Ramadhan?/ Foto: iStock

Menjalankan ibadah puasa sambil menyusui memang bukan tugas mudah ya, Bunda. Kita perlu memperhatikan nutrisi dan kebutuhan cairan untuk memastikan kualitas dan kuantitas ASI terjaga dengan baik.

Selama bulan Ramadhan, tak sedikit orang mulai mengonsumsi vitamin dan suplemen kesehatan agar puasanya kuat seharian. Vitamin dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan bikin kita kuat menahan haus dan lapar.

Lalu apa vitamin dan suplemen bisa dikonsumsi Bunda menyusui yang puasa?

Banner Muslimahpedia untuk Artikel

Konselor laktasi, dr.Lia Kurnia Hartanti, mengatakan bahwa Bunda menyusui boleh kok minum vitamin selama menjalankan puasa. Tetapi, lebih baik lagi bila vitamin didapatkan dari makanan sehari-hari.

Vitamin bisa ditemukan di makanan seperti buah-buahan. Tak hanya vitamin, banyak jenis buah yang juga mengandung cairan lho.

"Vitamin boleh, tapi balik lagi vitamin itu sebenarnya ada di makanan. Kalau bisa dari makanan, dari situ saja. Konsumsi buah-buahan lebih disarankan karena selain ada vitamin, juga banyak mengandung cairan," kata dr.Lia kepada HaiBunda, Selasa (13/4/21).

Menurut dr.Lia, suplemen hingga vitamin adalah urutan terakhir dari asupan yang dikonsumsi Bunda. Lebih baik mendapatkan vitamin alami dari makanan segar karena langsung diserap tubuh.

Selama menjalankan puasa, Bunda tak cuma membutuhkan vitamin ya. Asupan cairan juga harus diutamakan untuk menjaga pasokan ASI.

Bunda yang menyusui butuh minimal 3 liter air per hari. Jika tidak dipenuhi, maka dapat memengaruhi produksi ASI.

"Sama seperti ibu menyusui yang tidak puasa, kalau lupa minum dan makan, dia bisa dehidrasi dan pusing. Nantinya, produksi ASI juga akan menurun," ujar dr.Lia.

"ASI kan dari cairan. Nah, cairan yang hilang kan harus digantikan dengan cairan juga ya. Kalau ini berkurang, efeknya bisa dehidrasi dan lemas. ASI juga harus dikeluarkan 2-3 jam sekali, kalau ibu maksa puasa terus dehidrasi, ASI bisa berkurang." sambungnya.

Lalu bagaimana bila Bunda memutuskan puasa Ramadhan padahal sedang menyusui eksklusif? Penjelasan lengkap dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Simak juga keutamaan puasa bagi ibu menyusui dan hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PUASA BAGI BUNDA MENYUSUI EKSKLUSIF

Muslim

Perlukah Ibu Menyusui Minum Vitamin Tambahan Selama Puasa Ramadhan?/ Foto: iStock

Bunda yang masih menyusui eksklusif tidak dilarang untuk menjalankan puasa Ramadhan. Meski begitu, Bunda juga tidak diwajibkan puasa dan bisa menggantinya dengan membayar fidyah.

Pada bayi di bawah 6 bulan, dr.Lia menyarankan Bunda lebih baik fokus menyusui eksklusif sampai selesai baru memutuskan puasa. Sebab, bayi di usia ini hanya mendapatkan nutrisi dari ASI saja.

"Disarankan sampai menyusui eksklusif selesai baru puasa, kan hanya 6 bulan. Di usia ini bayi hanya menerima ASI saja dan tidak konsumsi makanan lain. Setelah 6 bulan, ibu baru bisa puasa karena bayi sudah boleh minum air putih dan makan," katanya.

"Kita lihat baik dan buruknya. Mana yang paling bagus, itu yang diambil."

Selain itu, bayi di bawah 6 bulan juga tidak memiliki jadwal teratur menyusu. Jika produksi ASI berkurang karena Bunda puasa, maka asupan nutrisi yang diterima bayi juga bisa berkurang.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda