menyusui
Pompa ASI: Ketahui Jenis dan Cara Memilih yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Selasa, 23 Aug 2022 07:10 WIB
Pompa ASI menjadi salah satu perlengkapan menyusui yang wajib Bunda miliki. Perlengkapan menyusui ini dapat membantu mempertahankan suplai ASI, terutama bagi Bunda yang memutuskan kembali bekerja.
Pompa ASI menyediakan ASI perah untuk disimpan atau distok di rumah. Memompa payudara dengan pompa ASI dapat membantu pengosongan payudara. Pada akhirnya, cara ini bisa mencegah masalah menyusui, seperti saluran ASI tersumbat hingga payudara bengkak.
"Pompa ASI sangat penting, terutama ketika Anda harus berpisah dari bayi dan ingin terus memberi mereka ASI. Pompa ASI juga bisa sangat membantu bila Anda mengalami penurunan suplai ASI, pembengkakan, atau saluran yang tersumbat," kata konsultan laktasi, Wendy Wisner, dilansir Very Well Family.
![]() |
Cara kerja pompa ASI
Sebelum Bunda membeli pompa ASI, sebaiknya pahami dulu cara kerjanya ya. Menurut konsultan laktasi di Beyond Birth Collective, Nicole Schwartz, IBCLC, pompa ASI bekerja dengan meniru cara bayi menyusu di payudara.
"Siklus memompa lalu terbentuk dan menciptakan pola isapan yang dapat memicu ASI untuk keluar dari payudara," ujar Schwartz.
Pompa ASI menggunakan tekanan vakum pada alat untuk mengeluarkan ASI dari payudara, Bunda. Beberapa pompa ASI menggunakan tekanan seperti pijatan.
Komponen pompa ASI
Pompa ASI adalah alat yang bekerja untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Melansir dari buku Mommyclopedia, 456 Fakta Tentang ASI dan Menyusui karya dr. Meta Hanindita, Sp.A(K):
1. Breast shield
Breast shield adalah komponen pompa ASI berbentuk cup yang diposisikan langsung di atas puting. Cup breast shield harus cukup saat dipasang untuk menutupi puting dan areola.
2. Pompa
Pompa merupakan komponen yang menghasilkan tekanan lembut yang dapat memerah ASI.
3. Penampung ASI
Penampung ASI adalah botol yang dapat dilepas dan dipasang untuk mengumpulkan ASI perah.
Selain tiga komponen di atas, pompa ASI biasanya juga membutuhkan wadah penyimpanan ASI untuk menampung ASI yang keluar. Wadah ini dapat berupa botol atau kantong plastik khusus, Bunda.
Nah, penggunaan kantong ASI dari plastik sebaiknya hanya untuk jangka pendek, yakni kurang dari 72 jam. Hal tersebut bertujuan agar ASI terjaga kualitasnya.
"Penggunaan kantong plastik untuk jangka waktu lama tidak dianjurkan karena plastik tersebut dapat tumpah, bocor, terkontaminasi, dan tertempel beberapa komponen ASI, sehingga nilai gizi ASI bisa berkurang," tulis Meta dalam bukunya.
Tips memilih kantong ASI
Banyak pilihan kantong ASI yang dijual di pasaran dengan harga ramah di kantong. Bila Bunda memilih kantong ASI dari plastik, pastikan beberapa hal penting berikut ini:
- Pastikan menghindari bahan plastik yang mengandung Bisphenol A (BPA). Bahan yang mengandung BPA memiliki simbol recycle nomor 7.
- Bahan plastik kantong ASI yang tidak mengandung BPA akan ditulis BPA Free.
- Pilih kantong ASI yang anti-bocor atau dilengkapi double zipper.
- Pilih kantong ASI yang sudah melalui tahap pre-sterilisasi atau sterilisasi untuk membersihkan bakteri.
- Bunda dapat memilih produk yang memiliki thermal sensor atau indikator temperatur untuk penyesuaian suku.
Pertimbangan untuk menggunakan pompa ASI
![]() |
Penggunaan pompa ASI sebenarnya tak harus dimiliki semua Bunda. Setidaknya, sebelum menggunakan pompa ASI, Bunda sudah membuat pertimbangan yang matang terlebih dulu.
Nah, berikut 6 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih pompa ASI untuk perlengkapan menyusui:
- Apakah Bunda berencana menggunakan ASI sebagai tambahan selain menyusui langsung?
- Apakah Bunda akan kembali bekerja?
- Berapa lama Bunda memiliki waktu untuk memompa ASI?
- Apakah Bunda membutuhkan pompa ASI yang mudah untuk dibawa?
- Apakah pompa ASI tersebut memiliki berbagai pilihan ukuran breast shield?
- Apakah pompa ASI tersebut mudah dibersihkan?
Jenis pompa ASI
Bunda dapat memilih pompa ASI sesuai kebutuhan. Berikut 3 jenis pompa ASI serta kegunaannya yang perlu Bunda tahu:
1. Pompa ASI manual
Pompa ASI manual dioperasikan dengan tangan. Proses memompa ASI dengan alat ini bergantung pada tekanan dan cara memerah payudara dengan tangan Bunda.
Kelebihan pompa ASI manual
Selain efisien, pompa ASI manual tidak begitu mahal. Bentuknya pompa ASI ini pun lebih sederhana dan tidak memerlukan sumber tenaga, seperti listrik dan baterai layaknya pompa ASI elektrik.
"Ibu yang menyukai tipe pompa ini biasanya merasa alat pompa lebih alami dan menyerupai cara bayi mengisap payudara. Selain itu, ibu juga memagang kendali penuh atas kekuatan isapan," ujar konselor laktasi, F.B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.
Pompa ASI menual juga cocok untuk digunakan di awal-awal menyusui, terutama saat pembengkakan mulai muncul. Tak hanya itu, pompa ASI ini juga praktis untuk dibawa kemana pun.
Kekurangan pompa ASI manual
Sayangnya, pompa ASI manual tetap miliki beberapa kekurangan nih, Bunda. Kekurangan pompa ASI manual adalah cara kerjanya yang hanya dapat digunakan untuk memompa satu payudara dalam satu waktu.
Selain itu, waktu yang digunakan untuk memompa cenderung lebih lama. Ritme pemompaan pun juga tergantung dengan kekuatan tangan ibu.
2. Pompa ASI baterai
Pompa ASI dengan baterai memberikan daya untuk mempompa ASI tanpa tangan. Bentuk pompa ini biasanya lebih kecil dan lebih ringan daripada pompa listrik, Bunda.
Kelebihan pompa ASI baterai
Keuntungan utama pompa ASI ini adalah cara kerjanya yang menggunakan baterai. Artinya, Bunda bisa menggunakan pompa ASI ini dalam situasi tidak ada listrik atau di tempat-tempat tertentu, seperti di pesawat atau dalam mobil.
Kekurangan pompa ASI baterai
Pompa ASI baterai biasanya tidak sekuat pompa ASI listrik. Biasanya, pompa ASI ini tidak memiliki banyak pilihan untuk daya hisap dan variabel lainnya seperti di pompa ASI listrik.
Selain itu, pompa ASI ini hanya bisa digunakan dengan kekuatan baterai. Artinya, pompa ASI mungkin hanya bisa digunakan sesekali saja.
3. Pompa ASI listrik
![]() |
Pompa ASI elektrik menjadi pilihan bagi orang tua yang bekerja dan Bunda yang perlu memompa ASI secara teratur. Pompa ASI ini praktis digunakan jika dibandingkan dengan yang manual dan baterai.
Pompa ASI listrik ini biasanya dimulai dengan mode letdown (atau mode pijat), dengan daya hisap lebih cepat dan lebih ringan.
Setelah beberapa menit, pompa ASI ini beralih ke mode ekstraksi, yakni lebih lambat dan stabil, meniru pola menyusu bayi saat ASI mengalir keluar.
Kelebihan pompa ASI listrik
Sebagian besar pompa ASI listrik menawarkan opsi dalam hal kekuatan hisap dan memiliki mode yang berbeda dalam cara kerjanya. Berikut 4 manfaat pompa ASI listrik:
- Melakukan pumping dengan pompa ASI ini bisa mengeluarkan ASI lebih cepat dan hasil lebih banyak.
- Penggunaan tenaga listrik berarti ibu tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat memompa ASI.
- Ritme pemompaan bisa diatur sehingga Bunda bisa merasa lebih nyaman.
- Pompa elektrik biasanya memiliki desain dengan dua lubang pompa sekaligus sehingga waktu yang digunakan lebih singkat.
Kekurangan pompa ASI listrik
Berikut kekurangan pompa ASI listrik jika dibandingkan dengan yang manual dan baterai:
- Pompa elektrik biasanya menimbulkan suara yang berisik sehingga mungkin dapat mengganggu bila bayi sedang beristirahat.
- Memiliki komponen yang lebih banyak sehingga lebih sulit untuk membersihkannya.
- Harganya cenderung mahal.
- Tidak efisien dibawa bepergian atau saat berada di tempat yang sulit atau tidak ada listrik.
- Memiliki bobot yang cenderung lebih berat jika dibandingkan dengan pompa manual.
Cara memilih pompa ASI yang tepat
![]() |
Memilih pompa ASI harus menyesuaikan kebutuhan Bunda ya. Pilihlah jenis pompa ASI yang membantu Bunda dalam proses mengASIhi Si Kecil.
Mengutip berbagai sumber, berikut 7 cara memilih pompa ASI yang tepat sesuai kebutuhan:
1. Pilih yang aman dan BPA Free
Kebanyakan pompa ASI terbuat dari bahan plastik, Bunda. Nah, tidak semua bahan plastik tersebut aman untuk digunakan sebagai produk bayi.
Pilihlah bahan pompa ASI yang aman, yakni bebas BPA (BPA Free). Label ini menunjukkan produk pompa ASI tidak mengandung zat kimia berbahaya atau aman untuk menampung ASI.
2. Cara memilih pompa ASI: Pegangan ergonomis
Meski terlihat tak penting, faktor ergonomis dapat berperan penting dalam penggunaan pompa ASI. Pompa ASI yang ergonomis mudah dipegang saat diaplikasikan ke payudara.
Khusus untuk pompa manual, faktor ergonomis juga bisa mencegah timbulnya nyeri di tangan. Jangan sampai pegangan pompa ASI membuat tangan pegal karena sulit memosisikan tubuh Bunda ya.
3. Pilih pompa ASI yang mudah dicuci
Pilihlah pompa ASI yang bentuknya sederhana atau tidak rumit. Sebab, semakin sederhana, semakin mudah pompa ASI untuk dicuci atau dibersihkan.
Bunda dapat memilih pompa ASI yang mudah dicuci, sehingga tidak meninggalkan bakteri. Menurut FDA (Food and Drug Administration), sebenarnya sterilisasi komponen alat pompa tidak diperlukan, termasuk tak perlu direbus di air panas.
Bunda hanya perlu membilas dengan air dingin segera setelah selesai memerah. Kemudian, cuci bersih komponen alat pompa dengan sabun dan air hangat.
Proses membersihkan pompa ASI kemudian dilanjutkan lagi dengan dibilas si air hangat selama 10-15 detik. Lalu, pompa ASI bisa dikeringkan. Nah, Bunda tidak disarankan untuk mengeringkan dengan kain atau handuk karena berisiko membawa bakteri.
4. Ukuran corong sesuai payudara
Saat memilih pompa ASI, sesuaikan ukuran corong pompa dengan payudara Bunda ya. Ukuran corong yang tepat bisa menghindari ASI bocor atau rembes nih.
Untuk berjaga-jaga, Bunda bisa menyiapkan beberapa ukuran corong ASI. Bunda juga bisa mengukur perkiraan besar corong ASI dengan perhitungan koin.
5. Durasi pemakaian pompa ASI
Bunda bisa mempertimbangkan durasi pemakaian pompa ASI sebelum membelinya nih. Pertimbangkan seberapa sering Bunda menggunakan pompa agar tidak mubazir membelinya.
Bila Bunda memutuskan untuk mengASIhi eksklusif di rumah, Bunda bisa memilih pompa ASI manual. Bila sering bepergian atau bekerja sampai meninggalkan anak, Bunda bisa pilih pompa ASI baterai atau elektrik ya.
6. Pilih produk yang menawarkan aksesori lebih
Beberapa merek pompa ASI tidak memiliki banyak aksesori atau sulit menemukan suku cadang penggantinya. Nah, untuk memudahkan, Bunda bisa mencari tahu tentang merek pompa ASI serta kemudahan mendapatkan aksesori dan suku cadang pengganti sesuai kebutuhan.
Aksesori pompa ASI biasanya dijual bersamaan dengan produk atau terpisah. Beberapa di antaranya adalah adaptor untuk pompa ASI listrik, produk pembersih, tas pendingin, dan tas pompa ASI.
Aksesori pompa ASI umumnya diperlukan ketika Bunda memompa ASI secara intensif.
7. Harga yang ramah kantong
Memilih pompa ASI juga harus menyesuaikan budget ya, Bunda. Pilihlah pompa ASI yang sesuai kebutuhan dan harganya ramah di kantong.
Saat ini sudah banyak merek pompa ASI dijual dengan spesifikasi khusus tapi harga murah. Nah, sebelum membeli, sebaiknya Bunda melihat dulu review dari pengguna atau membandingkan beberapa merek serta kegunaannya sesuai kebutuhan.
Sebelum membeli pompa ASI, pahami dulu jenis dan cara memilihnya sesuai kebutuhan ya. Semoga ulasan di atas bermanfaat!
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 3 trik jitu pumping agar ASI berlimpah, dalam video berikut:
(ank/pri)