HaiBunda

MENYUSUI

7 Panduan Donor ASI yang Aman untuk Kesehatan Anak, Tak Boleh Tato & Tindikan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Oct 2021 20:46 WIB
Ilustrasi donor ASI/ Foto: iStock

Jakarta - Memutuskan untuk menjadi pendonor ASI ataupun menjadi penerima donor ASI sebaiknya tidak asal diputuskan ya, Bunda. Karena, unsur keamanan dari berbagai aspek juga perlu dipertimbangkan terkait kemanan ASI itu sendiri.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Bunda yang tidak dapat memproduksi cukup ASI dapat mencukupi kebutuhan anaknya dengan menambahkan susu formula atau menggunakan donor ASI yang berasal dari bank susu.

"Berbagi ASI menjadi semakin populer dan tersebar luas. Karena itu, penting bagi dokter untuk menyadari praktik ini dan risiko terkait sehingga mereka dapat mendidik pasien dan mengatasi kekhawatiran yang berkembang," ujar Nikita Sood, seorang peneliti di Cohen Children Medical Center di New York, seperti dikutip dari laman Healthline.


Dr Ruth Milanaik, seorang dokter di Cohen Children Medical Center mengatakan bahwa beberapa orang tidak hanya tak hanya menyadari risikonya, tetapi mereka juga tidak membicarakannya dengan dokter.

"Selain mendidik pasien, dokter juga harus menggarisbawahi pentingnya mendiskusikan kebiasaan ini dengan profesional medis, sehingga dokter memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat diagnosis yang akurat jika kebutuhan medis muncul," tambah Milanaik.

The Human Milk Banking Association of North America (HMBANA) memiliki pedoman untuk menyaring dan memproses ASI yang didonorkan yang dipandu oleh the Centers for Disease Control and Prevention and the Food and Drug Administration.

"Tindakan pencegahan ini diperlukan karena ASI perlu diskrining, diproses, dikumpulkan, dan diproses kembali untuk memastikan bahwa bayi penerima tidak terpapar bakteri berbahaya," tambah Dr Natasha K. Sriraman, profesor pediatri di Eastern Virginia Medical School.

Perlu dicatat bahwa Bunda menyusui dapat menularkan penyakit melalui donor ASI yang disumbangkan. Ini tentunya berbahaya, apalagi saat Bunda tidak merasa sakit sekalipun. Seperti misalnya mencakup HIV, Cytomegalovirus, dan lainnya.

Jika bayi menerima ASI tersebut, nyawa mereka bisa terancam. Karenanya, disarankan untuk membicarakan donor ASI dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukannya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk informasi donor ASI lebih lengkap.

Simak juga hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di awal menyusui bayi, seperti dalam video di bawah ini:



(rap/rap)
7 PANDUAN DONOR ASI YANG AMAN & BIKIN TENANG

7 PANDUAN DONOR ASI YANG AMAN & BIKIN TENANG

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Langkah Pijat Payudara untuk Cukupi Kebutuhan ASI, Bisa Dimulai Sejak Hamil, Bun..

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK