menyusui
Perbedaan Tumor dan Kanker Payudara Beserta Cara Mendeteksi Dini, Busui Pelajari Ya
Rabu, 08 Feb 2023 16:05 WIB
Perbedaan tumor dan kanker payudara beserta cara mendeteksi dini jarang diketahui ibu menyusui. Yuk, cari tahu perbedaannya lebih lanjut, Bunda.
Payudara cenderung berubah seiring bertambahnya usia. Banyak kondisi yang dapat menyebabkannya berubah termasuk dengan kemunculan benjolan di payUdara. Tetapi, sebagian besar benjolan di payudara disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Dua penyebab paling umum dari benjolan payudara ialah kondisi payudara fibrokistik dan kista.
Kondisi fibrokistik menyebabkan perubahan non-kanker pada payudara yang dapat membuatnya menggumpal, lunak, dan nyeri. Kista ialah kantong kecil berisi cairan yang dapat berkembang di payudara.
Perbedaan tumor dan kanker payudara
Sementara itu, tumor sendiri merupakan massa jaringan abnormal. Ada dua jenis tumor kanker payudara yang non kanker atau jinak dan yang bersifat ganas. Ketika tumor didiagnosis jinak, dokter biasanya akan membiarkannya daripada mengangkatnya.
Meskipun tumor ini umumnya tidak agresif terhadap jaringan di sekitarnya, terkadang mereka terus tumbuh, menekan jaringan lain dan menyebabkan rasa sakit atau masalah lain. Dalam situasi ini, tumor diangkat, sehingga rasa sakit atau komplikasi mereda.
Tumor ganas sendiri bersifat kanker dan mungkin agresif karena menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya. Ketika tumor diduga ganas, dokter akan melakukan biopsi untuk mengetahui tingkat keparahan atau agresivitas tumor.
Meskipun setiap benjolan yang dibentuk oleh sel-sel tubuh secara teknis dapat disebut sebagai tumor, tidak semua tumor bersifat ganas (kanker). Sebagian besar benjolan payudara - 80 persen dari yang dibiopsi - bersifat jinak (non kanker).
Ciri-ciri yang bisa dicermati yakni sebagai berikut ya, Bunda:
1. Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.
2. Massa atau benjolan, yang mungkin terasa sekecil kacang polong.
3. Benjolan atau penebalan di dalam atau di dekat payudara atau di ketiak yang bertahan selama siklus menstruasi.
4. Perubahan tampilan atau nuansa kulit pada payudara atau puting (berlesung pipit, berkerut, bersisik, atau meradang).
5. Kemerahan pada kulit payudara atau puting.
6. Area yang sangat berbeda dari area lain di kedua payudara.
7. Area mengeras seperti marker di bawah kulit.
8. Keluarnya cairan bernoda darah atau bening dari puting.
![]() |
Ciri-ciri kanker payudara
Kanker payudara berkembang ketika sel-sel abnormal di payudara membelah dan berkembang biak. Tetapi, para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan proses ini dimulai. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkenal kanker payudara. Beberapa hal tersebut di antaranya:
1. Usia
Yakni 55 tahun atau lebih tua dapat meningkatkan risiko kanker payudara
3. Jenis kelamin
Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan kanker payudara daripada pria
3. Riwayat keluarga dan genetika
Jika seseorang memiliki orang tua, saudara kandung, anak-anak atau kerabat dekat lainnya yang didiagnosis menderita kanker payudara, kemungkinan besar akan mengembangkan penyakit tersebut.
4. Gaya hidup
Selain itu, faktor merokok, penggunaan alkohol, hingga kegemukan, paparan radiasi, dan terapi penggantian hormon juga dapat turut meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara seperti dikutip dari laman Cleveandclinic.
Pihak medis biasanya akan melakukan pemeriksaan payudara dan menanyakan tentang riwayat keluarga, riwayat kesehatan, dan gejala yang ada. Selain itu, pihak pelayanan kesehatan juga akan merekomendasikan tes untuk memeriksa kelainan payudara seperti mammogram dan ultrasonografi, pemindaian PET, dan MRI.
Jika pihak penyedia layanan kesehatan melihat sesuatu yang mencurigakan pada tes tersebut, akan dilakukan biopsi pada jaringan payudara. Dan, sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Gejala awal kanker payudara yang paling umum ialah benjolan baru atau perubahan bentuk atau kontur payudara. Tanda bahaya lainnya dapat mencakup perubahan puting, perubahan kulit, atau payudara yang terasa membesar secara tidak biasa.
Selain itu, kanker payudara juga dapat mengubah penampilan puting. Jika puting biasanya tampak normal dan mulai terlihat terbalik, itu perlu dikhawatirkan, ujar Dr Haritha Pabbathi, seorang Medical Oncologis. Mungkin juga, ada benjolan yang menarik puting ke dalam. Apalagi, kanker juga dapat memengaruhi puting dengan cara yang lain.
Jika tidak menyusui, seharusnya tidak ada yang mengalir dari puting susu. Setiap pengeluaran, terutama darah, perlu diperiksa, mungkin ada peradangan atau infeksi, tetapi harus diperiksa oleh dokter, seperti dikutip dari laman Cancer Center.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang dimulai di payudara. Ini bisa dimulai di satu atau di kedua payudara. Kanker dimulai ketika sel mulai tumbuh di luar kendali. Dan, kanker payudara terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria juga bisa terkena kanker payudara.
Kanker payudara ialah penyakit kesel-sel di payudara tumbuh di luar kendali. Ada berbagai jenis kanker payudara tergantung pada sel mana di payudara yang berubah menjadi kanker.
Kanker payudara dapat dimulai di berbagai bagian payudara. Payudara terdiri dari tiga bagian utama, lobulus, saluran, dan jaringan ikat.Lobulus adalah kelenjar yang menghasilkan susu. Saluran adalah tabung yang membawa susu ke puting susu. Jaringan ikat (yang terdiri dari jaringan berserat dan lemak) mengelilingi dan menyatukan semuanya. Sebagian besar kanker payudara dimulai di saluran atau lobulus.
![]() |
Kanker payudara dapat menyebar ke luar payudara melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Ketika kanker payudara menyebar ke bagian lain dari tubuh, dikatakan telah bermetastasis, seperti dikutip dari laman CDC.
Beberapa ciri-ciri kanker payudara yakni sebagai berikut:
1. Benjolan baru di payudara atau ketiak (ketiak).
2. Penebalan atau pembengkakan sebagian payudara.
3. Iritasi atau lesung pipi pada kulit payudara.
4. Kemerahan atau kulit bersisik di area puting atau payudara.
5. Menarik puting atau nyeri di area puting.
6. Puting keluar cairan selain ASI, termasuk darah.
7. Setiap perubahan ukuran atau bentuk payudara.
8. Nyeri di area manapun di payudara.
Perlu diingat bahwa gejala ini bisa terjadi dengan kondisi lain yang bukan kanker. Jika Bunda memiliki tanda atau gejala yang membuat Anda khawatir, pastikan untuk segera menemui dokter.
Meskipun setiap benjolan yang dibentuk oleh sel-sel tubuh secara teknik dapat disebut sebagai tumor, tidak semua tumor bersifat ganas (kanker). Sebagian besar benjolan payudara, 80 persen dari yang dibiopsi bersifat jinak (non kanker).
Penting untuk dipahami bahwa sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak dan bukan kanker (ganas). Tumor payudara non-kanker adalah pertumbuhan abnormal, tetapi tidak menyebar ke luar payudara. Mereka tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa jenis benjolan payudara jinak dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara.
Sebaiknya segera bicarakan dengan dokter setelah merasakan benjolan di payudaranya. Tidak mungkin dapat diketahui apakah benjolan itu kanker atau tumor hanya dengan pemeriksaan sendiri.
Gejala lain yang harus diwaspadai yakni keluarnya cairan dari puting, lesung kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk, serta perubahan warna puting dan payudara. Jika dokter tidak yakin dengan penyebab benjolan tersebut, umumnya mereka akan meminta USG atau mammogram untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Benjolan di payudara bisa jinak atau ganas. Konsistensi payudara dapat berubah dengan menstruasi, kehamilan, menopause, atau penambahan berat badan. Jika seseorang menderita kanker payudara, mereka mungkin melihat gejala lain, seperti benjolan lain di dekat ketiak atau keluarnya cairan dari puting.
Segera bicarakan dengan dokter jika menemukan benjolan di payudaranya, sekecil apa pun benjolan itu. Jika benjolan tersebut bersifat kanker dan membesar, sel kanker bisa pecah dan menyebar ke area lain di tubuh.
Cara mudah mendeteksi dini tumor dan kanker payudara
Saat menemukan tanda awal yang tidak biasa pada payudara, sebaiknya Bunda dapat memeriksakannya ke dokter. Terlepas dari sekecil apa pun gejala tak biasa yang muncul atau dirasakan. Dengan begitu, skrining awal dapat segera dilakukan oleh dokter.
Skrining mengacu pada tes dan ujian yang digunakan untuk menemukan penyakit pada orang yang tidak memiliki gejala apa pun. Tujuan pemeriksaan skrining payudara adalah untuk menemukannya lebih awal, sebelum menimbulkan gejala (seperti benjolan di payudara yang dapat dirasakan). Deteksi dini berarti menemukan dan mendiagnosis penyakit lebih awal daripada jika Anda menunggu gejala muncul.
Kanker payudara yang ditemukan selama pemeriksaan skrining cenderung lebih kecil dan kecil kemungkinannya untuk menyebar ke luar payudara. Ukuran kanker payudara dan seberapa jauh penyebarannya adalah beberapa faktor terpenting dalam memprediksi prognosis (pandangan) seorang wanita dengan penyakit ini.
Seorang wanita dianggap berisiko rata-rata jika dia tidak memiliki riwayat pribadi kanker payudara, riwayat kanker payudara keluarga yang kuat, atau mutasi genetik yang diketahui meningkatkan risiko kanker payudara (seperti di gen BRCA), dan belum menjalani terapi radiasi dada sebelum usia 30 tahun.
Berikut ini panduannya seperti dikutip dari laman Cancer:
1. Wanita antara 40 dan 44 memiliki pilihan untuk memulai skrining dengan mammogram setiap tahun.
2. Wanita berusia 45 hingga 54 tahun harus menjalani mammogram setiap tahun.
3. Wanita berusia 55 tahun ke atas dapat beralih ke mammogram dua tahun sekali, atau mereka dapat memilih untuk melanjutkan mammogram tahunan. Skrining harus dilanjutkan selama seorang wanita dalam keadaan sehat dan diharapkan untuk hidup setidaknya 10 tahun lagi.
4. Semua wanita harus memahami apa yang diharapkan saat menjalani mammogram untuk skrining kanker payudara – apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh tes tersebut.
5. Pemeriksaan payudara klinis tidak direkomendasikan untuk skrining kanker payudara di antara wanita dengan risiko rata-rata pada usia berapa pun.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan untuk ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Saksikan juga yuk video tentang 5 mitos tentang kanker payudara:
(pri/pri)