sign up SIGN UP search

menyusui

10 Tips Memilih Botol Susu Bayi Terbaik untuk Si Kecil

Annisa Karnesyia   |   Haibunda Kamis, 22 Sep 2022 19:00 WIB
Ilustrasi Botol Susu caption
Jakarta -

Memilih botol susu bayi harus cermat ya, Bunda. Jangan sampai salah pilih botol susu tanpa menyesuaikan kebutuhan Si Kecil.

Botol susu sebenarnya sudah bisa digunakan pada bayi sejak baru lahir. Dokter Spesialis Anak, dr.Melisa Anggraeni, M.Biomed, Sp.A, mengatakan bahwa bayi baru lahir sudah memiliki refleks mengisap. Jadi seharusnya mereka sudah bisa mengisap dan menelan ASI dari media apa pun, termasuk botol susu.

"Sebenarnya yang membuat masyarakat bingung penggunaan botol susu ini adalah takut bayi tidak mau menyusu ke ibunya atau bingung puting," kata Melisa saat dihubungi HaiBunda, baru-baru ini.


"Tapi sebenarnya secara alami atau fisiologis, bayi memang sejak lahir sudah bisa untuk mengenyot, baik itu dari botol susu atau puting ibu. Kemampuan itu secara alami sudah ada, jadi sebenarnya botol susu sudah bisa digunakan sejak lahir," sambungnya.

Banner Kiat Pilih Botol Susu untuk Anak

Meski begitu, Penggunaan botol susu ini biasanya digunakan pada bayi yang tidak mendapatkan ASI dengan baik. Menurut Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak dari Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD), DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. K.G.A (K), pemberian ASI bisa terhambat karena disebabkan faktor ibu atau bayinya.

"Ada keadaan yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI atau pemberian ASI tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga dibutuhkan cara pemberian susu dengan menggunakan dot (botol susu)," kata Eriska, dalam Jumpa Pers Virtual Baby Huki via Zoom, beberapa waktu lalu.

Sebelum memilih botol susu untuk Si Kecil, Bunda juga perlu memahami kebutuhannya. Selain itu, pastikan pemberian nutrisi dari botol susu tidak menimbulkan risiko pada perkembangan Si Kecil.

Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut telah HaiBunda rangkum 10 tips memilih botol susu bayi terbaik untuk Si Kecil:

1. Pilih bentuk dot orthodontic

Bagian paling penting saat memilih botol susu adalah menentukan bentuk dot, Bunda. Pastikan memilih bentuk dot yang tidak menimbulkan risiko pada perkembangan anak, seperti bentuk dot orthodontic.

Kelebihan dot orthodontic

Dot bentuk orthodontic dirancang agar dapat menyesuaikan bentuk langit-langit mulut dan gusi. Dalam penelitian yang dilakukan Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD) tahun 2020 dijelaskan, dot orthodontic dikembangkan sesuai prinsip fisiologis yang mendukung ritmik isap bayi.

Menurut Eriska, dot orthodontic sudah diteliti dapat mencegah faktor risiko terjadinya maloklusi, yakni kondisi medis di mana susunan gigi dan rahang tidak normal. Selain itu, dot ini juga mampu mengurangi risiko kebiasaan mulut yang buruk dan mencegah anak bernapas dari mulut.

"Dot orthodontic ini harusnya dapat mencegah bernapas lewat mulut karena yang baik itu bernapas dari hidung," ujar Eriska.

Selain dot orthodontic, ada juga dot berbentuk kubah yang dapat membuat mulut bayi terbuka secara alami saat menyusu. Bentuk lainnya adalah 'wide' yang menyerupai bentuk payudara.

Ilustrasi Botol SusuIlustrasi Botol Susu/ Foto: Getty Images/iStockphoto

2. Pilih bahan dot botol susu yang aman

Bunda juga perlu memilih bahan dot yang menyesuaikan kondisi Si Kecil ya. Sebab, ada jenis bahan dot yang bisa memicu alergi.

Pilihan bahan dot botol susu

Berikut 3 jenis bahan dot botol susu, seperti dilansir laman Baby Chick:

  • Bahan silikon

Dot botol berbahan silikon umumnya terbuat dari silikon food grade atau medical grade. Bahan silikon ini cenderung lebih awet dan dapat mempertahankan bentuk dot.

  • Bahan lateks

Bahan dot lateks memiliki tekstur yang lebih lembut dan lentur dibandingkan silikon. Namun, bahan ini tidak tahan lama atau lebih cepat rusak dan dapat melepaskan karsinogen berbahaya yang disebut nitrosamin. Beberapa bayi mungkin memiliki alergi terhadap lateks.

  • Bahan karet alami

Bahan karet atau natural rubber ini lebih lembut dibandingkan silikon dan lebih tahan lama. Bahan ini juga tergolong aman karena bebas bahan berbahaya. Karet alami sering digunakan untuk botol susu anti kolik atau empeng.

3. Pilih bahan botol susu yang BPA Free

Seperti dot, botol susu juga terbuat dari beberapa bahan. Bunda perlu jeli memilih bahan ini karena setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Tapi, sebaiknya Bunda pilih bahan yang BPA Free atau bebas zat kimia bernama Bisphenol A. Menurut penelitian, zat kimia tersebut dapat mengganggu kesehatan dan perkembangan anak.

Pada tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tidak menggunakan botol bayi atau cangkir yang terbuat dari bahan berbasis BPA. Label botol yang sudah BPA Free biasanya tertulis di kemasan produk.

4. Memahami ukuran botol susu sesuai kebutuhan

Dalam memilih botol susu, Bunda perlu menentukan ukurannya sesuai dengan kebutuhan menyusu Si Kecil. Mengutip Very Well Family, jika bayi diberikan ASI perah, maka Bunda perlu menyesuaikan waktu pemberian ASI dari botol dengan menyusui langsung. Bayi sebaiknya lebih sering disusui langsung jika dibandingkan dengan menyusu dari botol.

Tapi, bila Bunda memberikan susu formula sebaiknya memilih ukuran botol dari yang kecil sampai besar. Beberapa produsen botol susu menyediakan beberapa ukuran, contohnya 120 ml, 125 ml, atau 240 ml.

Ilustrasi Botol SusuIlustrasi Botol Susu/ Foto: Getty Images/iStockphoto

5. Memilih jenis botol anti kolik

Botol susu anti kolik sudah banyak dijual di pasaran, Bunda. Teknologi anti kolik ini mampu mencegah bayi menelan gas atau udara saat minum susu dari botol.

Botol ini dapat mencegah masalah pencernaan pada bayi, seperti sakit perut. Sebab, saat memberikan botol susu sering ada kekhawatiran bayi menelan terlalu banyak udara sehingga mengganggu saluran pencernaannya.

6. Mudah dicuci dan dibersihkan

Bila Bunda berencana memberikan susu dari botol dot, maka siapkan beberapa cadangan botol susu. Botol susu ini sebaiknya mudah untuk dibersihkan dan dicuci, sehingga Bunda tidak perlu repot menyiapkan botol baru.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, botol susu harus dibersihkan segera setelah selesai digunakan. Bila bayi tidak selesai minum susu di botol salam waktu 2 jam, susu terutama susu formula, harus dibuang.

Dampak tidak mencuci botol susu dengan benar

Pilihlah botol susu yang mudah dibersihkan. Ingat ya, kuman dapat tumbuh dengan cepat bila ASI atau susu formula tidak dibersihkan dengan benar. Kuman yang bersarang di botol bisa menyebabkan infeksi, Bunda.

7. Pilih yang nyaman digenggam Si Kecil

Memilih botol susu juga perlu menyesuaikan preferensi Si Kecil ya, Bunda. Pilihlah botol susu yang nyaman untuk digenggam anak.

Pemilihan botol susu ini biasanya berlaku pada bayi yang sudah lebih besar. Mereka biasanya lebih suka botol susu yang bentuknya panjang, memiliki pegangan, atau bergambar kartun.

Meski begitu, keputusan akhir memilih botol tetap di tangan Bunda ya. Botol susu yang dipilih tetap harus aman dan sesuai kebutuhan Si Kecil.

Ilustrasi Botol SusuIlustrasi Botol Susu/ Foto: Getty Images/iStockphoto

8. Pilih botol susu yang desainnya seperti payudara

Bentuk botol susu memang tidak bisa sama persis seperti bentuk payudara dan puting busui. Tapi, ada beberapa pilihan produk yang didesain menyerupai payudara, Bunda.

Kita dapat melihat kesamaan tersebut dari bentuk botol susu dan dot. Misalnya, leher dot yang lebar disebut menyerupai bentuk payudara.

Desain khusus dot sesuai kebutuhan

Selain itu, Bunda dapat memilih desain botol susu untuk kebutuhan tertentu nih. Misalnya, ada dot botol yang khusus dibuat untuk bayi bibir sumbing. Biasanya, dot botol susu ini dibuat lebih lebar untuk mencegah udara masuk saat bayi menyusu.

9. Membandingkan merek botol susu

Membandingkan merek botol susu penting lho. Bunda dapat membuat list merek botol susu, lalu melihat spesifikasinya di situs resmi produk.

Selain itu, busui juga dapat melihat review produk dari para Bunda lain. Review bisa didapatkan dari komunitas atau bertanya ke kerabat atau sahabat yang pernah memberikan susu dari botol.

Namun, bila Bunda belum yakin atau ragu menggunakan botol susu, sebaiknya konsultasikan dulu ke pakar laktasi ya. Pilihan menyusui langsung tetap direkomendasikan karena memiliki banyak manfaat untuk Bunda dan Si Kecil.

10. Sesuaikan dengan bugdet

Membeli botol susu juga perlu menyesuaikan budget atau pengeluaran. Sebab, biasanya kita perlu membeli lebih dari satu botol untuk satu anak.

Bunda bisa kok membeli botol dengan harga murah tapi memiliki kualitas yang baik. Kuncinya adalah cermat dalam memilih botol susu yang sesuai kebutuhan bayi.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 3 dampak bingung puting pada Si Kecil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!