4 Alasan Mengapa Bunda Tetap Perlu Membangunkan Bayi untuk Menyusu

Ilustrasi menyusui atau menggendong bayi

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/damircudic

Jakarta - Apakah Bunda pernah membiarkan bayi tertidur dan melewatkan waktu menyusui? Akibatnya, payudara pun membengkak karena belum diidap oleh Si Kecil dalam waktu lama.

Sebagian besar bayi baru lahir memang mengalami penurunan berat badan dalam beberapa hari pertama setelah lahir, Bunda. Biasanya, dalam waktu satu hingga dua minggu setelah lahir, penting sekali untuk terus memberinya makan. Ini artinya, sesekali Bunda perlu membangunkan bayi untuk menyusui terutama jika mereka tidur selama lebih dari empat jam, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Namun, begitu bayi baru lahir membentuk pola kenaikan berat badan dan mencapai tonggak berat badan lahirnya, biasanya tidak apa-apa untuk menunggu menyusuinya sampai bayi bangun.

"Sebagian besar bayi baru lahir membutuhkan delapan hingga 12 kali menyusui setiap harinya. Dan, sekira satu kali menyusui setiap dua hingga tiga jam," ujar Jay L Hoecker, seorang dokter anak di Rochester.

Untuk itu, saat mereka tertidur pun diharapkan Bunda tidak melewatkan sesi menyusui. Meskipun membangunkan bayi yang sedang tidur mungkin tidaklah mudah, tetapi hal ini penting dilakukan ya, Bunda.

Dengan sering menyusui tentunya mendukung proses menyusui dengan baik. Dan sering menyusui akan membantu membangun suplai ASI secara maksimal.

Banner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan Putus/ Foto: HaiBunda/Mia

Selain itu, semakin cepat Bunda memulai setiap sesi menyusui, semakin kecil kemungkinan Bunda perlu menenangkan bayi yang kelaparan. Ingat ya, Bunda, menangis merupakan tanda akhir kelaparan. Sehingga, menyusuilah sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda kelaparan seperti aktivitas tangan ke mulut, kecupan bibir, dan lainnya.

Oh ya, Bunda memberi makan bayi tepat waktu juga sangat penting ya, Bunda, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembagannya seperti yang diharapkan.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa mendorong jadwal makan lebih awal jika bayi sedang tertidur bukanlah pilihan yang tepat dan dapat mendatangkan masalah lain. Padahal, hal ini justru harus dihindari mengingat membangunkan bayi untuk menyusui dapat membuat mereka mendapatkan nutrisi secara maksimal.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang rata-rata berat badan bayi baru lahir di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]

4 ALASAN PENTINGNYA MEMBANGUNKAN BAYI UNTUK MENYUSUI

Young beautiful mother, breastfeeding her newborn baby boy at night, dim light. Mom breastfeeding infant

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Berikut ini beberapa alasan mengapa membangunkan bayi untuk menyusui penting dilakukan ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Parenting First Cry:

1. Perut kosong itu tidak baik

Dokter mungkin telah memberi tahu bahwa Bunda perlu memberi makan bayi setiap dua atau tiga jam sekali. Ini karena bayi dapat mencerna ASI cukup cepat dan dalam waktu dua tiga jam mereka membutuhkan lagi lebih banyak.

Dengan tidak memberikan bayi lebih banyak susu, perutnya akan tetap kosong dan membuat kemungkinan rewel bayi lebih besar ya, Bunda.

2. Menambah berat badan itu penting

Bayi yang baru lahir dapat menurunkan berat badannya dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Dengan memberikan makan bayi cukup sering menjadi cara terbaik untuk membantu tumbuh kembang anak sesuai kebutuhannya.

3. Meningkatkan produksi ASI

Tubuh memproduksi susu berdasarkan berapa banyak yang dibutuhkan. Jika Bunda tidak memberikan makan bayi dengan cukup sering, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit ASI. Karena itu, penting untuk memberi makan bayi secara berkala untuk memastikan tubuh memproduksi cukup ASI.

4. Bayi tidak akan bangun dengan rewel

Saat bayi tertidur, tubuhnya akan mengabaikan fakta bahwa ia membutuhkan makanan. Namun, begitu bangun, dia akan bangun dengan sangat kesal karena terlalu lapar. Karenanya, membangunkan bayi untuk menyusui penting dilakukan sehingga menjaga mereka dari kelaparan akut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.