Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bayi Muntah setelah Minum ASI? Ini Penyebabnya Bun

Dewi Ratna   |   HaiBunda

Selasa, 31 Aug 2021 13:11 WIB

Bayi menangis
Ilustrasi bayi muntah/Foto: iStock

Jakarta - Bayi muntah atau gumoh setelah minum ASI adalah hal yang wajar terjadi pada minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Dilansir dari Romper, menurut dokter anak Jarret Patton, muntah setelah menyusu biasanya terjadi selama dua minggu pertama kehidupan bayi.

Hal itu terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih lemah. Meski begitu, Bunda sebaiknya tetap waspada karena ada pula muntah pada bayi yang menjadi pertanda bahwa ia memerlukan penanganan medis. 

Penyebab bayi muntah setelah minum ASI

Baik itu minum ASI maupun susu formula, bayi tetap saja bisa muntah atau gumoh apabila kenyang. Pada ibu menyusui, terkadang payudara menghasilkan ASI dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang bisa diminum bayi, yang akhirnya menyebabkan bayi jadi makan berlebihan lalu muntah.

Selain karena terlalu kenyang, Si Kecil bisa saja muntah atau gumoh setelah minum ASI jika ia sedang bersendawa. Secara tak sengaja, sisa susu yang belum turun ke saluran pencernaannya akan ikut keluar bersama sendawanya. Atau, bisa jadi bayi muntah karena dia sedang menyembur.

"Hal ini (muntah setelah menyusui) bisa segera berakhir ketika payudara mulai mengatur jumlah ASI yang dihasilkan, berdasarkan kebiasaan makan bayi," ungkapnya.

Namun, jika muntah berlanjut, bahkan saat bayi hanya sedikit menyusu, ini bisa jadi tanda adanya masalah medis. Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi lebih lanjut apa penyebab bayi muntah setelah minum ASI ataupun susu formula.

Perkembangan Janin Usia 2 Bulan

Cara meredakan bayi muntah setelah minum ASI

Jika Bunda sudah membawa Si Kecil ke dokter dan ternyata hal tersebut termasuk normal, dilansir dari Kisdhealth, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakannya:

  • Sendawakan bayi sesaat setelah dia melepaskan payudara Bunda, atau setelah 250 hingga 500 ml pemberian susu botol.
  • Memberi lebih sedikit jumlah ASI atau susu dalam sekali minum juga bisa membantu mengurangi muntah. Sebagai gantinya, bunda bisa memberikannya dengan waktu yang lebih sering.
  • Jaga posisi bayi tetap tegak setelah menyusu. Dalam hal ini menggendong bayi adalah solusi terbaik, karena posisi bayi tidur dapat membuat muntah atau gumoh lebih sering terjadi.
  • Jangan menggoyang-goyang bayi setelah ia menyusu. Hindari mengajaknya bermain dengan aktif untuk sejenak.
  • Posisikan kepala lebih tinggi daripada kakinya. Bunda bisa sedikit mengangkat bagian kepala dari boks atau keranjang bayi, tapi pastikan bukan menggunakan bantal langsung di bawah kepala Si Kecil.

Dengan sendirinya, muntah setelah minum ASI ini akan berlalu saat Si Kecil beranjak besar dan mulai bisa duduk. Simak tanda muntah pada bayi di halaman selanjutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang mengisi aktivitas fisik balita dengan hal yang menyenangkan di bawah ini ya Bunda: 

[Gambas:Video Haibunda]



TANDA MUNTAH PADA BAYI YANG HARUS DIWASPADAI

Crying little baby in the arms of her mother in a living room.

Ilustrasi bayi muntah/Foto: iStock

Tanda muntah pada bayi yang harus diwaspadai

Dilansir dari Medela, berikut ini beberapa hal yang harus diwaspadai saat bayi muntah setelah minum ASI atau susu:

  • Jika muntahan si bayi keluar menyembur sehingga terbang dan mendarat cukup jauh dari posisinya berada.
  • Jika berat badan bayi turun atau jika tidak ada penambahan sedikit pun.
  • Jika muntahannya berwarna selain warna susu, seperti hijau, merah, atau oranye.

Jika Si Kecil hanya sesekali muntah dan tidak menunjukkan gejala yang aneh atau bahkan dia merasa puas setelah mengeluarkannya, Bunda tak perlu khawatir. Selama mereka masih tampak bahagia, tumbuh dengan baik, dan berat badannya pun naik sesuai grafik pertumbuhan, segalanya masih akan aman.

Yang perlu Bunda khawatirkan yakni jika pola muntah bayi mengakibatkan terjadinya salah satu poin di atas. Bunda bisa segera membawa Si Kecil ke dokter jika hal itu terjadi.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda