Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Penyebab Bayi Muntah ASI, Mungkin karena Makanan yang Bunda Lahap?

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 09 Nov 2022 07:11 WIB

Ilustrasi bayi
3 Penyebab Bayi Muntah ASI, Mungkin karena Makanan yang Bunda Lahap?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dmitrii Guldin

Bunda tentu tidak asing dengan kosakata 'gumoh' ya. Istilah yang merujuk pada muntahnya ASI yang keluar dari mulut Si Kecil ini disebut happy spitter dalam bahasa medis, Bunda. 

Verywellfamily menjelaskan, happy spitter atau gumoh merupakan kondisi normal bagi bayi untuk memuntahkan ASI dan susu formula ya. Hal ini karena Si Kecil meludah setelah menyusu bahkan kadang setiap kali menyusu, dan sering mengeluarkan susu saat bersendawa.

Meskipun tergolong normal dan ini hanya salah satu dari sekian hal yang terjadi pada Si Kecil, terdapat beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mencegahnya dan membuat Si Kecil tetap nyaman. Sebab ada juga tanda-tanda yang harus diwaspadai yang mungkin menunjukkan bahwa gumoh memerlukan evaluasi dokter, Bunda. Yuk ketahui lebih lanjut. 

Tiga penyebab Si Kecil muntah ASI

Melansir dari Pregnancybirthbaby, muntahnya ASI oleh Si Kecil ini karena sistem pencernaannya masih berkembang, Bunda. Umumnya, muntah ringan terjadi karena bayi yang kecil, masih membiasakan diri untuk menyusu, mencerna, dan mengeluarkan ASI.

Rata-rata, perut bayi yang baru lahir dapat menampung sekitar 20 mililiter, sehingga tidak perlu banyak susu untuk mengisinya. Makanya kemudian, dia memuntahkan kelebihannya. Oleh karenanya, lebih banyak gumoh dalam beberapa bulan pertama daripada setelahnya. Saat bayi menyusu, susu turun ke tenggorokan ke kerongkongan dan kemudian ke perut.

Kerongkongan terhubung ke perut oleh cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah, Bunda. Sfingter ini terbuka untuk membiarkan susu masuk ke perut dan kemudian segera menutup kembali, tetapi 'pintu jebakan' ini tidak dapat diandalkan seperti yang seharusnya sampai sekitar usia 6 bulan ketika lebih matang. Hal ini dapat menyebabkan aliran balik susu yang menyebabkan gumoh.

Selain itu, tiga alasan utama bayi gumoh sesuai ulasan Verywellfamily:

1. Makan berlebihan

Makan terlalu banyak atau terlalu cepat bisa menjadi penyebabnya karena perut bayi kecil. Bayi yang minum terlalu banyak susu setiap kali menyusu mungkin akan kenyang—dan susu ekstra yang tidak dapat ditampung oleh perutnya hanya memiliki satu cara.

2. Sensitivitas atau alergi makanan tertentu 

Alergen dapat ditransfer ke dalam ASI dan menyebabkan Si Kecil muntah, Bunda. Untuk itu, walau sedang selektif pada jenis makanan tertentu, pastikan tidak berdampak buruk pada Si Kecil ya. 

3. Menelan udara selama menyusui

Si Kecil yang minum sangat cepat dapat menelan udara bersama dengan susu, Bunda. Ini terutama jika Bunda mempunyai persediaan ASI yang melimpah. 

Kita lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang cara mengatasi gumoh setelah menyusui.

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENANGANI SI KECIL SAAT MUNTAH ASI

Sleeping baby

3 Penyebab Bayi Muntah ASI, Mungkin karena Makanan yang Bunda Lahap?/Foto: iStock

Berikut merupakan tips dari Verywellfamily untuk menangani Si Kecil muntah ASI:

1. Sendawakan Si Kecil

Cobalah untuk menyendawakan Si Kecil selama dan setelah setiap makan untuk mengeluarkan udara dari perut mereka. Menyendawakan bayi membantu mengeluarkan udara yang tertelan selama menyusu. 

2. Usahakan menyusui dengan tenang 

Cobalah untuk membatasi gangguan, kebisingan, dan cahaya terang saat Bunda menyusui. Pemberian makan yang lebih tenang dapat menyebabkan lebih sedikit ludah. 

Banner Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit

3. Beri makan Si Kecil jarang-jarang

American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menunggu setidaknya dua setengah jam antara waktu menyusui untuk bayi yang diberi susu formula dan setidaknya dua jam untuk bayi yang disusui. 

4. Mengganti posisi menyusui

Jika Bunda memiliki refleks let-down yang kuat, ASI Bunda mungkin mengalir terlalu cepat. Cobalah untuk menyusui dalam posisi berbaring sehingga Si Kecil menyerap ASI melawan gravitasi. Bunda juga dapat memompa atau memeras ASI dari payudara sebelum mulai menyusui untuk membantu memperlambat alirannya.

5. Bereksperimen dengan posisi

Cobalah berbagai posisi menyusui untuk melihat apakah beberapa posisi lebih nyaman daripada yang lain untuk Si Kecil. Dan setelah menyusui, usahakan agar kepala bayi tetap tegak dan terangkat setidaknya selama 30 menit. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda