
menyusui
Adakah Risiko bila Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula?
HaiBunda
Minggu, 05 Feb 2023 12:10 WIB

ASI menjadi makanan terbaik dengan kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan bayi sejak lahir. Ada kalanya, beberapa Bunda memilih menambahkan susu formula karena merasa ASI-nya minim. Lantas, adakah risiko bayi baru lahir jika diberi susu formula ya, Bunda?
Sebenarnya, ASI merupakan pilihan asupan terbaik bagi bayi karena mengandung antibodi dan lebih dari 100 jenis zat gizi, seperti AA, DHA, taurin, dan spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa produsen susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap tidak dapat menyamai kandungan gizi yang ada dalam ASI.
Jika penambahan zat-zat gizi tersebut tidak dilakukan dalam jumlah dan komposisi yang seimbang, akan menimbulkan terbentuknya zat yang berbahaya bagi bayi, seperti dikutip dari buku Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil yang ditulis Nurheti Yuliarti.
Ada banyak manfaat yang terkandung dalam ASI. Karena itu, tidak ada alasan apa pun bagi Bunda untuk tidak menyusui karena pemberian ASI merupakan hak setiap anak.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat beberapa Bunda terpaksa tidak dapat menyusui bayinya, misalnya bayi mengalami kelainan metabolik secara genetik, walaupun kondisi demikian jarang sekali terjadi, bayi dari ibu yang menderita HIV atau TBC aktif, bayi dari ibu pecandu narkoba, ibu sedang menjalani kemoterapi, dan ibu sedang menjalani terapi radiasi.
Pemberian susu formula tidak dianjurkan, kecuali atas indikasi dokter. Komposisi ASI sangatlah spesifik dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anak pada saat itu. Jadi, kalau antarmanusia saja tidak cocok, apalagi manusia dengan binatang? Susu formula merupakan produk makanan sintetis yang susunan kimiawi susu sapinya tidak begitu banyak karena mayoritas mengandung probiotik, DHA. Itulah sebabnya mengapa disebut susu formula bukan susu sapi.
Susu sapi sendiri diolah dalam temperatur tinggi sehingga nilai gizinya dipertanyakan. Dengan demikian susu formula tersebut sama sekali tidak dapat menggantikan khasiat ASI, meskipun dengan klaim yang paling hebat sekalipun. Salah satu kandungan ASI yang sangat fenomenal ialah kolostrum.Â
Susu formula banyak diklaim memiliki kandungan nutrisi yang nyaris serupa dengan ASI dan lebih praktis diberikan pada saat bepergian, fleksibel, serta pemberiannya dapat digantikan oleh orang lain. Meski demikian hal tersebut belum mampu menandingi kehebatan ASI.
Susu formula memiliki beberapa kekurangan antara lain persiapannya repot dan memakan waktu, tidak menghasilkan antibodi, ongkos yang dikeluarkan sangat tinggi karena harga susu formula sangat mahal, dan dapat mengganggu pencernaan bayi.
Selain itu, susu formula yang terbuat dari ekstrak susu sapi, ada pula jenis susu formula khusus lainnya yang ditemukan di pasaran, misalnya susu formula yang berasal dari kacang kedelai. Susu jenis ini paling cocok digunakan oleh anak yang memiliki keterbatasan mengonsumsi susu sapi. Bunda vegetarian biasanya memilih susu formula jenis ini.
Ada pula susu formula yang bebas laktosa. Susu jenis ini cocok untuk anak yang tidak toleran atau tidak bisa menyerap laktosa (kandungan gula yang terdapat dalam susu sapi). Biasanya, intoleransi laktosa baru terungkap saat anak sudah mulai besar. Ada pula susu formula hipoalergenik.
Susu jenis ini ialah alternatif bagi bayi yang tidak dapat mencerna susu sapi dan susu kacang kedelai. Penggunaan susu formula khusus ini harus atas indikasi yang jelas dan melalui persetujuan dokter. Bagaimanapun juga, ASI merupakan yang terbaik.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Saksikan juga yuk video tentang dampak buruk pemberian ASI diselingi susu formula:
RISIKO BAYI BARU LAHIR JIKA DIBERI SUSU FORMULA, ADAKAH?
Adakah Risiko bila Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula?/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco
Panduan pemberian susu formula pada bayi baru lahir
Terdapat beberapa alasan medis untuk memberi susu formula pada bayi baru lahir. Yaitu, beberapa situasi khusus bila ASI memang tidak boleh diberikan atau susu formula diperlukan sementara atau diperlukan tambahan susu formula disamping pemberian ASI.
Namun sekali lagi, setiap keputusan pemberian susu formula terutama pada neonatus sampai usia 6 bulan, perlu dipertimbangkan keuntungannya dibandingkan dengan kerugian yang mungkin timbul di kemudian hari.
Panduan pemberian susu formula pada bayi baru lahir terdapat beberapa kondisi yang boleh diberikan, di antaranya:
1. Kontra indikasi mendapat ASI
Pada beberapa kelainan metabolik/genetik, tubuh tidak mempunyai enzim tertentu untuk mencerna salah satu komponen dalam susu, baik susu manusia maupun hewan sehingga bayi tidak boleh menyusu.
Bayi tersebut memerlukan formula khusus yang disesuaikan dengan kebutuhannya dan memerlukan penanganan komprehensif antara dokter anak, ahli penyakit endokrin, metabolik, dan gizi. Di banyak negara maju, uji penapisan untuk jenis kelainan metabolik dilakukan segera setelah bayi lahir.
2. Pemberian susu formula pada bayi kurang bulan (BKB)
Bayi kurang bulan memerlukan kalori, lemak dan protein lebih banyak dari bayi cukup bulan agar dapat menyamai pertumbuhannya dalam kandungan. ASI bayi prematur mengandung kalori, protein dan lemak lebih tinggi dari ASI bayi matur, tetapi masalahnya adalah ASI prematur berubah menjadi ASI matur setelah 3 - 4 minggu. Jadi untuk BKB kurang dari 34 minggu setelah 3 minggu kebutuhan tidak terpenuhi lagi.
Volume lambung BKB kecil dan motilitas saluran cerna lambat sehingga asupan ASI tidak optimal. Untuk merangsang produksi ASI, diperlukan isapan yang baik dan pengosongan payudara. Refleks mengisap bayi prematur kurang / belum ada, akibatnya produksi ASI sangat tergantung pada kesanggupan ibu memerah.
3. Pemberian susu formula pada bayi cukup bulan
Masih banyak Bunda yang memberi tambahan susu formula pada bayinya yang cukup bulan dan sehat karena merasa ASI-nya belum keluar atau kurang. Salah satu penyebab adalah kurangnya informasi bahwa memberi susu formula terutama pada hari hari pertama kelahiran mungkin mengganggu produksi ASI, bonding, dan dapat menghambat suksesnya menyusui di kemudian hari.Â
Bayi yang diberi formula akan kenyang dan cenderung malas untuk menyusu sehingga pengosongan payudara menjadi tidak baik. Akibatnya payudara menjadi bengkak sehingga Bunda kesakitan, dan akhirnya produksi ASI memang betul menjadi kurang.
Belum lagi akibat pemberian susu formula, masalah medis lain yang mungkin timbul adalah perubahan flora usus, terpapar antigen dan kemungkinan meningkatnya sensitivitas bayi terhadap susu formula (alergi) dan bayi kurang mendapat perlindungan kekebalan dari kolostrum yang keluar justru di hari hari pertama kelahiran
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Tips Memilih Susu Tambahan yang Tepat untuk Si Kecil

Menyusui
Seberapa Banyak Kebutuhan Bayi Minum Susu Formula?

Menyusui
Ibu Menyusui, Simak Aturan Aman Memberikan Sufor dan ASI pada Si Kecil

Menyusui
Hindari 2 Kesalahan Umum Paling Sering Dilakukan Ibu Menyusui

Menyusui
Curhat Khloe Kardashian tentang Menyusui si Kecil


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda