Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Mengenal Dot Orthodontic, Alat Bantu Menyusu yang Menyerupai Puting Ibu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 04 Jun 2021 14:20 WIB

ASI Perah
Mengenal Dot Orthodontic, Alat Bantu Menyusu yang Menyerupai Puting Ibu/ Foto: iStock

Menyusui secara langsung dari payudara dapat menunjang tumbuh kembang si Kecil. Namun, tidak semua Bunda bisa menyusui secara langsung.

Pada keadaan tertentu, Bunda mungkin harus menggunakan botol dot untuk memberikan ASI. Selain karena faktor ibu, masalah kesehatan bayi juga bisa membuatnya harus disusui melalui dot.

"Ada keadaan yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI atau pemberian ASI tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga dibutuhkan cara pemberian susu dengan menggunakan dot," kata DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. K.G.A (K), dalam Jumpa Pers Virtual Baby Huki via Zoom, Jumat (28/5/21).

Penggunaan dot dalam kondisi ini bisa mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS), Bunda. Selain itu, dot juga dapat berpengaruh pada kontrol otonom dan kardiovaskuler anak.

"Dengan mengisap, ritme jantung bayi akan tetap terjaga," ujar Eriska.

Mengisap dengan dot juga bisa menenangkan dan menghibur bayi dan meningkatkan perkembangan psikologisnya. Tak hanya itu, dot juga memengaruhi aktivitas otot pertama bayi agar berkoordinasi.

Bagi bayi yang masih menyusu ASI, Bunda perlu bijak memilih dot yang sesuai ya. Salah satu dot yang direkomendasikan untuk bayi menyusu adalah dot orthodontic.

Dot ini memiliki bentuk menyerupai puting Bunda menyusu. Selain itu, dot orthodontic sudah diteliti dapat mencegah faktor risiko terjadinya maloklusi, yakni kondisi medis di mana susunan gigi dan rahang tidak normal.

Dot orthodontic juga mampu mengurangi risiko terjadi kebiasaan mulut yang buruk dan mencegah anak bernapas dari mulut. Dot ini pun bisa meningkatkan koordinasi antara bernapas, mengisap, dan menelan dengan stimulasi oral.

"Dot orthodontic ini harus dapat mencegah bernapas lewat mulut karena yang baik itu bernapas dari hidung. Efek samping bernapas yang salah ini juga dapat dilihat di daerah wajah bayi," ujar Eriska.

Penggunaan dan manfaat dot orthodontic telah diteliti oleh Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD). Seperti apa hasil penelitiannya?

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga tips memperbanyak ASI saat menstruasi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PENELITIAN TENTANG DOT ORTHODONTIC

Close Up Of Loving Mother Feeding Newborn Baby Son With Bottle At Home

Mengenal Dot Orthodontic, Alat Bantu Menyusu yang Menyerupai Puting Ibu/ Foto: iStock

Hasil penelitian dari Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD) tahun 2020 menunjukkan bahwa risiko atau masalah yang kerap timbul dari penggunaan dot, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat dicegah dengan dot orthodontic. Dot ini dikembangkan sesuai prinsip fisiologis yang mendukung ritmik isap bayi, Bunda.

Penelitian ini dilakukan pada kelompok populasi anak berusia 3 sampai 5 tahun di Kota Bandung pada tahun 2020. Tim peneliti melakukan pemeriksaan, pencetakan rahang, dan analisa lebar lengkung rahang kontak gigi atas dan bawah.

"Data lalu terkumpul dan kami melakukan analistik statistik. Data diolah dan didapatkan hal yang diharapkan dari tujuan penelitian," kata Eriska, selaku tim peneliti.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa anak-anak yang menggunakan dot orthodontic memiliki bentuk rahang atau kontak antara gigi atas dan bawah yang normal. Hasil ini dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI secara langsung dari menyusu ke ibunya.

"Kami membandingkan anak-anak yang dapat ASI langsung dan kelompok yang menyusu melalui dot orthodontic. Dari hasil penelitian, kami dapat memberikan simpulan bahwa penggunaan dot ini dapat digunakan pada anak-anak yang tidak dapat ASI atau tidak sempurna mendapatkannya," ujar Eriska.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda