Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Sejarah Menyusui Kerajaan Inggris, Ternyata Dahulu Sempat Dianggap Aktivitas Berbahaya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 20 Dec 2022 14:16 WIB

Ilustrasi Kerajaan Inggris
Sejarah Menyusui Kerajaan Inggris, Ternyata Dahulu Sempat Dianggap Aktivitas Berbahaya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Praktik direct breastfeeding atau menyusui langsung ternyata sempat dianggap sebagai aktivitas berbahaya di Inggris. Ini terjadi pada kerajaan Inggris sebelum Ratu Elizabeth II memerintah, Bunda.

Dilansir Guardian, pada tahun 1960-an, saudara perempuan Ratu Elizabeth II, Putri Margaret, konon menganggap menyusui sebagai aktivitas yang tidak menyenangkan. Sebagian besar wanita kerajaan dulu bahkan tidak selalu percaya bahwa menyusui dari payudara adalah hal terbaik.

Bahkan, dalam beberapa kasus, menyusui langsung anak dianggap aktivitas paling tidak nyaman, paling buruk, dan benar-benar berbahaya. Kenapa demikian?

Sejarah menyusui di Kerajaan Inggris

Berabad-abad yang lalu, sebagian besar bayi kerajaan yang baru lahir akan diserahkan kepada seorang ibu persusuan. Wanita kerajaan seringkali tidak lebih dari sosok simbolis, yang memiliki tugas hanya melahirkan anak untuk kepentingan tahta.

Menyusui dianggap berbahaya karena bisa menjadi alat kontrasepsi alami. Artinya, seorang wanita kerajaan tidak bisa hamil dan menghasilkan keturunan selama masih menyusui anaknya.

Ketika bayi kerajaan lahir, mereka langsung diasuh oleh ibu persusuan. Ratu atau putri pun bebas untuk melanjutkan tugas mereka untuk kembali mengandung ahli waris penerus tahta berikutnya. Mereka juga percaya bahwa ASI akan mengental bila hubungan suami istri dilanjutkan dan sebelum bayi disapih.

Tak heran bila di zaman dulu, rumah tangga kerajaan Inggris banyak berisi wanita-wanita yang bertugas menyusui.

Ibu persusuan di sejarah kerajaan Inggris

Dahuli, menjadi ibu persusuan di kerajaan Inggris bukan hal yang mudah. Wanita terpilih harus memiliki latar belakang persalinan yang baik untuk dipekerjakan sebagai ibu persusuan. Mereka juga harus memiliki karakter yang baik serta penampilan yang terlihat sehat.

Proses menyusui oleh ibu persusuan berbeda pada anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki menghabiskan waktu yang lebih lama menyusui dibandingkan saudara perempuan mereka, Bunda. Seringkali lama menyusui bisa sampai dua tahun.

Proses menyusui yang lama ini bukan tanpa sebab. Anak laki-laki dianggap lebih bergantung dan sangat rewel saat masih bayi.

Proses menyusui nyatanya masih dianggap tabu oleh sebagian besar rakyat Inggris di masa lalu. Kandungan ASI bahkan dinilai berbahaya lho, Bunda.

Simak yuk kisah lengkap sejarah menyusui di masa kerajaan Inggris, di halaman berikutnya.

Simak juga 5 tips menyapih Si Kecil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PRAKTIK MENYUSUI DI INGGRIS SAAT INI

Ilustrasi Kerajaan Inggris

Sejarah Menyusui Kerajaan Inggris, Ternyata Dahulu Sempat Dianggap Aktivitas Berbahaya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Kolostrum ASI dianggap berbahaya

Dahulu, menyusui dianggap sebagai aktivitas berbahaya di Kerajaan Inggris. Selama abad ke-18, para dokter bahkan menyarankan para ibu untuk sebisa mungkin menghindari penggunaan ASI.

Menurut mereka, ASI pertama yang keluar atau kolostrum dinilai berbahaya. Menyusui tidak boleh dilakukan sama sekali sampai perdarahan pasca persalinan selesai.

Alih-alih diberikan ASI, bayi baru lahir justru diberikan susu hewani, madu, dan air gula, sekitar satu bulan. Beberapa di antaranya menyusu dengan dibantu alat seperti kantong linen, kendi tanah liat, atau tanduk binatang, yang pasti penuh dengan kuman.

Bahaya & Efek Samping ASI Tidak Dikeluarkan

Tak hanya itu, bubur dan oatmeal juga sering digunakan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Tak heran bila hal tersebut sering menyebabkan kasus diare yang fatal.

Ratu Victoria menganggap ide menyusui adalah buruk. Ia menganggapnya sebagai proses 'kehancuran' untuk wanita muda yang berintrelektual.

Kedua putri Ratu Victoria sendiri memutuskan untuk menyusui anak-anaknya dan menyembunyikan semua itu. Ketika rahasia terbongkat, keduanya disebut sebagai 'sapi'.

Bahkan Isabella Mary Beeton, seorang pengurus rumah tangga terkenal kerajaan Inggris masa Ratu Victoria, tidak menyarankan untuk menyusui langsung bayi. Ia membandingkan bayi dengan vampir dan menganjurkan penggunaan susu bubuk di dalam toples kaca untuk mencegah kelelahan pada ibu yang baru melahirkan.

Praktik menyusui di Inggris saat ini

Dilansir Today, banyak perdebatan muncul tentang pemberian makan terutama ASI di Kerajaan Inggris abad ke-18. Sampai masa pemerintahan Raja George VI dan Ratu Elizabeth I, menyusui dilarang dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan.

Saat ini, anggapan negatif tentang menyusui telah berubah. Penggunaan jasa ibu persusuan di kerajaan berakhir di masa Ratu Elizabeth II. Mendiang Ratu memutuskan untuk menyusui Raja Charles yang lahir pada 1948.

Sejak saat itu, keluarga kerajaan mulai mengubah pola pikir dan mengubah pemberian makan pada bayi kerajaan. Menyusui bukan lagi hal yang dilarang bagi wanita kerajaan yang baru melahirkan.

Putri Diana bahkan cukup ekstrem mengubah aktivitas pemberian makan Pangeran William dan Harry. Putri Diana menyusui langsung kedua anaknya dan mencoba berbagai macam makanan saat mereka bisa makan makanan padat.

Hal yang sama juga dilakukan Kate Middleton pada ketiga anaknya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis. Meski belum ada sumber yang mengetahui jelas penerapan pola makan yang dilakukannya, Middleton mengikuti jejak ibu mertua yang menyusui langsung semua anak-anaknya.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda