Adakah Perbedaan antara Anak yang Diberi ASI dan Susu Formula?

ASI sendiri baik untuk bayi dalam berbagai hal ya, Bunda. Ini dikarenakan kandungan ASI yang mengandung proporsi nutrisi yang tepat dimana dibutuhkan bayi termasuk protein, karbohidrat, lemak, dan kalsium. ASI juga diklaim memberikan antibodi alami yang membantu bayi melawan penyakit seperti infeksi telinga.

Selain itu, ASI juga lebih mudah dicerna daripada susu formula. Jadi, bayi yang disusui seringkali tidak terlalu sembelit dan kembung. Oh ya, Bunda, ASI juga dapat menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak di tahun pertama kehidupan bayi serta dapat meningkatkan kecerdasan anak. 

Studi menunjukkan bayi yang disusui memiliki tingkat fungsi kognitif yang lebih tinggi. ASI bahkan dapat membantu anak di tahun-tahun berikutnya, dengan mengurangi risiko kelebihan berat badan, dan mengembangkan asma, alergi, diabetes tipe 1 dan tipe 2, kolesterol tinggi, leukimia, dan limfoma.

Pemberian susu formula juga merupakan pilihan yang sehat untuk bayi. Jika Bunda menggunakan susu formula, bayi akan mendapatkan alternatif terbaik selain ASI. Banyak Bunda memilih susu formula karena berbagai alasan tergantung kondisi masing-masing. Terutama karena bayi yang diberikan susu formula dapat diberi makan oleh siapa saja kapan saja, seperti dikutip dari laman WebMd.

Kemudian, pemberian susu formula juga bersifat fleksibel karena Bunda tidak harus memasukkan memompa ASI di sela jam kerja. Sebagai gantinya, Bunda dapat meninggalkan susu formula untuk pengasuh bayi. Serta, jadwal pemberian makan bagi bayi jadi lebih mudah. Memang, susu formula tidak dicerna secepat ASI, jadi bayi yang diberi susu formula tidak perlu makan terlalu sering, terutama di beberapa bulan pertama.

Di luar keputusan apa pun itu, cara yang Bunda pilih dalam memberikan makan kepada bayi apakah ASI ataupun susu formula, atau kombinasi keduanya, hal terpenting ialah bayi diberi makan dengan baik, dirawat dengan baik, dan dicintai. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.