Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pola Makan Ibu Menyusui agar ASI Lancar dan Tinggi Nutrisi untuk Si Kecil

Winda Ekayanti, MND, APD   |   HaiBunda

Jumat, 20 Aug 2021 14:01 WIB

Dokter Sisipan
Winda Ekayanti, MND, APD
Ahli Gizi - Accredited Dietitian, Australia. Instagram: windaekayanti_nutriholistik - Online consultation by appointment only, email to [email protected]
Breastfeeding baby near crip. Pretty mother holding her newborn child. Mom nursing baby. Beautiful woman and new born relax at home in nursery interior. Blond mother breast feeding baby.
Makanan untuk ibu menyusui agar ASI banyak dan bernutrisi/ Foto: iStockphoto

Menyusui merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang paling penting di awal kehidupannya. Salah satu bagian terpenting dalam ASI adalah kolostrum, yaitu cairan yang pertama kali keluar dari payudara Bunda. Cairan ini sangat penting diberikan pada anak.

Warna kolostrum agak lebih kuning dan tidak putih seperti ASI. Meski warnanya berbeda, ini bukan ASI kotor jadi jangan dibuang ya.

Di dalam kolostrum banyak zat-zat yang baik dan berguna untuk bayi. Kandungan ASI kolostrum adalah zat antibodi yang ditransfer dari Bunda ke bayi, protein sebagai sumber energi, vitamin, dan sel darah putih yang berfungsi melawan bibit penyakit.

Kenapa ASI berbeda dengan susu formula?

ASI yang diproduksi setiap Bunda itu unik. Komposisinya mengikuti kebutuhan bayi. ASI setiap Bunda memiliki komposisi yang berbeda. Bahkan, terkadang komposisi ASI yang diminum bayi di pagi bisa berbeda dengan yang diberikan di sore hari, meski dari Bunda dan bayi yang sama.

Sementara susu formula memiliki komposisi yang sama untuk semua bayi. Susu formula berbeda dengan ASI karena komposisinya tidak bisa menyesuaikan kebutuhan nutrisi bayi secara spesifik.

Kandungan ASI pada Bunda yang kurang gizi

Komposisi ASI pada Bunda yang kurang gizi kemungkinan tidak bisa melengkapi kebutuhan bayi. Pada kondisi ini, bayi bisa saja kekurangan vitamin B kompleks, seperti B6, 12, dan Vitamin A, Vitamin C.

Jadi, pastikan Bunda yang sedang menyusui memerhatikan kebutuhan gizi dengan menjaga pola makan yang baik. Perbanyak makan sayur, buah, dan sumber protein untuk membantu produksi ASI lebih lancar dan banyak.

Bagi Bunda yang khawatir ASI kurang atau tidak keluar, disarankan untuk segera ke ahli laktasi. Tapi perlu dipahami bahwa produksi ASI sedikit di minggu pertama menyusui merupakan hal yang wajar. Ditambah lagi ukuran lambung bayi yang masih kecil (±22-27ml, seperti sebutir anggur). Hal ini sebenarnya wajar, jadi Bunda tak perlu buru-buru mencari susu formula untuk menggantikan ASI.

Tanda Bayi tidak cukup ASI

Jumlah ASI yang tidak sesuai kebutuhan bisa membuat bayi tidak cukup ASI. Kita bisa lihat bayi cukup ASI atau tidak dari:

- Seberapa sering dia menyusu. PD akan terasa lebih lunak/ kosong setelah menyusui.
- Rewel atau tidak, rewel mungkin disebabkan karena bayi lapar.
- Lihat berapa banyak bayi buang air kecil dan besar (BAK dan BAB) dari jumlah popok basah. Bayi umumnya 4-6 kali ganti popok dalam sehari dan hingga 3 kali BAB.

Kita bisa melihat tanda bayi yang mendapatkan cukup ASI dari kenaikan berat badan yang sesuai dengan kurvanya. Penurunan berat badan di awal minggu kelahiran wajar asalkan tidak melebihi 10 persen.

Biasanya berat badan bayi akan naik kembali secara perlahan setelah periode ini terlewati. Tapi kalau terus-menerus turun dan lebih dari 10 persen, lebih baik konsultasikan ke dokter spesialis anak.

Gaya hidup memengaruhi kualitas ASI

Gaya hidup yang buruk bisa memengaruhi kualitas ASI seperti:

  1. Penggunaan zat terlarang, seperti narkoba.
  2. Konsumsi alkohol.
  3. Faktor eksternal, seperti stres dan depresi.
  4. Pola makan tidak baik (konsumsi makanan instan)
  5. Jarang makan whole food (nasi, lauk, sayur, dan buah).
  6. Terlalu sering makan camilan tidak bergizi atau empty calories, makanan yang secara kalori besar tapi tidak bernilai gizi.
  7. Konsumsi minuman bersoda atau kopi.

Untuk mendapatkan kandungan ASI yang bernutrisi tingi, sebaiknya pilih sumber makanan dengan gizi seimbang.

Kondisi ibu yang tidak bisa menyusui

Menurut panduan WHO, berikut beberapa kondisi membuat Bunda tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya:

1. Infeksi HIV.
2. Sedang dalam kondisi sakit sepsis/infeksi.
3. Mengalami koma.
4. Mengidap herpes tipe 1.
5. Sedang menjalani pengobatan psikoterapi, seperti minum obat-obatan penenang (jenis opioid).
6. Usai terpapar zat radioaktif iodin.
7. Menjalani sesi kemoterapi biasanya harus berhenti menyusui selama terapi.

Saat Bunda ingin memenuhi nutrisi anak, kadang dibutuhkan untuk memerah ASI. Simak yuk serba-serbi menyimpan hingga memanaskan ASIP agar tak merusak nutrisinya di halaman selanjutnya!

Pola makan pada ibu menyusui di bawah ini juga menarik untuk ditiru lho, Bunda. Klik videonya ya:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENYAJIKAN ASIP AGAR TAK MERUSAK NUTRISI DAN MAKANAN YANG DIANJURKAN UNTUK BUSUI

Breastfeeding baby near crip. Pretty mother holding her newborn child. Mom nursing baby. Beautiful woman and new born relax at home in nursery interior. Blond mother breast feeding baby.

Makanan untuk ibu menyusui agar ASI banyak dan bernutrisi/ Foto: iStockphoto

Cara menghangatkan ASI Perah agar tak merusak nutrisi

Cara mencukupi kebutuhan ASI anak salah satunya dengan diperah, atau biasa dikenal sebagai ASI Perah (ASIP). Namun, penting juga diperhatikan cara penyimpanan yang tepat agar tak rusak atau basi.

ASIP yang disimpan lama bisa mengalami perubahan nutrisi. ASIP bisa rusak atau ada yang berisiko mudah rusak terutama kalau cara menyimpannya tidak benar.

ASIP juga bisa rusak kalau cara mencairkannya salah. Pada saat mencairkan atau memanaskan, ada beberapa kandungan vitamin yang bisa rusak kalau terkena panas. Itulah mengapa ASIP tidak disarankan untuk tidak dipanaskan, hanya dibiarkan mencair dalam kulkas bila kondisinya frozen.

Cara menyajikan ASIP frozen dengan benar

Berikut panduan menghangatkan ASIP yang benar agar nutrisinya tidak rusak:

1. Pada malam hari, ASIP bisa dipindahkan ke kulkas dengan suhu yang lebih tinggi, sekitar 40C.
2. Kalau sudah mencair, jangan dikocok-kocok. Cukup kantong ditekan pelan agar lapisan yang terpisah bisa tercampur kembali. Bila menggunakan botol, jangan dikocok, hanya di putar perlahan.
3. kalau terlalu dingin, kantong/ botol ASIP bisa direndam di air hangat (bukan air panas) dengan suhu maksimal sekitar 400 Celsius.
4. Kalau tidak sempat dipindahkan ke kulkas, ASIP frozen bisa ditaruh di bawah air mengalir sampai teksturnya agak lembut, kemudian rendam di dalam air hangat dan lihat kondisi ASIP.

Idealnya ASIP yang masih fresh langsung diberikan ke bayi. Sebab, ASIP ini memiliki komposisi nutrisi yang menyesuaikan kebutuhan bayi pada saat itu.

Tapi karena terkadang produksi ASI kita berlebih, kita memang harus menyimpan ASI. Penyimpanan ASIP harus benar, yakni dengan wadah steril dan suhu yang tepat.

Sebelum ASIP diberikan ke bayi, Bunda harus dicek dulu rasa, warna, dan baunya. ASIP bisa terkena kontaminasi dari mikroba bila salah dalam proses penyimpanan.

Tanda ASIP rusak

Ada beberapa tanda yang bisa Bunda jadikan patokan untuk mengetahui ASIP sudah tidak bisa diberikan pada Si kecil, di antaranya berikut ini:

- Baunya apek, anyir, tengik, atau seperti bau besi.
- Warna berubah menjadi kuning kehijauan.
- Rasanya asam.
- Pada ASIP yang rusak parah biasanya ditemukan seperti bongkahan seperti tahu/keju di dalamnya.

Sebelum memberikan ASIP ke bayi, sebaiknya Bunda cicipi dulu untuk memastikan rasanya sesuai atau tidak asam. waktu mau dikasih ke bayi dicicip dulu, kalau rasanya asem, itu berarti udah rusak.

Pola makan Bunda menyusui

Bunda perlu mengonsumsi makanan tinggi protein hewani dan nabati selama menyusui. Makanan yang mengandung protein dapat ditemukan dalam daging merah, ikan, telur, ayam, serta kacang-kacangan, seperti kacang hijau, kedelai, almond, atau walnut.

Ibu juga boleh minum produk turunan susu, seperti yogurt atau keju. Jenis-jenis makanan ini bisa menjadi alternatif camilan sehat yang dibutuhkan ibu untuk mengembalikan energi yang hilang selama menyusui.

Selain itu, konsumsi juga banyak sayur dan buah-buahan. Sayuran yang direkomendasikan adalah sayuran hijau, seperti bayam, kale, caisim, katuk, atau kangkung. Kandungan folat di sayuran hijau tinggi. Selain itu, sayuran hijau juga mengandung vitamin c dan banyak antioksidan yang baik untuk ibu menyusui.

Menu makan lain yang diperlukan adalah lemak sehat. Kandungan lemak sehat hewani bisa ditemukan di dalam ikan, sedangkan lemak sehat nabati ada di dalam alpukat atau jenis kacang-kacangan.

Selain zat-zat utama tersebut, usahakan pola makan Bunda selama menyusui seimbang ya. Jadi, setiap kali makan ada sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Tak hanya makanan, Bunda juga perlu menerapkan pola hidup sehat dengan rajin olahraga dan menghindari stres. Cari dukungan dari keluarga terdekat untuk membantu mengurus buah hati saat Bunda melakukan me time. Selama menyusui, jangan stres atau tertekan karena mengurus bayi. Cobalah untuk enjoy karena ibu yang less stres biasanya akan lebih mudah menghasilkan ASI dan menyusui bayinya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda