Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Mengenal Galaktorea, Kondisi bila ASI Keluar di Luar Masa Menyusui

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 12 Feb 2023 12:56 WIB

Ilustrasi payudara
Galaktorea, Kondisi Saat ASI Keluar di Luar Masa Menyusui: Penyebab & Bahayanya/Foto: Getty Images/iStockphoto/PORNCHAI SODA

Air susu ibu (ASI) ternyata bisa keluar di luar waktu menyusui, Bunda. Dalam ilmu medis, kondisi ini disebut galaktorea.

Menurut ulasan di American Family Physician (AFP) tahun 2001, galaktorea adalah masalah yang relatif umum terjadi pada sekitar 20 sampai 25 persen wanita. Galaktorea bahkan dianggap sebagai perubahan fisiologis.

Galaktorea terjadi ketika ASI atau cairan seperti ASI keluar dari puting. Cairan yang keluar ini berbeda dengan yang terjadi setelah kehamilan atau saat menyusui Si Kecil.

Gejala galaktorea

Gejala utama galaktorea adalah keluarnya cairan berwarna putih dari puting. Selain itu, ada beberapa gejala atau tanda lainnya, berupa:

  • Keluarnya cairan dapat berlangsung sesekali atau hampir terus-menerus
  • Cairan keluar dari salah satu atau kedua puting
  • Cairan yang keluar mulai dari sedikit hingga banyak

Penyebab galaktorea

Ada beberapa penyebab galaktorea. Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 penyebabnya:

1. Prolaktinoma

Galaktorea sering disebabkan oleh prolaktinoma, yakni tumor yang terbentuk di kelenjar pituitari. Tumor ini dapat menekan kelenjar pituitari, lalu merangsangnya untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin.

"Prolaktin adalah hormon yang sebagian besar bertanggung jawab untuk proses menyusui," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dikutip dari Healthline.

2. Konsumsi obat

Galaktorea juga dapat disebabkan penggunaan obat tertentu yang memengaruhi keseimbangan hormon prolaktin, Bunda. Obat-obatan jenis ini dapat mengganggu dopamin, yakni hormon yang menghambat pelepasan prolaktin atau secara langsung bisa merangsang kelenjar pituitari.

Melansir dari Very Well Health, beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan galaktorea, antara lain:

  • Antipsikotik
  • Antidepresan
  • Antihipertensi
  • Kontrasepsi oral
  • Opioid

"Jika Anda menggunakan salah satu dari obat ini dan mengalami galaktorea, kemungkinan besar obat tersebut adalah penyebabnya," ujar Dokter spesialis Kesehatan Ibu dan Janin, Layan Alrahmani, MD.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui penyebab dan bahaya galaktorea ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga 5 mitos seputar kanker payudara, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

APAKAH GALAKTOREA BERBAHAYA?

Ilustrasi Memperbesar Payudara

Foto: Getty Images/iStockphoto/PORNCHAI SODA

3. Stres

Stres yang kronis bisa memicu terjadinya galaktorea, Bunda. Biasanya, stres yang dialami di luar waktu menyusui dapat menimbulkan efek keluarnya ASI dari payudara.

"Percaya atau tidak stres kronis bisa menyebabkan galaktorea. Stres kronis menyebabkan perubahan pada tubuh Anda yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar prolaktin, hormon laktasi," ungkap Alrahmani.

Banner Serba-Serbi yang Menyakiti Anak

4. Stimulasi di payudara

Bunda mungkin perlu waspada bila melakukan stimulasi pada payudara. Stimulasi puting yang berulang dan intens dapat menyebabkan galaktorea lho.

Stimulasi puting yang dilakukan saat sedang tidak hamil atau menyusui dapat memicu perubahan hormonal. Akibatnya terjadi peningkatan hormon prolaktin dalam tubuh.

5. Penyebab lainnya

Galaktorea dapat terjadi bila tubuh memproduksi banyak hormon prolaktin, Bunda. Ada beberapa penyebab lain galaktorea dari peningkatan hormon ini, yakni:

  • Ganguan hati, seperti sirosis
  • Hipotiroidisme
  • Mengalami masalah ginjal jangka panjang
  • Menggunakan kokain atau mariyuana
  • Mengonsumsi suplemen herbal tertentu
  • Penggunaan obat prokinetik untuk kondisi gastrointestinal

Bahaya galaktorea

Dalam ulasan AFP tahun 2001, dijelaskan bahwa galaktorea tidak terkait dengan kanker payudara. Bila pun dikaitkan dengan tumor, ini termasuk jinak.

Sekitar 20 persen wanita dengan galaktorea memiliki tumor hipofisis yang terbukti dari pemeriksaan radiologi. Prevalensinya meningkat menjadi 34 persen pada wanita yang juga mengalami amenorrhea atau tidak haid.

Tumor yang paling umum mengakibatkan galaktorea adalah prolaktinoma hipofisis. Prognosis untuk pasien dengan tumor ini sangat baik. Kebanyakan pasien dengan prolaktinoma hipofisis mengalami kemunduran atau tetap stabil selama bertahun-tahun.

Tapi yang perlu diperhatikan, galaktorea biasanya merupakan tanda dari masalah kesehatan. Jadi penting bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala ini untuk mengetahui penyebabnya.

Beberapa pengobatan galaktorea dapat berupa pemberian obat untuk menghentikan produksi prolaktin atau pembedahan untuk mengangkat tumor. Pengidapnya juga akan diminta untuk menghindari obat-obatan pemicu.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda