Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Panduan Menyusui dan Memberikan ASI ke Bayi Saat Bunda Positif COVID-19

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Jul 2021 12:06 WIB

Ibu menyusui
Panduan Menyusui dan Memberikan ASIP ke Bayi Saat Bunda Positif COVID-19/ Foto: iStock

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi penting yang bisa menunjang tumbuh kembang si Kecil. ASI juga bisa mencegah bayi terserang penyakit, Bunda.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa ASI adalah makanan ideal untuk bayi. Sementara itu, menyusui adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

"ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah atau lebih dari kebutuhan nutrisi anak usia 6-12 bulan dan sepertiga selama dua tahun kehidupannya," tulis WHO dalam website resminya.

Bagi sebagian ibu, menyusui secara eksklusif tidaklah mudah. Apalagi bila Bunda sedang sakit atau terpapar virus COVID-19.

Selama masa pandemi ini, Bunda yang positif COVID-19 tetap disarankan untuk menyusui buah hatinya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan bahwa ibu menyusui yang positif terinfeksi COVID-19 masih tetap boleh memberikan ASI untuk buah hatinya.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah saat memberikan ASI, Bunda harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat. Jika Bunda merasa tidak sanggup menyusui karena kondisi tubuh menurun, maka bayi dapat diberikan ASI perah.

"Apabila seorang ibu merasa dirinya lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menyusui langsung, maka bayi dapat diberikan ASI perah (ASIP) baik oleh ibu maupun anggota keluarga yang lain," tulis Kemenkes RI, dikutip dari Instagram resminya, Jumat (9/7/21).

Dalam keterangannya, Kemenkes juga membagikan panduan menyusui bagi Bunda yang terpapar COVID-19. Berikut panduan lengkapnya:

  1. Bunda selalu memakai masker saat menyusui dan merawat bayi.
  2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
  3. Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh Bunda dan buah hati.

Baca halaman berikutnya untuk tahu proses menyusui saat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di rumah sakit dan memberikan ASIP pada anak.

Simak juga 5 pilihan ASI booster alami untuk menyusui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


MENYIMPAN ASIP UNTUK BAYI SAAT BUNDA POSITIF COVID-19

Two people, mother with protective mask breastfeeding her baby son at home, they are at home do to pandemic outbreak quarantine.

Panduan Menyusui dan Memberikan ASIP ke Bayi Saat Bunda Positif COVID-19/ Foto: iStock

Kemenkes menyatakan bahwa Bunda yang positif COVID-19 harus menyusui dengan aman. Tindakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bisa dilakukan dengan kontak kulit saat ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

"IMD dan menyusui eksklusif membantu tumbuh kembang bayi secara optimal," demikian kata Kemenkes.

Selain itu, pada bayi yang baru lahir, Kemenkes juga menuliskan tentang ketentuan rawat gabung bersama bayi pasca melahirkan.

Sementara itu, pada Bunda yang tidak kuat menyusui selama sakit, Kemenkes menyarankan pemberian ASI perah. Berikut 3 hal yang perlu diperhatikan:

  1. Pastikan kebersihan saat memerah ASI
  2. Gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi
  3. Gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASIP

Sementara itu, berikut ketentuan tentang lama penyimpanan ASIP menurut Kemenkes:

  1. Pada lemari pendingin bawah dengan suhu 4 sampai 5 derajat Celsius, ASI akan bertahan selama 3 sampai 4 hari
  2. ASIP yang disimpan dengan ice pack yang bersuhu 15 derajat Celsius, ASI bertahan selama 3 sampai 4 jam
  3. Dalam suhu kamar atau ruang, ASI dapat bertahan hingga 3 sampai 4 jam
  4. Dalam freezer dengan suhu -18 sampai dengan -20 derajat Celsius, ASI bertahan selama 4 bulan.

(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda