Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Perbedaan Gejala Mastitis dan Kanker Payudara, Waspadai Perubahan pada Puting

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Kamis, 13 Oct 2022 07:11 WIB

Ilustrasi payudara
Cara Membedakan Gejala Mastitis dan Kanker Payudara, Waspadai Perubahan pada Puting/Foto: Getty Images/iStockphoto/PORNCHAI SODA

Sebagai pejuang ASI, ibu menyusui tentu sudah tidak asing lagi dengan beragam 'tantangan' yang mungkin hadir selama menyusui Si Kecil. Sebut saja, puting lecet, payudara bengkak, ASI seret, hingga mastitis merupakan kondisi yang umum dialami.

Namun, dengan hadirnya beragam gangguan tersebut, khususnya mastitis, tak jarang ada busui yang tak mampu membedakannya dengan gejala kanker payudara. 

Pasalnya kedua kondisi tersebut memiliki gejala yang mirip ya Bunda. Lalu bagaimana cara membedakannya agar gejala kanker payudara dapat dikenali sedini mungkin? 

Perbedaan gejala mastitis dan kanker payudara 

Pembahasan mengenai kanker payudara memang kerap dihindari kaum Hawa karena merasa cemas jika ciri-ciri gejala kanker ada pada diri mereka. Padahal dengan memahami gejala kanker payudara, bisa membantu Bunda untuk lebih peduli dan menjaga kesehatan lho.

Tahukah Bunda, sekarang ini kasus kanker payudara pada wanita sedang meningkat? Kanker payudara terjadi karena beberapa penyebab, seperti tidak adanya vaksin untuk kanker payudara dan buruknya pola hidup di masa remaja.

"Kanker payudara saat ini adalah penyakit yang paling banyak terjadi pada wanita. Kalau dulu ada kanker serviks dan paru-paru, kini kanker payudara menjadi yang terbanyak diderita oleh wanita dan paling banyak menyebabkan kematian," papar Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dr. Yendri Januardi, SpB(K)Onk., dalam IG Live HaiBunda, Selasa (4/10/22).

Selain itu, dr. Yendri juga menjelaskan bahwa obesitas juga menjadi salah satu faktor adanya kanker payudara. Ukuran payudara setiap wanita itu berbeda-beda ya Bunda, menurut paparan dr. Yendri risiko terkena kanker payudara lebih besar terjadi pada wanita yang memiliki payudara besar. Namun, hal ini tidak boleh menjadi patokan kepastian bahwa memang terjadi ya.

“Logikanya kalau ukuran besar, kelanjar payudaranya juga pasti banyak. Jadi memang yang lebih berisiko adalah payudara yang lebih besar untuk terjadinya kanker payudara, tetapi itu tida bisa jadi patokan ya,” kata dr. Yendri.

Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih lanjut mengenai perbedaan gejala matitis dengan kanker payudara.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 4 gejala awal tumor payudara pada ibu menyusui.

[Gambas:Video Haibunda]



PERBEDAAN MASTITIS DAN KANKER PAYUDARA

closeup woman hands self breast examination hand checking her breast cancer sign

Cara Membedakan Gejala Mastitis dan Kanker Payudara, Waspadai Perubahan pada Puting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Cara membedakan gejala mastitis dan kanker payudara

Jika diperhatikan dengan baik, mastitis dan kanker payudara memiliki gejala yang berbeda lho Bunda. Ada beberapa kondisi yang Bunda harus waspadai perubahan payudara atau puting, seperti warna, bentuk, adanya luka dan keluarnya cairan dari puting.

Bunda bisa melakukan pemeriksaan mandiri atau yang disebut SADARI yang dilakukan setiap bulan, seminggu setelah menstruasi. Hal ini dilakukan karena pada periode menstruasi hormon estrogen wanita akan meningkat.

"Pemeriksaan idealnya dilakukan 1 minggu pasca menstruasi. Biasanya saat menstruasi, payudara terasa lebih padat dan nyeri karena hormon estrogen meningkat. Jadi semua pemeriksaan pada saat menstruasi hasilnya tidak terlalu baik," ungkap dr. Yendri.

Banner Diet Air Hangat Seminggu

Sedangkan, ciri dari mastitis adalah adanya kemerahan, radang, nyeri, luka, bahkan keluar nanah. Perbedaannya bisa diketahui dari rasa nyeri dan kemerahan pada kulit payudara. Selain itu, jika ada cairan yang keluar dari puting di saat ibu menyusui, tidak perlu cemas karena itu hal wajar.

Apabila cairan tersebut keluar saat Bunda tidak sedang hamil, itu patut diperiksakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan semakin cepat juga mendapat penanganan. Namun, tidak semua cairan yang keluar dari puting adalah hal ganas, Bunda.

“Bila ada benjolan di payudara, kami sarankan untuk langsung memeriksakannya kepada dokter khususnya kalo memang di daerahnya para Bunda ada dokter bedah onkologi, ya ke dokter bedah onkologi, tetapi kalo misalnya di daerah Bunda tidak ada dokter bedah onkologi bisa datang ke dokter bedah umum atau doker bedah,” tuturnya.

Nah, jadi sebaiknya jika Bunda memang sedang dalam fase menyusui dan merasakan perubahan payudara yang tidak biasa, langsung saja berkonsultasi kepada dokter atau segera melakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) ke dokter spesialis onkologi.

Agar bisa mendapat jawaban pasti apakah terjadi gangguan mastitis atau bukan. Sebab semakin awal kanker payudara terdeteksi, kesempatan untuk sembuh juga lebih tinggi, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda