Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Viral Busui Gunakan ASI Perah untuk Menyiram Tanaman, Kenapa?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Jul 2022 07:05 WIB

ASI Perah
Viral Busui Gunakan ASIP untuk Menyiram Tanaman karena Stok yang Terlalu Banyak/ Foto: iStock

ASI perah (ASIP) dapat disimpan untuk stok makanan Si Kecil, terutama bila Bunda harus berpisah dengan bayi sementara waktu. Tapi, memerah ASI juga perlu dilakukan Busui untuk meningkatkan produksinya dan mencegah payudara bengkak.

ASIP dapat disimpan dalam freezer atau kulkas selama beberapa hari. Lalu bagaimana bila stok ASI menumpuk karena produksinya berlebih?

Baru-baru ini, viral di media sosial, seorang Bunda membuang ASIP-nya setelah pumping. Akun @mamapapaayu1 pertama kali mengunggah ini di TikTok.

Dalam video singkat itu, tampak seorang Bunda tengah menggendong bayinya. Ia lalu menggunakan ASIP yang ada di botol untuk menyiram tanaman, Bunda.

"Rutinitas setelah pompa ASI. Pagi ini untuk siram tanaman," tulis akun tersebut.

Ciri Kandungan Kuat dan SehatCiri Kandungan Kuat dan Sehat/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Video ini mendapatkan respons beragam dari para Bunda. Ada Bunda yang juga memiliki pengalaman serupa, yakni membuang ASIP karena suatu alasan.

Tapi, ada pula Bunda yang justru sedih melihat video ini. Kebanyakan Bunda curhat sulit menyusui karena ASI enggak lancar nih.

"Aku juga gitu bund.. klo abis pumping dibuang karna anak gamau minum pake dot, maunya dbf langsung," tulis akun @k.***.

"Satu yang ku sesali sampai saat ini, gak beli pompa asi sebelum melahirkan, asiku banyak & berlebih akhirnya tinggal 30-60 ml sebelahnya karena abses," @am***.

"Aku yg stress karena asi gak lancar, cuma bertahan 3 bulan Dede minum asi, setelahnya sufor," @ch***.

"Aku nangis..karena gak pernah bisa ngasih asi yg layak buat bayi aku sendiri gegara asi seret," @ci***.

Memerah ASI memang dianjurkan untuk tetap mempertahankan produksinya. Lalu bagaimana proses memerah ASI dari awal menyusui hingga bayi mulai MPASI? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 cara mengeluarkan ASI tersumbat, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MANAJEMEN ASIP

Viral Menyusui

Viral Busui Gunakan ASIP untuk Menyiram Tanaman karena Stok yang Terlalu Banyak/ Foto: TikTok @mamapapaayu1

Menurut F.B Monika dalam buku Buku Pintar ASI dan Menyusui, ketika Bunda baru memerah ASI, terutama pasca melahirkan, jangan khawatir bila hasilnya sedikit ya. Proses memerah ASI hingga lancar dan menghasilkan ASI yang cukup memang membutuhkan waktu.

"Pada hari-hari pertama kelahiran, jumlah kolostrum yang keluar hanya beberapa tetes dengan rata-rata per hari 37 mililiter (ml). Bila proses menyusui dan memerah berjalan lancar, produksi ASI akan mencapai puncakya saat usia bayi lima minggu dan perlu dijaga agar tetap stabil," tulis F.B Monika.

Setelah bayi berusia 6 bulan dan mulai mendapatkan MPASI, produksi ASI dapat turun secara bertahap. Hal ini dapat terjadi meski Bunda terus konsisten memerah. Tapi tak perlu khawatir, memerah dapat mempertahankan produksi ASI.

Selain memerah dengan tangan, Bunda dapat memerah dengan alat pompa manual dan elektrik. Bila Bunda memutuskan memerah dengan alat pompa, pada akhir sesi memerah sebaiknya Bunda terus melanjutkan memerah dengan tangan agar pengosongan payudara lebih optimal.

Sementara itu, ASIP yang disimpan dapat dihangatkan dan diberikan ke bayi. Sisa ASIP yang telah dihangatkan dan tidak dihabiskan dapat dimasukkan ke dalam kulkas selama 1 sampai 2 jam. Bila tidak dikonsumsi, Bunda bisa membuangnya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda