Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

11 Ciri Gumoh yang Berbahaya pada Bayi ASI dan Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Feb 2023 08:07 WIB

Sleeping baby
11 Ciri Gumoh yang Berbahaya pada Bayi ASI dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dmitrii Guldin

Saat menyusu ASI, gumoh pada bayi mungkin merupakan hal biasa dan tidak berbahaya ya, Bunda. Tetapi, saat Si Kecil menunjukkan ciri gumoh yang berbahaya, Bunda pun perlu mewaspadainya. Yuk, cari tahu apa saja tanda-tandanya.

Gumoh merupakan kejadian umum pada bayi sehat di awal kehidupannya. Sebagian hal ini disebabkan ketidakmatangan sistem pencernaan bayi. Biasanya, gumoh relatif tidak berbahaya dan sembuh saat sistem pencernaan matang, yakni saat bayi mencapai usia 12 hingga 14 bulan.

Ciri gumoh yang berbahaya

"Gumoh pada bayi bisa disebabkan berbagai alasan. Beberapa di antaranya mungkin tidak berbahaya, sementara yang lain mungkin mengindikasikan kondisi kesehatan yang mendasarinya,"ujar Swati Patwal, M.Sc seperti dikutip dari laman Mom Junction.

Beberapa alasan mengapa bayi gumoh yakni:

1. Katup yang berkembang sebagian

Seperti diketahui, kerongkongan terhubung ke perut melalui katup yang masih belum berkembang pada bayi dan terkadang tidak dapat menampung semua isi perut. Jika Bunda memberikan mereka makan berlebih atau jika mereka menelan terlalu cepat, hal itu dapat memperparah gumohnya.

2. Ukuran perut

Kemudian, alasan di balik bayi gumoh yakni saat lahir, perut mereka hanyalah seukuran kelereng kecil. Setelah 3 hari, ukurannya kira-kira sebesar bola ping pong, tetapi masih tidak dapat menampung banyak. Hingga berusia sekitar 4 bulan, sebagian besar perut bayi hanya dapat menampung sedikit susu dalam satu waktu. Terlalu banyak ASI saat menyusu dapat menyebabkan bayi gumoh atau rewel.

3. Otot belum berkembang

Bayi juga memiliki otot yang kurang berkembang di kerongkongan bagian atas, yang memudahkan cairan mengalir kembali ke perut.

4. Terlalu banyak udara

Gumoh juga bisa terjadi saat bayi bersendawa atau menelan terlalu banyak udara. Ini tidaklah menyakitkan bagi bayi dan kebanyakan bayi bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah melakukannya. Selama bayi Bunda sehat dan berat badannya bertambah, gumoh dilihat sebagai bagian yang normal dari bayi, seperti dikutip dari laman Similac.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan juga yuk video tentang 5 cara mengatasi bayi muntah ASI.

[Gambas:Video Haibunda]




11 CIRI GUMOH YANG BERBAHAYA DAN CARA MENGATASINYA

Sleeping baby

11 Ciri Gumoh yang Berbahaya pada Bayi ASI dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Maria Korneeva

Normalnya, jumlah cairan yang dimuntahkan bayi saat gumoh tidak sebanyak yang dipikirkan. Biasanya, hanya 1 atau 2 sendok makan sekaligus. Jika bayi gumoh lebih dari ini atau jika gumohnya disebabkan peristiwa pernapasan seperti tersedak, batuk, atau mengi, segera konsultasi dengan dokter apakah kondisi tersebut perlu dikhawatirkan atau tidak.

Oh ya, Bunda, beberapa ciri gumoh yang berbahaya bisa ditandai dengan beberapa hal berikut ya, Bunda:

1. Tidak terjadi penambahan berat badan
2. Gumoh dengan paksa
3. Memuntahkan cairan hijau atau kuning
4. Memuntahkan darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi
5. Menolak menyusui berulang kali
6. Terdapat darah
7. Mengalami kesulitan bernapas atau tanda penyakit lainnya
8. Mulai gumoh pada usia 6 bulan atau lebih
9. Menangis lebih dari tiga jam dan lebih mudah tersinggung dari biasanya
10. Memiliki popok basah lebih sedikit dari biasanya
11. Cairan gumoh berlebihan

Banner Nama Bayi Jepang Aesthetic

Perawatan dari gumoh dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada penyebab masalahnya. Teknik saat menyusui atau memberikan makan pada bayi mungkin bisa membantu. Dalam kasus lain, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengobatinya, seperti dikutip dari Mayo Clinic.

Bunda juga dapat menyendawakan bayi usai menyusu dan batasi durasi setiap menyusui. Karena, pemberian makan yang singkat dan sering dapat mengurangi risiko gumoh. Selain itu, jangan berlebihan memberikan makan pada bayi karena dapat meningkatkan gumoh.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda