
menyusui
Mengatur Posisi Menyusui yang Benar Saat Punya Puting Datar, Bagaimana Caranya?
HaiBunda
Kamis, 15 Jul 2021 08:40 WIB

Demi melancarkan produksi ASI dan mencegah puting lecet, mengatur posisi menyusui yang benar menjadi penting. Ini terutama bagi program ASI eksklusif.
Menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), jika posisi menyusui kurang tepat, pelekatan bisa menjadi sulit dan proses ini pun berisiko memicu rasa sakit bagi Bunda.
"Sebenarnya menyusui tidak menyakitkan buat ibu, dengan catatan bayi bisa memasukkan semua puting dan sebagian areola ke dalam mulut bayi. Biasanya areola di bagian atas masih terlihat lebih banyak dibanding areola di bagian bawah," ujar konselor menyusui AIMI, Nia Umar, dikutip dari aimi-asi.org.
Nia menuturkan, posisi pelekatan mulut bayi dengan payudara seperti ini membuat puting Bunda berada dekat dengan langit-langit mulut bayi.
"Pada posisi ini, dagu bayi menempel pada payudara ibu dan hidungnya akan jauh dari payudara, jadi kepala bayi seperti mendongak. Posisi ini memudahkan bayi untuk menyusu," imbuhnya.
Saat mengatur posisi menyusui yang benar, perhatikan posisi badan bayi. Kepala dan pundak lurus, sehingga perut bayi menempel ke perut atau badan Bunda.
Intinya, posisi menyusui yang benar dan mengatur pelekatan yang baik harus mengutamakan kenyamanan bagi Bunda dan bayi. Penting juga memastikan bayi bisa mendapatkan ASI dengan mudah dan cukup.Â
Pesan Nia, hindari membatasi waktu menyusu dan frekuensi menyusui pada awal adaptasi pasca persalinan.Â
"Sering kita mendengar saran bayi perlu menyusu 10 menit pada payudara kiri dan lalu diteruskan 10 menit lagi pada payudara yang kanan. Jika setiap jam bayi ingin menyusu, itu pertanda bayi manja dan ‘bau tangan’. Ini adalah dua mitos yang paling sering kita dengar dan merupakan kesalahpahaman yang cukup fatal," ujar Nia.
Pilihan posisi menyusui yang benar dan nyaman
Nah, ada berbagai alternatif posisi menyusui yang benar dan bisa Bunda coba terapkan. Pilihlah posisi yang paling terasa nyaman dan sesuai dengan kondisi Bunda, ya:
1. Cradle hold
Dilansir The Bump, posisi menyusui cradle hold diawali dengan menggendong bayi di pangkuan, tummy to tummy, dengan menggunakan salah satu lengan sama dengan sisi payudara menyusui. Lengan ini berfungsi untuk menopang kepala dan tubuh bayi.Â
Misalnya jika Bunda menyusui bayi di dengan payudara sebelah kiri, maka lengan yang digunakan untuk menopang kepala dan tubuh bayi adalah lengan kiri.
2. Football hold
Posisi menyusui football hold dilakukan dengan mengapit bayi di samping tubuh di bawah lengan dan menghadap ke atas. Baringkan bayi di sepanjang lengan dan arahkan kepalanya ke payudara.Â
Jika Bunda melewati proses persalinan melalui operasi caesar, posisi ini bisa jadi pilihan yang nyaman.Â
3. Lying-downÂ
Apabila Bunda ingin menyusui sambil istirahat, lakukan posisi lying-down alias sambil berbaring. Posisikan bayi berbaring berhadapan di samping tubuh Bunda. Atur posisi mulut bayi sama atau sedikit lebih rendah dari puting payudara.Â
Jika perlu, gunakan salah satu tangan Bunda untuk membantu mendorong punggung bayi agar mulutnya bisa mencapai puting.
4. Upright
Posisi ini dapat dilakukan jika bayi sudah mampu duduk. Atur bayi duduk menghadap Bunda, dengan ketinggian sesuai payudara. Tahan tubuh bayi dengan lengan di sisi yang sama saat bayi menyusu, lalu bantu pegang payudara dengan tangan lainnya.
5. Cross-cradle
Posisi cross-cradle ini hampir sama dengan cradle hold, tapi lengan yang digunakan untuk menopang bayi berlawanan dengan payudara bayi menyusu. Jadi, jika bayi menyusu di payudara kiri, bayi akan di sebelah kiri, namun tangan yang dipakai untuk menopang tubuh bayi adalah tangan kanan.
Posisi menyusui yang benar jika memiliki puting datar
Sebenarnya apapun bentuk puting yang Bunda miliki bukan menjadi kendala untuk menyusui. Ya, payudara dengan bentuk puting apa pun tetap bisa untuk menyusui, selama menggunakan teknik dan mengatur posisi yang tepat.
Puting datar alias flat nipple adalah puting yang tampak hanya keluar sedikit dibandingkan rata-rata puting normal. Beberapa posisi menyusui yang bisa diterapkan dengan kondisi ini misalnya cross-cradle atau football hold.
'Menegakkan' puting sebelum menyusui atau merangsang puting dengan menggunakan pompa payudara tangan, misalnya, dapat membantu puting untuk keluar dengan maksimal.
Jika Bunda merasa belum menemukan cara atau posisi menyusui yang benar, terutama karena memiliki puting datar, segera lakukan konsultasi dengan konselor laktasi, ya!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Perlukah Mencatat Waktu atau Jam Perah pada Kantong ASI?

Menyusui
Bolehkah ASI Perah yang Sudah Diminum Disimpan di Kulkas? Bunda Menyusui Perlu Tahu

Menyusui
Bolehkah ASI Beku yang Sudah Cair Dibekukan Lagi?

Menyusui
ASI Eksklusif: Definisi, Frekuensi, Serta Manfaatnya bagi Bayi dan Bunda

Menyusui
Cara Menyelamatkan Stok ASI Perah Saat Listrik Padam


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda