Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kunci Turunkan Berat Badan Usai Melahirkan & 4 Diet yang Dilarang untuk Busui

Winda Ekayanti, MND, APD   |   HaiBunda

Senin, 05 Jul 2021 14:13 WIB

Dokter Sisipan
Winda Ekayanti, MND, APD
Ahli Gizi - Accredited Dietitian, Australia. Instagram: windaekayanti_nutriholistik - Online consultation by appointment only, email to [email protected]
Young asian mother feeding breast her baby on bed at home in white room. Asia mom holding her baby and looking to her child.  Woman and new born relax in a white bedroom.
Ilustrasi diet ibu menyusui/ Foto: iStockphoto

Menyusui menjadi salah satu cara untuk memenuhi hak anak dalam mendapatkan nutrisi terbaik di awal kehidupannya. Itu sebabnya, para Bunda pun berupaya mengonsumsi berbagai makanan bergizi untuk mendapatkan ASI yang bernutrisi tinggi.

Tapi sayangnya, dalam proses ini banyak pola makan Bunda yang salah. Menyusui dianggap harus banyak makan, karena ASI terus diserap oleh Si Kecil. Hasilnya pun berat badan pun semakin naik. Harapan untuk kurus pun semakin susah untuk diwujudkan.

Setelah melahirkan, banyak Bunda menyusui mengeluh jika berat badan susah untuk kembali ke ukuran normal. Lalu, apakah diet diperbolehkan ketika masih dalam fase menyusui?

Diet pada ibu menyusui

Tahukah Bunda, menyusui ternyata ampuh untuk menurunkan berat badan usai melahirkan lho. Penelitian menunjukkan bahwa Bunda menyusui lebih mudah menurunkan berat badan dibanding Bunda yang tidak menyusui.

Tapi, cara ini hanya akan efektif selama kira-kira 6-8 bulan pertama pemberian ASI eksklusif. Jadi, selama proses ini, Bunda sudah bisa manfaatkan untuk mulai mengembalikan berat badan ke ukuran sebelum hamil.

Selain itu, sebuah penelitian lainnya menyatakan bahwa pola makan juga dapat memengaruhi penurunan berat badan selama menyusui. Banyak yang beranggapan bahwa setelah melahirkan dan mulai menyusui, mereka bisa mengonsumsi makanan apa pun untuk menunjang produksi ASI-nya. Tapi pada kenyataannya, Bunda tidak diperbolehkan makan sembarangan selama menyusui.

Saat menyusui, tubuh membutuhkan tambahan 500 kkal dalam setiap menu makan. Penambahan kebutuhan kalori ini diperlukan untuk produksi ASI, Bunda.

Jenis makanan untuk bantu turunkan berat badan

Bunda perlu tahu juga, dalam menurunkan berat badan ada beberapa jenis makanan yang dapat memengaruhi keberhasilannya. Jenis makanan seperti apa?

Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi harus tinggi protein dan rendah karbohidrat. Makanan yang tepat bisa membantu Bunda menurunkan berat badan lebih banyak sekaligus memproduksi ASI yang cukup.

Porsi makan sehari, bisa bagi menjadi tiga bagian, Bunda. Catat ya, isi piring dengan porsi 50 persen sayur-mayur, 25 persen sumber karbohidrat kompleks, dan 25 persen sumber protein.

Sedangkan sumber lemak biasanya sudah ditemukan di makanan sumber protein yang sudah melalui proses masak, seperti ditumis dengan minyak. Sebagai tambahan porsi makan, kita bisa mengonsumsi 2 potong buah atau sekitar 150 gram.

Pola makan ibu menyusui

Sebenarnya Bunda nggak perlu banyak makanan tambahan saat menyusui. Penambahan 500 kkal dalam porsi makan setara dengan dua porsi camilan sehat.

Meski begitu, porsi makan harus seimbang, yakni mengandung sumber protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Jenis makanan ini bisa didapatkan dari menu makan sehari-hari, seperti daging, kacang-kacangan, sayur, dan buah.

Porsi makanan tambahan 500 kkal bisa didapatkan dari buah yang mengandung sekitar 150 kalori. Sisanya bisa dari yogurt atau susu yang dapat dikonsumsi dua kali sehari.

Bunda tidak disarankan untuk melakukan diet ketat, pengurangan kalori, atau membatasi makanan secara ekstrim sebelum melewati enam bulan, dengan asumsi ASI eksklusif selama 6 bulan.dua bulan pasca melahirkan. Meski belum ada penelitian yang menyebutkan kapan bisa mulai weight loss diet saat ASI eksklusif, yang penting dilakukan adalah menjaga total asupan kalori agar tidak lebih dari 2500 kkal per hari.

Lalu, bagaimana pola makan yang tepat agar badan cepat kembali turun usai melahirkan? Langsung simak penjelasan di halaman berikutnya!

Intip juga rahasia diet Ussy Sulistiowati dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




FAKTOR PENDUKUNG UNTUK CEPAT MENURUNKAN BERAT BADAN

Avoiding gyms and exercising at home during pandemic illness

Foto: Getty Images/iStockphoto/sutlafk

Faktor lain yang mendukung penurunan berat badan

Selain makanan, Bunda juga membutuhkan faktor pendukung lain saat ingin menurunkan berat badan. Di antaranya dukungan keluarga dan lingkungan. Dalam hal ini, Bunda perlu diberikan kesempatan untuk menjalankan pola hidup sehat, termasuk olahraga setelah melahirkan.

Selain itu, Bunda juga perlu memahami faktor kesehatan mental yang tentunya berpengaruh pada kondisi tubuh. Di antaranya meliputi depresi pasca melahirkan atau baby blues.

Aktivitas sehat untuk turunkan berat badan

Selain makanan, faktor fisik dan mental juga penting untuk membantu penurunan berat badan saat menyusui. Faktor fisik adalah menyediakan waktu untuk olahraga.

Sementara faktor mental dapat berupa dukungan pasangan atau lingkungan sekitar. Jangan lupa untuk merawat diri sendiri agar membantu proses penurunan berat badan mudah.

Bunda perlu ingat bahwa menjadi new mom tak hanya berkutat pada seputaran menyusui saja. Kita juga dapat menyediakan waktu untuk menyiapkan makanan sehat sendiri di rumah. Apabila sudah terbiasa, kita akan lebih perhatian dengan apa yang kita makan.

Pada akhirnya, Bunda pun dapat mengontrol nafsu makan dengan memilih makanan tinggi protein, tinggi serat, dan rendah karbohidrat. Jenis makanan tersebut telah terbukti bisa mengontrol nafsu makan lebih lama.

Jika Bunda mengalami kesulitan untuk mengatur pola makan atau tidak bisa coping mental health, maka segera minta bantuan ke ahlinya. Bunda bisa konsultasi ke psikolog untuk kesehatan mental atau dokter serta ahli gizi untuk merancang pola makan yang baik.

Daftar makanan yang perlu dihindari

Jenis makanan tinggi lemak dan gula perlu dihindari bila Bunda berencana untuk menurunkan berat badan. Jenis makanan tersebut perlu diganti dengan menu makanan sehat yang mengandung sumber protein tinggi, serat tinggi, dan karbohidrat rendah.

4 DIET YANG TAK BOLEH DILAKUKAN IBU MENYUSUI

Ibu menyusui makan

Diet yang dilarang untuk ibu menyusui/ Foto: iStock

4 Diet yang sebaiknya dihindari ibu menyusui

Banyak yang percaya air putih hingga jamu-jamuan tertentu dapat membantu menurunkan berat badan. Bagaimana faktanya? Kita ulas di bawah ini ya!

1. Hanya minum air putih

Konsumsi air putih sekitar 3 liter memang penting selama menyusui karena air diperlukan untuk produksi ASI dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh. Tetapi, minum air putih saja tidak cukup, Bunda juga harus mengatur pola makan sehat untuk mendapat ASI berkualitas.

Terlalu banyak minum air putih bisa membuat Bunda defisit kalori sehingga berat badan bisa turun, tapi ini juga membuat perut kembung. Menjadi kurus dengan minum air putih mungkin bisa menurunkan berat badan sementara, tapi akan berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi jangka panjang, apalagi bila Bunda sedang menyusui.

2. Minum obat pelangsing

Selama kita menyusui, tidak disarankan atau tidak diperbolehkan untuk minum suplemen pelangsing dalam bentuk apa pun. Suplemen diet ini biasanya mengandung zat-zat yang bersifat diuretik (dapat mengeluarkan air dengan cepat) atau laksatif (pencahar untuk buang air besar). Efek samping yang dapat dirasakan, seperti: mual, dehidrasi, lemas, sakit perut, diare, hingga kram otot.

Jika ibu menyusui mengonsumsi obat pelangsing ini, dia berisiko membawa zat tersebut ke dalam ASI-nya. Hal ini bisa membahayakan bayi yang menyusu.

3. Daun jati Cina

Daun jati Cina memang banyak digunakan sebagai tanaman untuk menurunkan berat badan. Namun, tanaman ini memiliki sifat laksatif yang tak boleh dikonsumsi selama masa menyusui.

Mengonsumsi daun jati Cina tidak akan memengaruhi cadangan lemak yang dibangun selama masa kehamilan. Lemak masih tetap menempel karena efek laksatif daun ini hanya mengeluarkan isi kotoran di usus. Kesan setelah mengonsumsi daun jati Cina hanya berat badan terasa lebih ringan. Namun, untuk dapat membakar lemak dengan efektif, Bunda tetap perlu berolahraga.

4. Produk jamu atau herbal

Beberapa produk jamu atau herbal ada yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI. Tapi ada juga jamu untuk melangsingkan tubuh yang memiliki sifat diuretik dan laksatif.

Jamu yang mengandung sifat ini tidak diperbolehkan dikonsumsi selama menyusui ya. Sementara jika jamu tersebut memang dibuat tanpa bahan kimia, dengan izin BPOM, dan bertujuan melancarkan ASI, maka masih mungkin untuk dikonsumsi ibu menyusui.

Bila Bunda sudah mencoba berbagai cara, minum jamu atau obat pelangsing tidak berhasil menurunkan berat badan (BB), sebaiknya konsultasikan program penurunan BB yang aman dengan ahli gizi. Ahli gizi dapat membantu Bunda menerapkan program penurunan BB yang sesuai dan aman untuk tubuh. Bunda jangan bergantung pada program diet instan ya. Sebab, berat badan yang turun dengan diet instan tidak akan bertahan lama atau malah menjadi ‘bumerang’ bagi kesehatan. Lebih parahnya, berat badan kembali naik, bahkan bisa lebih berat dari sebelumnya, lho.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda