Salah satu hal yang seringkali dikhawatirkan oleh Bunda yang baru saja melahirkan anaknya dan sedang dalam tahap awal menyusui biasanya adalah mengenai cukup atau tidaknya asupan ASI yang diterima oleh bayinya. 

Bagi seorang ibu yang menyusui dengan susu botol, mungkin dapat dengan mudah mengukur jumlah yang tepat dari ASI atau susu formula yang diperoleh bayi mereka. Tapi, jika Bunda sedang menyusui secara langsung tanpa menggunakan botol, maka tidak ada sistem pengukuran yang ditandai di payudara Bunda dan Bunda jadi khawatir apakah Si Kecil mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya.

Lalu bagaimana caranya agar Bunda tahu apakah sudah menghasilkan cukup ASI dan apakah Si Kecil kenyang setiap kali menyusu? Nah, karena Bunda tidak dapat melihat dan benar-benar mengukur jumlah ASI di payudara Bunda, tentu ada cara lain untuk mengetahui apakah Si Kecil mendapatkan apa yang ia butuhkan.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang harus Bunda perhatikan yang akan memberi tahu Bunda apakah Si Kecil mendapatkan cukup ASI atau tidak, seperti dilansir dari Very Well Family:

• Berat badan bayi terus bertambah adalah tanda terbaik dari kecukupan ASI yang diterimanya.

• Bayi Bunda yang baru lahir menyusui sesuai jadwal, atau setidaknya setiap 2 hingga 3 jam, atau 2 atau 8 hingga 12 kali setiap hari.

• Bunda cukup sering mengganti popok basahnya. Setelah hari kelima kehidupan, bayi Bunda harus memiliki setidaknya 6 hingga 8 popok basah per hari.

• Bunda dapat mendengar Si Kecil menelan saat dia menyusu, dan Bunda dapat melihat ASI di mulutnya.

• Setelah menyusui payudara Bunda akan terasa lebih lembut dan tidak penuh seperti sebelum menyusui. 

• Si Kecil tampak puas dan kenyang setelah menyusui, dan ia tidur di antara waktu menyusui.

Tanda bayi kurang ASI

Jika Si Kecil tidak mendapatkan cukup ASI, Bunda akan melihat satu atau lebih dari tanda-tanda berikut ini, seperti dilansir dari Baby Centre:

• Si Kecil gelisah setelah selesai disusui

• Si Kecil buang air kecil kurang dari lima hingga enam popok pada saat dia berusia lima hari, atau, setelah lima hari, dia buang air kecil kurang dari enam popok dalam 24 jam

• Air seninya berwarna kuning tua dan berbau menyengat 

• Buang air besar kurang dari dua kali sehari selama lima hari, dan kotorannya tidak encer atau kuning. Setelah beberapa minggu, saat menyusui sudah tenang, adalah hal yang normal jika Si Kecil buang air besar hanya setiap beberapa hari. Tetapi ketika dia baru lahir, buang air besar yang jarang bisa berarti Si Kecil membutuhkan lebih banyak susu.

• Sering mengantuk, perlu dibangunkan untuk makan, dan kulitnya kuning setelah minggu pertama. Beberapa bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI dapat mengembangkan penyakit kuning sebagai akibatnya.

• Membuat suara klik saat menyusui. Ini adalah tanda-tanda bahwa Si Kecil tidak menempel dengan benar.

Bunda juga dapat memeriksa tanda-tanda di payudara Bunda bahwa menyusui tidak berjalan dengan baik:

• Setelah menyusui, payudara Bunda masih terasa penuh dan keras, karena Si Kecil belum mengeluarkannya.

• Puting Bunda terluka, terjepit atau sakit. Ini adalah tanda bahwa Si Kecil menyusu dari ujung puting dan tidak melekat dengan baik.

Mintalah dukungan kepada bidan atau petugas kesehatan jika Bunda tidak yakin menyusui berjalan dengan baik, atau tidak nyaman bagi Bunda dan Si Kecil. Mereka dapat memberi Bunda saran tentang melakukan perlekatan yang baik, atau menemukan posisi menyusui yang paling sesuai untuk Bunda dan Si Kecil.

Semakin cepat Bunda mendapatkan bantuan untuk setiap kesulitan yang mungkin timbul selama proses menyusui, maka akan semakin mudah untuk memperbaiki masalah dan mengembalikan menyusui ke jalur yang benar.

Jangan lupa juga untuk selalu positive thinking dalam berusaha menyusui dengan baik ya, Bunda. Bunda juga bisa usahakan untuk mengurangi stress agar ASI tetap lancar. Karena hati Bunda yang bahagia adalah kunci kelancaran ASI yang akan Bunda hasilkan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.