Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Perubahan Aroma dan Tekstur yang Menandakan ASI Sudah Basi

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 10 Dec 2021 21:02 WIB

ASI Perah
Ilustrasi ASI perah/Foto: iStock

Jakarta - Walau pun mampu bertahan lama disimpan di freezer ternyata risiko ASI basi juga bisa terjadi lho, Bunda. Kenali yuk, ciri ASI yang sudah basi agar tak dikonsumsi Si Kecil, Bunda.

Ciri ASI basi mungkin tak semua Bunda menyadarinya. Seringnya, bagi Bunda yang memompa ASI, begitu ASI disimpan di freezer, mereka jarang memperhatikan apakah ASI tampak tak lagi berkualitas atau tidak. Setelah diturunkan ke suhu ruang, para Bunda menyusui biasanya langsung memberikannya kepada Si Kecil.

Padahal nih, Bunda, sering kali ASI basi juga bisa mengintai lho, Bunda. Daripada hasil kerja keras Bunda memompa ASI sia-sia, lebih baik kenali ciri ASI basi dan perhatikan penyimpanan ASI yang benar agar ASI tetap berkualitas ya, Bunda.

Tidak seperti susu sapi, ASI akan rusak jika dibiarkan di tempat terbuka, Bunda. Atau, saat disimpan di lemari es lebih lama dari seharusnya pun, ASI memiliki potensi rusak atau basi, menurut CDC, seperti dikutip dari laman Romper.

"Rekomendasinya yakni tidak lebih dari empat jam pada suhu kamar untuk ASI tetap segar dan satu hingga dua jam untuk ASI yang dicairkan," kata Molly Petersen, seorang konselor laktasi di Lansinoh.

Banner Menu Olahan TelurBanner Menu Olahan Telur/ Foto: HaiBunda/Mia

Namun, waktu penyimpanan mungkin akan berubah setelah ASI disimpan di lemari es atau freezer usai dipompa. Biasanya, ASI yang dipompa dapat bertahan sekira empat hari di lemari es. 

Selain itu, ASI yang dibekukan di freezer dapat bertahan hingga empat bulan dan bertahan hingga 12 bulan dalam deep freezer. Meski demikian, setelah Bunda mengeluarkannya dari freezer, waktunya berubah lagi ya.

Usai dicarikan dan semua kristal es mencair, ASI dapat digunakan dalam waktu 24 jam sebelum dibuang dan dinginkan di antara waktu penggunaan karena hanya bisa bertahan pada suhu ruang hingga dua jam saja.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang 3 cara tepat menghangatkan ASI di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




3 CIRI ASI BASI, KENALI DARI AROMA & TEKSTUR YANG BERUBAH

breast milk in plastic bags on refrigerator shelf, frozen mother milk  for infant, breastfeeding

Ilustrasi ASI perah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratchat

Saat ASI basi, biasanya akan menunjukkan beberapa ciri yang dapat Bunda tandai. Berikut ini beberapa ciri ASI basi ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Momjunction:

1. Warna

Setelah disimpan, ASI biasanya terpisah menjadi dua lapisan yakni lapisan susu dan lemak. Lemak akan naik ke atas membentuk lapisan krim, sedangkan lapisan bawah disebut lapisan susu.

Saat susu mash bagus dan layak konsumsi, pengadukan dapat menyebabkan lapisan larut. Namun, jika ASI tampak kental atau mempertahankan lapisan yang terpisah bahkan setelah diaduk beberapa kali, kemungkinan ini jadi ciri ASI basi ya, Bunda.

2.  Aroma

Aroma ASI yang dihasilkan setiap Bunda dapat bervariasi. Perubahan ini didasarkan pada beberapa faktor seperti pola makan ibu dan obat-obatan. Selain itu, aroma tidak sedap atau bau sabun merupakan kejadian yang relatif umum dengan ASI mengandung lipase tinggi.

Dalam kasus seperti ini, melihat ASI basi mungkin tidak mudah. Namun, tes sederhana dapat membantu.

Caranya, bekukan sedikit ASI selama seminggu. Setelah itu, cairkan dan periksa aromanya. Jika ASI memiliki lipase tinggi, ASI mungkin akan berbau sabun, logam, atau amis. ASI ini layak dikonsumsi dan Bunda dapat menonaktifkan aktivitas lipase dengan menghangatkan ASI.

Jika ASI berbau asam dan tengik, ASI berarti telah mengalami oksidasi kimia. Segera buang ASI tersebut dan jangan berikan ke bayi ya, Bunda.

3. Rasa

Jika ASI terasa tengik atau asam, mungkin menjadi ciri ASI basi nih, Bunda. Untuk meyakinkan, lakukan tes dengan menyimpan ASI selama seminggu dan evaluasi perubahan rasanya. ASI yang terasa seperti sabun, logam, atau amis mungkin disebabkan aktivitas lipase yang tinggi. Di sisi lain, rasa asam atau tengik menunjukkan oksidasi kimia.

Secara umum, ASI yang disimpan lebih lama dari yang direkomendasikan dapat mengindikasikan bahwa ASI mungkin basi. ASI yang baru dipompa atau diperah dan disimpan di lemari es selama lebih dari empat hari atau ASI yang sebelumnya dibekukan dan dicairkan disimpan lebih dari sehari mungkin akan rusak.

Terkadang, Bunda mungkin tidak tahu bahwa ASI yang Bunda simpan telah rusak. Dalam kasus seperti ini, pemberian susu basi yang tidak sengaja dimungkinkan. Seorang bayi biasanya akan menunjukkan tanda-tanda saat menelan ASI basi.

Bayi biasanya akan menolak diberikan ASI. Para ahli percaya, penolakan yang terus menerus untuk menyusu dari bayi menandakan bahwa bayi tak menyukai rasa susu tersebut.

Jika bayi terus menerus menolak untuk mengonsumsi ASI yang disimpan atau terlalu rewel saat menyusu, periksa rasa ASI tersebut. Jika tampak asam dan rasanya tidak biasa segera buang ASI tersebut karena bisa jadi ASI tersebut basi.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda