Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui 4 Risiko bila Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 01 Jan 2023 12:00 WIB

bayi minum asi perah dari cup feeder
Ketahui Beragam Risiko bila Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula /Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco

Air susu ibu (ASI) merupakan asupan terbaik yang mampu memenuhi semua kebutuhan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan bayi sejak lahir untuk tumbuh kembangnya.

Namun sayangnya saat melahirkan, sebagian Bunda mengalami kesulitan dalam produksi ASI-nya. Keputusan untuk memberikan susu formula pun dipilih guna memenuhi asupan Si Kecil. Lantas, adakah risiko bayi baru lahir jika diberi susu formula ya, Bunda?

Bayi baru lahir minum susu formula

Bayi baru lahir yang minum susu formula secara eksklusif biasanya membutuhkan 1 hingga 2 ons setiap dua hingga tiga jam selama beberapa hari pertama atau sekitar 8 hingga 12 kali menyusui dalam 24 jam.

Cara pemberian susu formula kepada bayi baru lahir baik sejak awal atau setelah masa menyusui merupakan alternatif untuk menyusui dan cara yang aman untuk memberi makan pada bayi.

Formula memiliki semua vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk berkembang. Dokter anak akan memetakan pertumbuhan bayi dan bekerja sama dengan ibunya untuk memastikan mereka cukup makan dan tumbuh sesuai yang diharapkan.

Ada banyak alasan mengapa orang tua memberikan susu formula. Di antaranya:

  1. Memiliki bayi dengan refleksi isap yang buruk (umum pada bayi prematur)
  2. Pemisahan ibu-bayi yang lama
  3. Menyusui yang menyakitkan
  4. Kebutuhan untuk kembali bekerja
  5. Rendahnya pasokan ASI
  6. Adanya masalah kesehatan yang membutuhkan pengobatan yang tidak aman untuk dibarengi menyusui

Ketahuilah bahwa cara yang tepat untuk memberikan makan pada bayi ialah cara mana yang terbaik untuk bayi dan juga keluarga Bunda. Yang benar-benar dibutuhkan bayi ialah cinta dan perhatian yang dapat diberikan kepada bayi tidak peduli bagaimana Bunda memberikannya makan seperti dikatakan Dina Dimaggio seperti dikutip dari laman Baby Center.

Saat bayi lahir, kemungkinan besar Bunda dapat memberikan susu formula yang sudah jadi karena ini yang paling steril. Pemberian makan susu formula bubuk pada bayi dapat diberikan setelah ia berusia 2 bulan.

Perlu dipahami juga bahwa ada perbedaan utama antara pemberian susu formula untuk bayi baru lahir dan bayi yang lebih tua terdapat pada jumlah yang diberikan dan juga frekuensi pemberian botol.

Karena, perut bayi baru lahir masih kecil, mereka hanya bisa makan dengan porsi kecil setiap kali menyusu. Mirip dengan bayi baru lahir yang disusui, untuk beberapa minggu pertama bayi baru lahir yang diberikan susu formula akan makan delapan hingga 12 kali dalam 24 jam. Akhirnya, setelah 6 bulan, bayi yang diberi susu formula akan minum dari botol hanya empat atau lima kali sehari.

Risiko bayi baru lahir diberi susu formula

Meskipun atas berbagai alasan banyak juga yang memilih pemberian susu formula pada bayi, beberapa risiko di balik pemberian tersebut mungkin muncul dan perlu diwaspadai ya, Bunda. Efek samping tersebut termasuk:

  • Eksim
  • Sakit perut
  • Pilek
  • Alergi

Studi menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki risiko alergi makanan dan asma yang lebih tinggi daripada bayi yang disusui. Dalam kasus yang jarang terjadi, susu formula dapat menyebabkan bayi prematur mengalami NEC.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 3 dampak buruk pemberian ASI diselingi susu formula.

[Gambas:Video Haibunda]




ADAKAH RISIKO BAYI BARU LAHIR JIKA DIBERI SUSU FORMULA?

bayi minum asi perah dari cup feeder

Ketahui Beragam Risiko bila Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula /Foto: Getty Images/iStockphoto/GOLFX

Secara umum, efek samping formula pada bayi disebabkan alergi makanan, susu formula yang terkontaminasi atau penggunaan susu formula yang dibuat tidak benar. Misalnya, banyak susu formula bayi dibuat dengan susu sapi dan alergi susu sapi merupakan salah satu alergi anak yang paling umum.

Sekitar tujuh persen bayi di bawah usia 12 bulan alergi terhadap protein dalam susu sapi, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Gejala alergi susu sapi meliputi reaksi kulit, masalah perut, hidung tersumbat dan eksim. Alergi yang parah dapat menyebabkan pembengkakan dan kesulitan bernapas.

Banner Demam Berdarah pada Anak

Susu formula bayi jarang menimbulkan efek samping yang serius. Tetapi, alergi makanan, kekurangan gizi atau kontaminasi susu formula dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika dibiarkan. Bayi prematur juga dapat mengembangkan kondisi serius yakni necrotizing enterocolitis (NEC) saat meminum susu formula bayi. NEC memengaruhi sekitar satu dari 1.000 bayi yang lahir prematur. Risikonya paling tinggi pada bayi yang beratnya kurang dari dua pon saat lahir, seperti dikutip dari laman Drugwatch.

Gejala alergi makanan yang mengancam jiwa seperti pembengkakan mulut atau tenggorokan, gatal-gatal dan muntah adalah keadaan darurat medis. Ini jarang terjadi dan dapat terjadi dalam beberapa hari hingga minggu setelah memulai susu formula bayi. Bayi juga mungkin alergi terhadap susu formula protein kedelai. Untuk itu, segeralah mencari pertolongan medis pada saat kondisi darurat ya, Bunda.

Susu formula bayi mungkin memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, tetapi penelitian menunjukkan bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki risiko lebih besar karena terkena infeksi pernapasan, alergi, sindrom kematian bayi mendadak, obesitas, masalah perkembangan kognitif, dan risiko kesehatan lainnya dibandingkan dengan bayi yang disusui.

Jarang, susu formula bayi mungkin terkontaminasi sejenis bakteri. Hal ini dapat terjadi selama pembuatan, persiapan di rumah, atau selama pemberian makan jika botol tidak dibersihkan dengan benar. Ada baiknya, jika Bunda mengalami permasalahan menyusui segera mendiskusikannya dengan dokter untuk mendapatkan solusi lebih lanjut yang aman ya, Bunda

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda