MENYUSUI
13 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI, Bunda Perlu Tahu
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Minggu, 04 Sep 2022 07:10 WIBPemberian ASI sejak bayi lahir akan memengaruhi perkembangannya, termasuk dengan berat badan. Namun, beberapa bayi ASI bisa memiliki berat badan yang tidak sesuai karena mengalami masalah selama menyusui, Bunda.
Menurut perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, bayi baru lahir normalnya akan kehilangan berat badan selama beberapa hari. Tapi, berat badan mereka akan kembali naik pada periode tertentu.
"Bayi baru lahir yang menyusu dapat kehilangan hingga 10 persen dari berat badan lahir selama lima haru pertama kehidupan. Kemudian, pada saat bayi berusia 10 hari hingga dua minggu, mereka seharusnya mendapatkan kembali berat badan yang hilang," kata Murray, dilansir Very Well Family.
Cara menaikkan berat badan bayi ASI
Melansir dari berbagai sumber, berikut 13 cara menaikkan berat badan bayi ASI yang perlu Bunda tahu:
1. Menyusui lebih sering
Kenaikan berat badan menjadi salah satu tanda anak mendapatkan cukup ASI. Sebaliknya, ketika pertambahan berat badannya lebih lambat dari yang diharapkan, itu bisa berarti mereka tidak mendapatkan cukup ASI.
Nah, cara paling penting dalam menaikkan berat badan bayi ASI adalah menyusui dengan rutin. Melalui cara ini, buah hati bisa mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.
2. Perbaiki cara menyusu bayi ASI
Munculnya masalah dalam proses menyusui bisa memengaruhi berat badan janin. Bunda bisa mencari penyebabnya untuk menemukan solusi tepat agar tidak memengaruhi pertumbuhan bayi.
"Jika bayi baru lahir tidak kembali berat badannya dalam waktu dua minggu atau tidak bertambah secara konsisten setelahnya, ini kemungkinan ada masalah menyusui," ujar Murray.
Masalah menyusui yang memengaruhi berat badan bayi ASI
Berikut beberapa masalah menyusui yang dapat memengaruhi asupan ASI pada bayi menyusu:
- Pelekatan menyusu tidak baik
- Jarang menyusui
- Waktu menyusui yang singkat
- Thrush atau infeksi di di mulut bayi
- Posisi menyusui kurang tepat
- Bingung puting
3. Hindari pemberian botol dot
Pemberian botol dot sebaiknya dihindari pada Bunda yang memutuskan untuk menyusui eksklusif. Mengenalkan botol dot terlalu cepat bisa menyebabkan bingung puting, Bunda.
Menyapih dari botol dot
Menyapih dari botol adalah salah satu pilihan untuk memenuhi nutrisi anak. Tetapi, ada beberapa alasan kenapa botol dot sebaiknya tidak digunakan untuk menyapih terlalu lama.
Anak bisa menjadi ketergantungan dan tak mau berhenti menyusu dari botol dot, bahkan sampai usianya dua tahun. Selain itu, tumbuh kembang anak bisa terganggu karena menyapih dari botol dot. Selain berat badan susah naik, anak yang tidak bisa lepas dari botol dot juga bisa menjadi obesitas.
4. Pumping di antara waktu menyusui
Memompa atau pumping dengan tangan dapat mendorong pengosongan payudara yang efisien saat menyusui. Bunda dapat melakukan ini di antara waktu menyusui untuk mengeluarkan ASI dan meningkatkan asupan kalori yang dibutuhkan bayi.
Pumping dengan tangan
Alih-alih menggunakan alat, Bunda bisa pumping dengan tangan secara langsung. Memompa dengan tangan adalah sangat efisien untuk menjaga suplai ASI tetap tinggi.
Tak hanya itu, cara tersebut secara tidak langsung dapat memastikan bayi mendapatkan cukup kalori. Nah, setelah memeras ASI, Bunda dapat menawarkan ASI kepada Si Kecil dengan sendok atau gelas khusus.
5. Memerhatikan waktu dan durasi menyusui
Hindari menyusui anak dalam waktu singkat ya, Bunda. Nah, sebelum menyusui sebaiknya pahami dulu durasi menyusui ini agar bayi mendapatkan ASI yang optimal.
Bayi baru lahir, misalnya, harus menyusui selama sekitar 8 sampai 10 menit di setiap payudara. Selama beberapa minggu pertama, usahakan agar bayi tetap terjaga dan aktif menyusu selama mungkin.
Menyusui di malam hari
Menyusui di malam hari bisa memberikan manfaat yang secara tidak langsung memengaruhi berat badan bayi. Hormon prolaktin untuk menghasilkan ASI banyak diproduksi di malam hari.
Mengutip Belly Belly, asupan ASI di malam hari juga berkontribusi penting terhadap asupan total yang dibutuhkan bayi. Penelitian menemukan bahwa sekitar 64 persen bayi usia 1 hingga 6 bulan yang menyusu antara satu sampai tiga kali di malam hari terpenuhi asupannya sekitar 20 persen.
"ASI yang dikonsumsi bayi sepanjang malam merupakan bagian penting dari total asupannya selama 24 jam," kata konselor laktasi, Renee Kam IBCLC.
6. Berikan makanan mengandung lemak pada bayi MPASI
Proses menyusui pada saat MPASI juga akan memengaruhi berat badan bayi. Selain menjaga suplai ASI, Bunda juga perlu memerhatikan kandungan nutrisi di MPASI.
Berikan makanan mengandung lemak pada bayi yang sudah MPASI untuk membantu menaikkan berat badannya. Sumber lemak di makanan ini perlu diberikan dengan takaran yang sesuai di menu makan Si Kecil.
Bahan MPASI untuk tingkatkan berat badan anak
Berikut beberapa bahan makanan sumber lemak yang bisa diberikan pada bayi MPASI yang masih menyusu:
- Minyak zaitun
- Keju
- Susu
- Mentega
7. Pijat bayi
Pijat bayi atau baby massage dapat dilakukan untuk membantu menaikkan berat badan bayi ASI. Hal ini pernah diulas dalam studi yang diterbitkan dalam Journal for Quality in Public Health tahun 2021.
Berdasarkan penelitian, pijat bayi dapat meningkatkan bobot bayi bila dilakukan secara rutin. Bunda dapat melakukan pijat bayi ini di area kaki, perut, dada, tangan, dan punggung.
Kaitan pijat dan kenaikan berat badan bayi
Berikut manfaat pijat bayi untuk meningkatkan berat badan bayi berdasarkan hasil studi:
- Pijat bayi akan merangsang saraf vagus dan kemudian meningkatkan peristaltik usus, sehingga penyerapan makanan dalam tubuh akan maksimal.
- Gerakan dalam pijat pada bayi juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan metabolisme sel, sehingga berat badan bayi akan meningkat.
8. Skin to skin
Menurut ulasan di Revista CEFAC 2018, bayi yang melakukan skin to skin dengan ibunya menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang tidak melakukannya. Literatur juga telah menunjukkan, skin to skin ini bisa mempercepat penambahan berat badan dengan meningkatkan efektivitas makan.
Dalam posisi skin to skin, terutama berbaring, bayi juga dapat merasakan perutnya menempel pada tubuh sang Bunda. Posisi ini akan membangkitkan naluri alami bayi untuk refleks menyusu pada puting ibunya.
9. Bunda perlu konsumsi makanan bergizi
Faktor penting yang bisa memengaruhi berat badan bayi ASI adalah gizi ibu menyusui atau busui. Selama mengASIhi, Bunda perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang ya.
Sumber makanan bergizi untuk busui
Setidaknya, konsumsi makanan mengandung protein sekitar 2 sampai 3 kali sehari selama menyusui. Sumber protein bisa didapatkan dari daging sapi atau ayam, ikan, telur, susu, atau kacang-kacangan.
Selain protein, jaga lupa konsumsi karbohidrat sehat seperti roti gandum, sereal, dan oatmeal. Terakhir adalah konsumsi tiga porsi sayur dan dua porsi buah per hari.
10. Meningkatkan kualitas tidur bayi
Meningkatkan kualitas tidur sangat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi. Tapi, Bunda mesti memahami bahwa meningkatkan kualitas bukan berarti waktu tidur anak menjadi panjang ya.
Penelitian di SLEEP menunjukkan bahwa waktu tidur bayi yang panjang bisa menyebabkan obesitas lho. Sementara kualitas tidur yang buruk, seperti selalu terbangun, dikaitkan dengan berat badan berlebih.
Cara untuk meningkatkan kualitas tidur yang tepat adalah membuat jadwal tidur. Buatlah jadwal tidur anak yang menyesuaikan waktu makannya agar proporsinya tepat.
11. Mengatur jadwal menyusui
Jangan lupa untuk membuat jadwal menyusui yang konsisten ya, Bunda. Jadwal konsisten ini dapat menentukan kecukupan ASI yang didapat anak per harinya.
Berikut jadwal menyusui bayi sesuai usianya, seperti mengutip laman CDC:
Minggu dan bulan pertama
Selama beberapa minggu dan bulan pertama, waktu antara menyusui akan mulai lebih lama, rata-rata setiap 2 hingga 4 jam untuk sebagian besar bayi ASI eksklusif. Tapi, seberapa sering bayi Bunda menyusu dapat berubah bergantung pada waktunya. Beberapa sesi mungkin memakan waktu yang lama dan yang lainnya durasinya lebih pendek.
Bayi 6 hingga 12 bulan
Pola makan bayi yang disusui bervariasi dan kemungkinan akan berubah saat mereka tumbuh dan mulai menerima lebih banyak makanan padat. Teruslah mengikuti isyarat bayi dan menyusui ketika Bunda melihat tanda-tanda lapar yang terlihat.
Bayi 12 hingga 24 bulan
Frekuensi menyusui bayi dalam sehari bervariasi ya, Bunda. Beberapa bayi ingin menyusu sebelum tidur atau di pagi hari, sementara bayi lainnya terus minum ASI sebagai porsi yang lebih besar dari makanan sehari-hari mereka.
12. Konsultasi dokter anak atau konsultan laktasi
Masalah menyusui bisa memengaruhi suplai ASI hingga berdampak pada berat badan bayi. Bila Bunda merasa sulit mengatasinya, segera konsultasikan ke dokter atau konsultan laktasi ya.
Namun bila berat anak tak kunjung naik meski proses menyusui berjalan lancar, Bunda dapat konsultasi ke dokter spesialis anak. Penyebab berat badan tidak naik mungkin bukan dari cara menyusui yang salah, Bunda.
13. Pertimbangkan pemberian susu formula
Pemberian susu formula perlu dipertimbangkan bila berat badan bayi ASI sulit naik. Tapi, Bunda harus konsultasi dulu ke dokter ya.
Bayi ASI hanya boleh diberikan susu formula bila memiliki indikasi medis tertentu. Sebelum memberikan susu formula, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab berat badan anak tak kunjung naik.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 3 tips membersihkan dot bayi dari kuman dan bakteri, dalam video berikut:
(ank/pri)