Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Dampak Jangka Panjang Ayah Tak Mendukung Bunda Menyusui Buah Hati

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Aug 2021 07:40 WIB

Ibu menyusui
Dampak Jangka Panjang Ayah Tak Mendukung Bunda Menyusui Buah Hati/ Foto: iStock

Menyusui adalah tanggung jawab bersama. Kalimat ini menjelaskan bahwa proses menyusui bukan cuma kewajiban Bunda, tapi juga orang sekitar, termasuk Ayah.

Sebelum bayi lahir, Ayah seharusnya mulai memperkaya diri dengan pengetahuan seputar menyusui. Alasan utamanya agar Si Ayah bisa siap mendukung istrinya dalam meng-ASI-hi buah hati ketika lahir.

Menurut konselor Laktasi, dr.Ameetha Drupadi, CIMI, dalam ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada tujuh kontak laktasi untuk mendukung menyusui. Salah satunya berisi tentang anjuran konsultasi ke konselor laktasi bagi Ayah dan keluarga terdekat nih.

"Jadi dari mulai dari usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan, Bunda, Ayah, beserta keluarga, sebaiknya konsultasi ke konselor laktasi untuk mendapatkan edukasi," kata Ameetha, dalam Live Instagram HaiBunda berjudul 'Peran Suami dalam ASI Eksklusif Bunda', Kamis (5/8/21).

Ameetha menekankan bahwa peran suami itu nomor satu untuk keberhasilan menyusui istrinya. Jika suami menolak menjadi support system, maka dampaknya bisa dirasakan istri dan anak dalam jangka waktu panjang.

Bunda bisa menjadi terbebani karena harus mengurus anaknya seorang diri. Padahal, dia pun masih harus beradaptasi usai melahirkan.

"Dua minggu pertama setelah melahirkan, Bunda akan mengalami perubahan hormonal dan menjadi lebih sensitif. Kalau Ayah menolak membantu, ini bisa memicu sindrom baby blues pada Bundanya," ujar Ameetha.

"Setelah dua minggu Bundanya tidak ditangani, akhirnya bisa sampai depresi. Kalau sudah mengarah ke sini biasanya saya rujuk ke psikiater dan psikolog untuk dibenahi kenyamanan mentalnya. Kalau sudah lebih sehat, baru direlaktasi," sambungnya.

Dampak buruk juga akan dialami anak yang menyusu lho. Pertumbuhan anak bisa bermasalah bila tidak cukup ASI karena sang Bunda depresi.

Seperti apa urutan dampak tersebut dialami anak? Lalu apa bentuk dukungan Ayah untuk membantu Bunda menyusui? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga 7 cara menyusui bayi baru lahir, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


BENTUK DUKUNGAN AYAH SAAT BUNDA MENYUSUI BUAH HATI

Ibu menyusui

Dampak Jangka Panjang Ayah Tak Mendukung Bunda Menyusui Buah Hati/ Foto: iStock

Dampak ayah menolak menjadi support system menyusui bisa dialami anak dalam jangka panjang. Akibat tindakan Ayah ini, Bunda bisa menjadi sedih dan sulit mengontrol aktivitasnya sebagai ibu baru sendirian.

Seperti kita tahu, ibu menyusui mudah lelah karena waktu tidurnya bisa berantakan. Bila tidak mendapatkan dukungan, kondisi mentalnya bisa menurun dan memengaruhi anak lho.

"Terlalu capek bisa berdampak ke mental. Kalau kita merasa enggak happy saat menyusui, bayi bisa rewel karena ikatan batin ibu dan anak. Kalau sudah rewel, kalori gampang terbakar, ASI yang diasup enggak maksimal, dan akhirnya tumbuh kembang anak pun tidak maksimal karena produksi ASI mungkin jadi enggak banyak karena hormon oksitosin tertekan," kata Ameetha.

Sebenarnya, bentuk dukungan sekecil apapun dari Ayah sangat berarti bagi Bunda menyusui. Ayah bisa memberikan Bunda air putih setelah menyusui atau menggendong buah hati agar Bunda bisa istirahat.

"Bentuk dukungan paling sederhana, misalnya memberikan air putih satu gelas, karena habis menyusui biasanya ibu itu haus. Bisa juga setelah menyusui, anak digendong sama Ayahnya agar Bunda bisa istirahat," ujar Ameetha.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda