Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Inilah 2 Obat Pelancar ASI yang Paling Umum Dikonsumsi Busui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 16 Aug 2021 12:30 WIB

Ibu menyusui minum obat
Ilustrasi/Foto: iStock

Jakarta - Selama masa menyusui, busui memang tidak boleh sembarangan ya mengonsumsi obat-obatan, termasuk saat ingin memperlancar produksi ASI.

Ya, problema terkait produksi ASI yang tidak lancar memang menjadi kendala umum yang dikeluhkan para busui. Alhasil, tak sedikit Bunda yang memilih jalan pintas untuk mengonsumsi obat pelancar ASI untuk meningkatkan produksi susu mereka.

Melansir Very Well Family, sebenarnya tidak ada obat yang tersedia secara khusus diproduksi untuk meningkatkan suplai ASI. Tetapi, memang ada obat resep yang dirancang untuk kondisi lain yang digunakan untuk tujuan tersebut.

Obat-obatan ini biasanya menyebabkan peningkatan kadar prolaktin, hormon yang bertanggung jawab untuk produksi ASI. Dengan mengonsumsinya dapat memiliki efek samping terhadap produksi ASI.

Meski demikian, obat-obatan tersebut bukanlah obat yang dapat dikonsumsi secara bebas ya, Bunda. Lagi-lagi, Bunda perlu mengonsumsinya di bawah pemantauan langsung dokter karena obat-obatan ini telah diresepkan untuk membantu menciptakan dan meningkatkan suplai ASI para Bunda yang menyusui.

Perlu diingat bahwa semua obat memiliki efek samping dan dapat berbahaya ya, Bunda. Jadi, jangan pernah memulai pengobatan apa pun tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter, terutama jika sedang hamil atau menyusui. Pastikan juga Bunda mengonsumsinya dengan dosis yang direkomendasikan dokter.

Berbicara mengenai obat pelancar ASI, ada dua obat umum yang digunakan sebagai galactogogues yakni metoclopramide dan domperidone. Dua obat ini biasanya menjadi obat yang direkomendasikan.

Metoclopramide merupakan obat yang digunakan untuk mengobati masalah perut seperti refluks, mual, dan muntah. Ini merupakan obat yang paling umum digunakan untuk induksi laktasi dan meningkatkan pasokan ASI yang rendah.

Klik di halaman selanjutnya untuk ulasan selengkapnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang manfaat lain daun katuk selain sebagai pelancar ASI:

[Gambas:Video Haibunda]




OBAT PELANCAR ASI YANG AMAN DIKONSUMSI

Ibu Menyusui

ilustrasi/Foto: iStock

Hasilnya biasanya dapat terlihat dalam beberapa hari dan biasanya akan bertahan selama pengobatan dilanjutkan. Pasokan ASI sering berkurang lagi setelah obat tidak lagi diminum. 

Meroclopramide juga memiliki efek samping saat dikonsumsi ya, Bunda. Di antaranya kantuk, sakit kepala, atau gelisah. Selain itu, metoclopramide juga tidak boleh dikonsumsi lebih dari 12 minggu dan tidak boleh digunakan oleh mereka yang menderita depresi, gangguan kejang, asma atau tekanan darah tinggi.

Kemudian, obat berikutnya yakni domperidone. Seperti halnya metoclopramide, obat ini juga digunakan untuk mengobati masalah lambung. Domperidone diyakini lebih aman daripada metoclopramide, dengan efek samping yang lebih sedikit untuk busui.

Selain itu, domperidone juga dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Efek samping seperti sakit kepala, kram perut, dan mulut kering dapat terjadi tetapi cenderung jarang terjadi.

Memang ya, Bunda, walaupun sama-sama diklaim aman tentu saja melakukan langkah alami dalam meningkatkan produksi ASI lebih direkomendasikan. Selain aman untuk kesehatan Bunda, tentunya juga demi keamanan buah hati.

"Untuk mengelola permasalahan menyusui, sebaiknya busui mencari bantuan dari ahli laktasi dan kelompok pendukung lainnya di komunitasnya guna membantu meringankan banyak masalah yang dihadapinya,"ujar Nadine Rosenblum, R.N, I.B.C.L.C, seperti dikutip dari laman Hopkinsmedicine.

Selain itu, Rosenblum juga memberikan tips sukses menyusui. Di antaranya luangkan waktu untuk lebih lekat dengan buah hati. Karena, pada dasarnya menghabiskan waktu lebih banyak dengan bayi akan semakin mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dan memastikan proses menyusui berjalan maksimal.

Kemudian, dapatkan informasi yang tepat dari para ahli. Pakar laktasi dalam hal ini dapat mengarahkan Bunda pada informasi yang lebih baik dan memberikan bantuan langsung yang membuat masalah Bunda teratasi.

Serta, carilah kelompok atau komunitas yang mendukung para Bunda menyusui. Dari komunitas tersebut, tentu akan ada banyak sharing cerita dan Bunda dapat mempelajari pengalaman busui lainnya. Bunda juga bisa berlatih menyusui dengan nyaman.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda