Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Minuman Manis? Katanya Pengaruhi Otak Bayi

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 03 May 2022 07:10 WIB

Ilustrasi wanita minum soda
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SerhiiBobyk

Jakarta - Minuman soda memang kerap menggoda layaknya minuman kafein ya, Bunda. Tetapi, aman enggak sih bagi ibu menyusui termasuk bolehkah ibu menyusui minum minuman manis ya, Bunda?

Menyusui memang menjadi tantangan tersendiri ya, Bunda. Untuk menjaga mood, seringkali memang busui butuh mood booster dari makanan ataupun minuman kesukaan.

Nah, penyuka minuman manis dan soda biasanya suka enggak sabar untuk ikut mengonsumsi kembali meski menyusui. Kira-kira, aman enggak sih, Bunda menyusui minum minuman manis? Apalagi dalam suasana Idul Fitri seperti saat ini, banyak minum minuman manis yang disajikan sebagai hidangan Lebaran.

Melansir dari Very Well Family, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat berdampak pada perkembangan kognitif bayi.

Ibu menyusui sebaiknya menghindari atau mengurangi jus, soda, dan minuman manis lainnya. Menurut penelitian, ibu menyusui yang minum banyak minuman manis saat menyusui dapat memengaruhi perkembangan otak bayinya.

Minuman manis memang telah menguasai tingkat konsumsi masyarakat di Amerika. The Cancer Action Network melaporkan bahwa lebih dari 50 persen orang dewasa Amerika mengonsumsi setidaknya satu minuman tinggi gula setiap harinya. 

CDC melaporkan bahwa lebih dari 10 persen kalori harian berasal dari minuman manis (kurang dari 10 persen gula tambahan dianggap sebagai ambang batas harian untuk diet sehat). Sekarang, penelitian baru menjelaskan bagaimana hal ini dapat memengaruhi bayi baru lahir yang disusui.

Studi ini mencakup 88 ibu yang mengaku mengonsumsi minuman manis setiap hari. Para peneliti mengikuti bayi dari ibu-ibu ini selama periode 24 bulan dan menemukan hasil perkembangan saraf bayi pada 24 bulan setelah kelahiran dapat dipengaruhi berbagai hal negatif oleh asupan fruktosa ibu pada awal menyusui.

Klik di halaman selanjutnya yuk, Bunda, untuk ulasan selengkapnya.

Simak manfaat sawi hijau untuk ibu menyusui seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DAMPAK IBU MENYUSUI KEBANYAKAN MINUM MANIS

Tonic cocktail with ice in glass on wood table

Ilustrasi soda/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dontree_m

Menyusui sering dipuji sebagai standar emas nutrisi bayi di mana menawarkan banyak manfaat sehat untuk perkembangan bayi. Tetapi, beberapa manfaat tersebut dapat berkurang ketika seorang ibu menyusui membuat pilihan yang tidak sehat untuk dirinya sendiri. Seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanannya.

Michael Goran, PhD, salah satu penulis penelitian ini merupakan profesor pediatri di The Keck School of Medicine di The University of Southern California, mengatakan bahwa ia dan timnya tidak benar-benar tahu berapa banyak gula dalam makanan ibu yang merupakan tingkat yang aman untuk bayi.

"Apa yang kita ketahui adalah bahwa gula tambahan lainnya tidak boleh lebih dari 5-10 persen dari kalori harian. Itu sebabnya yang terbaik ialah meminimalkan konsumsi minuman manis," ujar Goran.

Barry Sears, PhD, president of the Inflammation Research Foundation mengatakan, selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi yang baru lahir, otak mereka mengalami perkembangan yang signifikan. Jadi, jumlah gula yang berlebihan yang diterima dalam ASI pada hari-hari awal itu akan berpengaruh besar dalam periode kehidupan mereka selanjutnya.

Tentu saja, bukan hanya bayi yang dapat berpengaruh oleh minuman manis. Terlalu banyak asupan fruktosa dalam makanan seseorang terbukti meningkatkan risiko obesitas, penyakit metabolik dan jantung, kata Deedra Franke, RN, BSN, IBCLC, konsultan laktasi di Mercy Medical Center di Baltimore.

Selain itu, ada risiko bayi yang terpapar gula ini mengembangkan ketertarikan seumur hidup untuk hal-hal yang manis, seperti dikutip dari laman Mudgwaychiropractic.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan, bayi yang terpapar minuman manis memiliki kemungkinan akan meningkat secara signifikan untuk meminumnya atau lebih minum minuman manis setiap hari saat mereka berusia enam tahun.

Sedangkan di usia pertumbuhan, anak-anak membutuhkan air untuk hidrasi dan fungsi seluler yang tepat dan susu untuk tulang yang kuat. Sementara, minuman manis yang menggantikan minuman sehat ini dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan seumur hidup.

Perlu Bunda ketahui bahwa menyusui memang memakan waktu tetapi sangat penting menjaga asupan yang baik karena dapat berpengaruh pada bayi yang disusui.

Alkohol, kafein, obat-obatan rekreasional dan obat bebas semuanya melewati ASI sampai ke bayi. Zat-zat ini sedikit disaring oleh metabolisme ibu tetapi efek berbahayanya masih akan berdampak pada anak karena rasio berat badannya yang kecil. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan semua hal yang Bunda konsumsi.

Jadi, pilihan tentunya ada di tangan Bunda sendiri. Apakah ingin tetap mengonsumsi ataupun menghindarinya secara total. Jika masih ragu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ataupun konsultan laktasi untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda