Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Trik Turunkan Berat Badan dengan Cepat saat Menyusui, Kualitas ASI Tetap Oke Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 01 Mar 2022 16:20 WIB

[size=12]Asian woman is happy holding salad and a fork in her hand

[/size]



[url=https://www.istockphoto.com/search/portfolio/7795483/?facets=%7B%2225%22%3A%226%22%7D#fef7e09][img]https://goo.gl/JLoF3[/img][/url]
Ilustrasi diet menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/vitchanan

Jakarta - Saat melihat tubuh yang semakin lebar, ibu menyusui makin 'gerah' deh. Rasanya ingin buru-buru diet, tapi masih menyusui. Hmm, jadi galau, nih! Kira-kira kapan, ya, waktu paling tepat busui diet?

Soal kebingungan waktu paling tepat busui diet memang jadi kegalauan banyak busui. Bunda pun tak sendirian kalau bertanya-tanya mengenai hal ini. Sebab, keinginan untuk segera menurunkan berat badan usai melahirkan memang jadi keinginan banyak busui.

Bagi Bunda yang ingin segera melakukannya, cobalah untuk mengingat terlebih dulu bahwa berat badan kehamilan tidaklah bertambah dalam semalam sehingga tidak akan hilang secepat kilat juga ya, Bunda.

Dan, perlu Bunda sadari juga bahwa tanpa diet pun, menyusui membakar sekira 500-700 kalori ekstra per harinya untuk bahan bakar memproduksi ASI. Hal ini mungkin tidak selalu berkontribusi pada penurunan berat badan pasca persalinan.

Karena, ada banyak faktor lainnya seperti berat badan sebelum hamil, diet, tingkat aktivitas fisik, dan lainnya yang berdampak pada penurunan berat badan setelah lahir.

Banner Kebiasaan di EropaBanner Kebiasaan di Eropa/ Foto: Annisa Shofia

Rata-rata, ibu yang menyusui secara eksklusif dapat melihat penurunan berat badan seiring waktu dan mereka cenderung kehilangan berat badan lebih banyak daripada ibu yang tak menyusui, seperti dikutip dari laman The Lily.

Mengenai waktu paling tepat busui diet, memang disarankan agar busui menunggu setidaknya 6-8 minggu pasca persalinan untuk mulai menurunkan berat badan. Karena, tubuh juga membutuhkan waktu ini guna memulihkan diri dari persalinan dan membangun suplai ASI yang baik. 

Rekomendasi sendiri untuk busui yang ingin diet, sebaiknya memang busui tetap harus mengonsumsi setidaknya 1.800 kalori per harinya yang dapat menurunkan berat badan dengan aman. 

Klik di halaman selanjutnya untuk ulasan lebih lengkapnya ya, Bunda.

Simak juga yuk video tentang pola makan sehat ibu menyusui di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




KAPAN WAKTU PALING TEPAT BUSUI DIET?

7 Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih Selain Setelah Bangun Tidur

Ilustrasi diet ibu menyusui/Foto: Getty Images/elenaleonova

Selain itu, Bunda juga dapat membarengi dengan makan makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan sambil meminimalkan karbohidrat dan junk food. 

Melansir The Bump, kebanyakan ahli memang tidak menganjurkan diet saat menyusui. Ini karena tubuh membutuhkan bahan bakar ekstra untuk memproduksi ASI sekira 500 atau lebih kalori tambahan sehari, kata Mary Jane Detroyer, MS, RD, CDN, seorang ahli gizi di New York.

"Kami sangat merekomendasikan agar busui tidak melakukan diet yang ketat, tidak ada yang lebih rendah dari 1.500 kalori sehari, yang tidak akan memungkinkan suplai ASI yang kuat," katanya.

Namun, ada beberapa trik yang bisa Bunda lakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat saat menyusui tanpa mengurangi kualitas ASI, intip yuk caranya:

1. Secara umum, busui bisa tetap diet tapi dengan tetap mengasup makanan sejumlah 1.800 - 2.200 kalori sehari agar optimal memenuhi nutrisi baik untuk busui dan juga bayi.

2. Untuk cara tercepat menurunkan berat badan saat menyusui, hindari sekadar menghitung kalori. Sebaliknya, perhatikan kualitas makanan yang Bunda konsumsi.

3. Alih-alih makan lebih sedikit, yang mungkin akan memengaruhi suplai ASI, buatlah makanan Bunda lebih sehat dan bergizi dengan hanya makan sedikit lebih banyak daripada biasanya.

4. Bunda dapat menambahkan satu atau dua ons protein ekstra saat makan dan seperempat porsi sayuran. Bunda pun dapat menjadikan keju atau segenggam almond atau biskuit yang diolesi kacang sebagai pilihan camilan sehat.

5. Penuhi kebutuhan cairan dengan cukup dan perhatikan sinyal haus dari tubuh. Oh ya, Bunda, perhatikan juga warna urine Bunda. Jika gelap, artinya Bunda perlu lebih banyak cairan. 

6. Terpenting, batasi makanan ringan dengan kalori kosong seperti keripik, permen, dan soda. Serta, hindari juga makanan manis yang terbukti berkontribusi terhadap peradangan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda