Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ini Dia Posisi Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh, Tunda Dulu Tummy Time ya Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 22 Aug 2022 13:21 WIB

Posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh penting diketahui para busui. Apalagi, di awal menyusui, bayi gumoh seringkali menjadi tantangan busui.
Ini Dia Posisi Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh, Tunda Dulu Tummy Time ya Bun/Bunda menyusui, Foto: Google

Posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh perlu diterapkan saat menyusui. Sehingga, risiko gumoh pun dapat berkurang ya, Bunda.

Gumoh memang kerap dialami bayi usai menyusui ya. Biasanya, hal ini karena bayi menelan udara dengan ASI. Kemudian, saat perut sudah penuh atau posisi bayi tiba-tiba berubah setelah menyusu, gumoh sering kali terjadi. 

The American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa sebagian besar bayi mengalami gumoh. Penyebabnya, sangat mungkin karena gastroesophageal reflux. Dan, hal ini sangatlah normal serta tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

Seiring dengan usia bayi yang semakin besar, gumoh akan semakin jarang muncul dan berhenti saat otot bayi matang. Jadi, ini hanyalah membutuhkan waktu sementara saja ya, Bunda.

Guna mengurangi risiko gumoh, Bunda dapat menjaga waktu menyusu supaya tetap tenang terkendali. Dan, batasi pula bayi untuk aktif bermain sekitar 20 menit sesudah menyusu, seperti dikutip dari laman Healthychildren.

Pengertian gumoh pada bayi

Untuk itu, menjaga posisi bayi tetap aman saat menyusu sangatlah penting untuk mengurangi risiko gumoh. Gumoh merupakan kondisi saat isi perut keluar dari mulut dan sering kali disertai sendawa. Gumoh juga tidak melibatkan kontraksi otot yang kuat, hanya mengeluarkan sedikit susu, dan tidak membuat bayi tertekan atau membuatnya tidak nyaman.

Selain menjaga posisi menyusui dengan aman, Bunda juga dapat menyendawakan bayi lebih sering terutama usai menyusu. Gas ekstra di perut bayi kerap menimbulkan masalah. Saat gelembung gas keluar, bayi memiliki kecenderungan yang mengganggu untuk membawa sisa isi perut ke dalamnya.

Maka itu, guna menghindari ini terjadi, coba sendawakan bayi tidak hanya setelah, tetapi juga di sela waktu menyusu.

Batasi juga bermain aktif setelah menyusu dan posisikan bayi dalam posisi tegak. Menekan perut bayi tepat setelah menyusu dapat meningkatkan kemungkinan bahwa apa pun di perutnya akan dipaksa untuk bekerja.

Meskipun tummy time penting untuk bayi, tundalah beberapa saat setelah mereka menyusu yang dapat menjadi teknik menghindari bayi gumoh.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penyebab bayi muntah dari hidung.

[Gambas:Video Haibunda]



POSISI MENYUSUI YANG BENAR AGAR BAYI TIDAK GUMOH

Ini Dia Posisi Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh, Tunda Dulu Tummy Time ya Bun/Bunda menyusui, Foto: Google

Kemudian, jagalah posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh. Mulailah dengan menempatkan bayi di satu sisi, ke arah payudara. Pastikan seluruh tubuh bayi menghadap ke dada, dengan telinga, bahu, dan pinggulnya dalam garis lurus.

"Posisikan kepala lurus sejajar dengan tubuh. Gunakan bantal menyusui atau bantal biasa untuk membawa bayi ke ketinggian yang membuatnya lebih mudah untuk mengarahkannya ke payudara," ujar Suzanne Chan, D.N.P, C.L.C.

Banner Babypedia

Posisi menyusui kurangi risiko bayi gumoh

Kemudian, cobalah beberapa posisi menyusui berikut ini guna mengurangi risiko bayi gumoh, seperti dikutip dari laman Whattoexpect:

  • Cradle hold

Posisikan bayi sehingga kepalanya bersandar pada lekukan siku di sisi Bunda menyusui, dengan tangan di sisi tersebut dan menopang seluruh tubuh. Pegang payudara dengan tangan lainnya, letakkan ibu jari di atas puting susu dan areola di tempat hidung bayi akan menyentuh payudara. 

Letakkan jari telunjuk di dagu bayi yang akan bersentuhan dengan payudara. Tekan sedikit payudara sehingga puting susu sedikit mengarah ke hidung dan biarkan bayi menyusu dengan nyaman.

  • Crossover hold

Peganglah kepala bayi dengan tangan yang berlawanan dengan payudara tempat Bunda menyusui. Letakkan pergelangan tangan diantara tulang belikat bayi, ibu jari di belakang satu telinga, dan jari-jari lainnya di belakang telinga lainnya. Dorong perlahan leher bayi dan biarkan bayi menyusu. Dengan menggunakan tangan yang bebas, peganglah payudara sepergi yang Bunda lakukan untuk cradle hold.

  • Football hold 

Posisikan bayi di sisi Bunda, menghadap Bunda, dengan kakinya terselip di bawah lengan. Dan, di sisi yang sama dengan payudara tempat Bunda menyusui. Kemudian, sangga kepala bayi dengan tangan yang sama, dan gunakan tangan yang lain untuk menangkup payudara seperti yang dilakukan untuk memegang buaian.

  • Laid back position

Posisi menyusui yang santai dapat membantu ibu yang memiliki payudara yang lebih kecil, bayi yang baru lahir dan bayi dengan perut sensitif atau kelebihan gas. 

Dalam posisi ini, Bunda dapat bersandar di tempat tidur atau sofa, ditopang dengan baik menggunakan bantal dalam posisi semi reclining sehingga ketika Bunda meletakkan bayi ke tubuh dengan kepalanya di dekat payudara, gravitasi akan membuatnya tetap mengikuti Bunda.

Bayi dapat bersandar pada segala arah, selama seluruh bagian depan tubuhnya berlawanan dengan tubuh Bunda dapat dapat menjangkau payudara. Bayi akan menyusu secara alami dalam posisi ini atau Bunda dapat mengarahkan putih ke mulut bayi.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda