
menyusui
Ketahui Frekuensi Normal BAB pada Bayi ASI, Kenali juga Teksturnya Bun
HaiBunda
Sabtu, 12 Nov 2022 07:10 WIB

Saat menyusui, apakah Bunda tahu berapa frekuensi normal BAB Si Kecil yang masih menyusui? Melansir laman Medicalnewstoday, normalnya kotoran bayi ASI yang sehat adalah berwarna kuning kecokelatan atau hijau, berlumpur, dan terkadang sedikit berair. Tapi, bagaimana ya penjelasan tentang hal itu? Simak yuk penjelasan di bawah ini!
"Salah satu hal terpenting bagi bayi baru lahir adalah mereka tetap buang air besar. Itu menandakan saluran pencernaan berfungsi sebagaimana mestinya. Hampir semuanya (jenis) normal," kata kepala gastroenterologi dan nutrisi pediatrik di Rumah Sakit Anak McMaster di Hamilton, Ontario itu, dikutip dari Today's Parents.
Biasanya, pada minggu-minggu awal kehidupan Si Kecil, Bunda tentu khawatir apakah Si Kecil itu sehat, mendapat cukup makanan, dan sensitif terhadap susu formula atau ASI. Harus diketahui, bahwa beberapa hari pertama setelah melahirkan, Si Kecil mungkin mengeluarkan tinja yang kental dan berwarna kehitaman.
Frekuensi dan tekstur BAB bayi ASI
Untuk mengetahui apakah Si Kecil sehat dan mendapat cukup makanan, Bunda bisa memantau dari kotorannya karena pada minggu-minggu awal kehidupan, Si Kecil mulai membentuk kebiasaan makan dan buang air besar.
Setiap bayi itu berbeda, jadi Bunda bisa memantau kotorannya dengan memerhatikan pola biasanya. Jika terjadi perubahan pola, mungkin saja ada masalah yang terjadi, walaupun bisa juga hanya pertanda perubahan pola makan Si Kecil atau pola makan Bunda.
1. Warna
Warna dari kotoran Si Kecil yang disusui normalnya harus berwarna cokelat muda sampai sedang, hijau atau kuning. Beberapa bayi juga memiliki remah-remah seperti biji keputihan atau kuning di kotorannya.
Warnanya cenderung cukup cerah sehingga membuat sebagian Bunda khawatir Si Kecil mengalami diare, khususnya jika terjadi saat peralihan dari mekonium ke kotoran bayi normal. Jika kotoran Si Kecil yang disusui berwarna sangat gelap setelah meconium keluar, ini tidak normal Bunda. Kotoran hitam ini bisa menandakan adanya masalah.
Melansir laman Healthline, segera hubungi dokter jika Si Kecil memiliki kotoran seperti berikut:
- Merah
- Berdarah
- Hitam
- Abu-abu pucat atau putih
Klik halaman berikutnya untuk tau lebih lanjut tentang frekuensi normal BAB pada bayi ASI.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 4 makanan untuk busui agar BAB bayi lancar.
BAGAIMANA KOTORAN BISA BERUBAH DENGAN MAKANAN PADAT?
Ketahui Frekuensi Normal BAB pada Bayi ASI, Kenali juga Teksturnya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
2. Tekstur
Tekstur kotoran Si Kecil yang disusui itu lembut dan terkadang berair. Kotoran berair ini bukanlah masalah jika Si Kecil menyusui dengan baik dan tidak memiliki masalah lain, seperti adanya darah pada tinja.
Beberapa kotoran Si Kecil juga terlihat seperti biji atau biji-bijian yang mengambang di air atau cairan. Hal itu normal karena Si Kecil yang diberi susu formula biasanya memiliki kotoran yang lebih tebal.
Jika Si Kecil mengonsumsi ASI dan susu formula, kemungkinan kotorannya lebih tebal dan menyerupai selai kacang. Jika Si Kecil terkadang memiliki lender di kotorannya, Bunda tidak perlu khawatir.
Hal yang perlu dikhawatirkan adalah saat kotoran Si Kecil menjadi sangat keras atau bahkan konsistensinya sama seperti orang dewasa. Kotoran ini bisa mengindikasikan sembelit dan kotoran yang sangat encer bisa saja tanda dari diare.
3. Aroma
Kotoran Si Kecil yang disusui baunya sangat ringan, tapi beberapa Bunda tidak memerhatikan baunya sama sekali. Bahkan mengatakan bahwa kotorannya berbau seperti susu atau keju. Sedangkan, jika Si Kecil disusui dengan ASI dan juga susu formula, aromanya mungkin lebih kuat. Saat Si Kecil beralih ke makanan padat barulah kotorannya bisa berbau lebih kuat dan lebih tidak enak.
4. Frekuensi
Si Kecil yang sering buang air besar selama enam bulan pertama kehidupannya, ini menunjukkan bahwa dia telah mendapatkan cukup makanan. Kebanyakan Si Kecil akan buang air besar, dua sampai tiga kali per hari atau bahkan setelah setiap makan.
Si Kecil yang buang air besarnya secara signifikan lebih sedikit atau mungkin tidak buang air besar, kemungkinan dia tidak mendapatkan cukup ASI. Jika hal ini terjadi, Bunda mungkin perlu mencoba menyusui lebih sering tau berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk menilai suplai ASI.
Kemudian, setelah enam minggu kebiasaan buang air besar Si Kecil lebih bervariasi. Beberapa ada yang buang air setiap hari, terutama setelah makan. Tapi, ada juga yang haya beberapa kali seminggu.
Tekstur BAB bayi saat sudah MPASI
Saat Si Kecil mulai makan makanan padat, kotorannya mungkin akan berubah lho. Warnanya juga berubah, beberapa warna yang tiada bisa muncul, tapi ini tidak berbahaya.
- Oranye, ketika Si Kecil makan makanan yang kaya beta karoten, seperti wortel.
- Hijau, ketika Si Kecil makan banyak sayuran atau makanan hijau lainnya.
- Biru, ketika Si Kecil makan makanan dengan pewarna makanan biru atau makanan biru alami, seperti blueberry.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ketika Menteri Kanada Menyusui Bayinya di Tengah Rapat Parlemen

Menyusui
Pujian John Legend untuk Istri yang Prioritaskan Kebutuhan Anak

Menyusui
Pengalaman Buruk Ibu Menyusui tentang Pemakaian CCTV

Menyusui
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil

Menyusui
Yoga Sambil Menyusui Anak, Yes or No?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda