menyusui
10 Hal yang Sebaiknya Disiapkan Ibu Baru sebelum Mulai Menyusui
Jumat, 05 Nov 2021 19:01 WIB
Jakarta - Menyambut kelahiran buah hati menjadi momen mendebarkan yang paling dinantikan oleh Bunda dan Ayah. Bagi Bunda, pastinya akan ada berbagai perubahan fisik dan emosi yang dirasakan, bahkan setelah melahirkan Si Kecil, termasuk juga perubahan pola hidup.
Menghadapi semua perubahan itu, tentu ada banyak hal yang harus bunda pelajari sebelum melahirkan, salah satunya tentang menyusui buah hati. Meski menyusui adalah hal umum yang harus dilakukan Bunda, faktanya masih terdapat beberapa kondisi yang bisa membuat Bunda baru merasa bingung atau panik.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai hal soal menyusui, agar Bunda dapat memberikan ASI dengan tenang untuk Si Kecil. Dilansir dari Today’s Parent, berikut adalah sepuluh hal baru soal menyusui yang sebaiknya Bunda pelajari sebelum melahirkan. Simak di sini, yuk.
1. Pelajari prosesnya
Konsultan laktasi, Sue Arsenault, mengatakan bahwa belajar tentang proses menyusui sangat berguna untuk memahami tentang ASI. Dilansir dari What To Expect, ASI dihasilkan dalam tiga tahap, yakni kolostrum, susu transisi, dan susu matang.
Kolostrum membantu memberi Si Kecil nutrisi dan antibodi yang ia butuhkan untuk melawan infeksi di hari-hari awal. Tiga sampai lima hari setelah lahir, kolostrum diganti dengan ASI transisi.
ASI transisi terlihat seperti campuran jus jeruk dan susu dan ini adalah tahap sebelum menghasilkan ASI matang. Hari kesepuluh dan minggu kedua, Bunda akan menghasilkan susu matang berwarna putih dan sedikit lebih transparan dari susu transisi, dan awalnya tampak kebiruan.
![]() |
2. Kenali tubuh Bunda
Beberapa faktor fisik atau medis dapat menyebabkan tantangan menyusui, jadi ada baiknya jika Bunda berdiskusi dengan ahli. Konsultan laktasi, Cassie Kent, menyebutkan berbagai kondisi fisik sebelum masa kehamilan dapat berpengaruh terhadap proses menyusui.
Namun, bukan berarti Bunda dengan kondisi medis khusus tidak dapat menyusui. Pelajari dan coba mengeluarkan kolostrum dengan tangan sebelum melahirkan sehingga Bunda dapat menyimpannya jika dibutuhkan.
"Apa pun kendalanya, bukan berarti seorang wanita tidak dapat menyusui. Maka itu diskusikan masalah apa pun dengan ahli sebelum bayi lahir sehingga Bunda merasa lebih tenang dan mampu membuat perencanaan lain," ujar Kent.
3. Bayi mungkin menolak untuk disusui
Dilansir dari Health Grades, bayi yang menolak untuk disusui bisa terjadi karena sakit gigi, rasa yang berbeda pada ASI karena makanan baru yang Bunda makan, infeksi telinga, atau hidung tersumbat. Semua kondisi itu bukan berarti bahwa Bunda harus berhenti menyusui.
Cobalah menyusui saat bayi mengantuk atau saat Bunda berjalan-jalan dengannya. Bunda juga bisa memompa sedikit dulu agar alirannya lancar, lalu berikan kepada Si Kecil.
4. Bunda sebagai sumber makanan Si Kecil
Segala sesuatu yang Bunda telan dapat diteruskan ke bayi melalui ASI. Jadi, Bunda perlu berhati-hati dengan apa yang Bunda makan. Hindari tembakau, alkohol, obat-obatan terlarang, dan selalu periksa apakah obat yang diminum aman untuk Si Kecil.
Bayi juga bisa sensitif terhadap makanan tertentu yang Bunda makan. Dilansir dari Health Grades, sebanyak 3 persen bayi yang diberi ASI memiliki reaksi alergi terhadap makanan, paling sering terhadap susu sapi. Beberapa mungkin juga sensitif terhadap makanan berserat tinggi.
Bunda juga disarankan untuk minum setidaknya 64 ons air sehari saat menyusui. "Seorang ibu baru perlu tetap terhidrasi dengan baik dan diberi makan dengan baik," ujar Jane Crouse, pemimpin La Leche League, dikutip dari Parents.
5. Kuasai kait yang tepat
Bunda perlu memiliki kait yang tepat ketika menyusui. Pilih kursi dengan penyangga punggung, leher, dan bahu. Kemudian, posisi bayi harus sejajar dengan Bunda. Menggunakan bantal untuk mengangkat bayi setinggi puting susu bisa menjadi pilihan.
Tempatkan puting di sekitar bibir bayi, gerakkan ke depan dan ke belakang dan tunggu sampai menguap lebar. Perlu diketahui, menyusui dan mengisap adalah hal yang berbeda. Tanda bayi benar-benar menyusu adalah bila terdapat pola hisap-telan-napas.
Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Simak juga video tentang 3 tips mengatur jadwal menyusui sesuai usia bayi di bawah ini ya.