Tunda Menyapih Saat Pandemi, Tak Perlu Khawatir dengan Kualitas ASI Bun

Tunda Menyapih Saat Pandemi, Tak Perlu Khawatir dengan Kualitas ASI Bun/ Foto: iStock

Bunda berencana untuk menyapih si Kecil? Sebaiknya, menyapih ditunda dahulu selama masa pandemi ini ya.

Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, mengatakan bahwa menyusui tetap bisa dilakukan meski anak sudah berusia di atas 2 tahun. Menyusui juga lebih bermanfaat bagi anak di masa pandemi dibandingkan menyapih.

"Menyusui memberikan keuntungan untuk anak di masa pandemi ini. Di dalam ASI terbentuk antibodi yang bisa melindunginya agar tidak tertular penyakit. Kalau pun anak tertular, dia akan lebih cepat pulih dibandingkan anak yang tidak disusui," kata Nia dalam Live Instagram 'Fakta ASI untuk Kekebalan Tubuh Bayi Selama Pandemi' bersama HaiBunda, Selasa (3/8/21).

Selama pandemi ini, Nia menyarankan para Bunda untuk menunda dahulu menyapih. Sampai kapan kita bisa menyusui anak, bisa disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini ya.

Nia mengatakan bahwa secara antropologi, penyapihan itu terjadi di usia anak 4 sampai 7 tahun. Rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menyatakan bahwa menyusui masih bisa dilakukan ketika anak berusia 2 tahun atau lebih, Bunda.

"Ini dilepas dahulu sebentar dari persepektif agama atau budaya. Kalau secara antropolgi, penyapihan itu terjadi di usia 4 sampai 7 tahun ," ujar Nia.

Banner Potret Rumah Tengah Hutan Bule Jerman/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

"Karena manusia hidup dalam suku, budaya, dan agama, ada perubahan atau pergeseran-pergeseran. Makanya muncul rekomendasi WHO, IDAI, Kemenkes, dan AIMI, bahwa menyusui disarankan 2 tahun atau lebih. Sebab, di atas 2 tahun ASI masih mengandung zat-zat yang baik dan dibutuhkan anak, walaupun menyusunya sudah jarang," sambungnya.

Untuk Bunda ketahui, payudara kita akan menyesuaikan kebutuhan ASI anak. Jadi, meski rasa ASI terasa lebih ringan, kandungan ASI tetap sama dan bisa menjaga daya tahan tubuh serta memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil.

ASI juga tidak ada yang dicap tidak berkualitas. Semua ASI yang diproduksi seorang Bunda memiliki kandungan gizi yang sempurna untuk anaknya. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

Simak juga alasan lebih lanjut tentang penundaan menyapih selama pandemi, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KUALITAS ASI BILA BUNDA PUTUSKAN MENYAPIH ANAK

Tunda Menyapih Saat Pandemi, Tak Perlu Khawatir dengan Kualitas ASI Bun/ Foto: iStock

Kandungan ASI telah terbukti bisa melindungi anak dari penyakit menular. Meski anak telah berusia lebih dari 2 tahun, Bunda tetap bisa menyusui ya.

Bunda enggak perlu khawatir dengan kualitas ASI yang bisa menurun karena menyusui anak yang sudah pantas disapih. Nia Umar mengatakan bahwa tidak ada ASI yang tidak berkualitas.

Semua ASI memiliki kandungan nilai gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anak. Ibu empat anak ini juga mengatakan bahwa ASI lebih baik dibandingkan susu formula.

"ASI tidak ada yang berkualitas atau tidak berkualitas. ASI dari ibu yang kurang gizi sekalipun tetap jauh lebih baik daripada anak itu mendapatkan formula," ungkapnya.

"Jadi, kalau dibilang kualitas ASI buruk itu tidak benar karena banyak sel darah putih di ASI. Ketika bayi menyusu, hisapan pertama dan seterusnya bisa berubah setiap saat komposisinya. Pertama itu banyak air, terus-menerus lalu banyak lemak di akhir untuk mengenyangkan. Dalam satu sesi menyusui, komposisi ASI bisa berbeda," ujar Nia.

Kandungan ASI bahkan tidak berubah ketika Bunda sakit lho. Dalam ASI ibu yang sakit biasanya akan muncul antibodi penyakitnya sehingga anak tidak bisa tertular.