sign up SIGN UP search

menyusui

ASI Berkurang setelah Minum Obat, Benarkah?

Dwi Indah Nurcahyani   |   Haibunda Senin, 20 Mar 2023 12:26 WIB
Minum obat caption
Jakarta -

Banyak busui yang merasa khawatir saat hendak minum obat ketika badannya kurang fit. Hal ini karena ada yang beranggapan jika ASI berkurang setelah minum obat, benarkah Bunda?

Jika Bunda menyusui, menjaga kesehatan selama menyusui sangatlah penting ya, Bunda. Apalagi, tuntutan menyusui tidaklah mudah terutama saat menjalani ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi. Tak jarang, ibu menyusui jadi kurang tidur dan makan jadi berantakan karena merasa stres dengan ritme menyusui yang melelahkan.

Hal ini pun sering kali berujung pada kesehatan ibu sendiri. Badan pun tumbang meski hanya berujung masuk angin, bapil, dan lainnya. Dalam kondisi ini, busui pun memerlukan obat untuk segera memulihkan diri. Hanya saja, seringkali sebagian busui merasa khawatir untuk mengonsumsi obat karena dikhawatirkan berisiko pada produksi ASI mereka..


ASI berkurang setelah minum obat?

Perlu Bunda tahu bahwa hampir semua obat yang ada di dalam darah akan ditransfer ke dalam ASI sampai batas tertentu. Sebagian besar obat melakukannya pada tingkat rendah dan tidak menimbulkan risiko nyata bagi sebagian besar bayi.

Namun, ada pengecualian. Beberapa obat dapat ditemukan dalam kadar tinggi dalam ASI. Akibatnya, setiap obat harus dipertimbangkan secara terpisah, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Memang ya, Bunda, paparan obat dalam ASI menimbulkan risiko terbesar pada bayi prematur, bayi baru lahir, dan bayi yang secara medis tidak stabil atau memiliki masalah dengan fungsi ginjal. Namun, obat-obatan yang digunakan dalam dua hari setelah melahirkan ditransfer pada tingkat yang sangat rendah ke bayi.

Itu karena Bunda menghasilkan volume ASI yang terbatas selama ini. Risikonya paling rendah untuk bayi sehat berusia 6 bulan ke atas. Pada usia ini, obat dimetabolisme melalui tubuh bayi secara efisien.

Sebagian besar obat aman dikonsumsi saat menyusui. Selain itu, manfaat melanjutkan pengobatan untuk kondisi kronis mungkin lebih besar daripada potensi risikonya.

Namun, beberapa obat tidak aman dikonsumsi saat menyusui. Jika Bunda meminum obat yang dapat membahayakan bayi, dokter mungkin merekomendasikan obat alternatif. Atau mereka mungkin merekomendasikan menyusui ketika obatnya rendah dalam ASI Bunda.

Terkadang dokter mungkin menyarankan agar Bunda berhenti menyusui untuk sementara atau selamanya. Rekomendasi dapat bergantung pada berapa lama Bunda perlu minum obat. Jika Bunda mengetahui sebelumnya, Bunda dapat memompa selain menyusui dan menyimpan ASI. Kemudian gunakan ASI yang disimpan begitu Bunda mulai mengonsumsi obat.

Jika Bunda perlu berhenti menyusui hanya untuk sementara, gunakan pompa ASI elektrik ganda untuk menjaga persediaan ASI hingga Bunda dapat menyusui kembali. Buang susu yang Bunda pompa saat Bunda minum obat.

Jika Bunda  tidak yakin apakah suatu obat aman saat menyusui, pompa, beri label, dan simpan ASI perah sampai Bunda berkonsultasi dengan dokter. Jika Bunda perlu berhenti menyusui secara permanen – yang tidak biasa – tanyakan kepada dokter tentang penyapihan dan untuk membantu Bunda memilih susu formula bayi.

Terlepas dari kenyataan bahwa jumlah wanita yang menyusui setiap tahun meningkat, hanya ada sedikit bukti kuat tentang seberapa banyak obat dapat mempengaruhi ASI dan bayi yang disusui, menurut Dr Catherine Spong, M.D,  chief of the division of maternal-fetal medicine di The University of Texas Southwestern Medical Center.

Hasilnya memang, beberapa wanita benar-benar tidak menyusui saat minum obat, atau memutuskan untuk tidak meminum obat yang diperlukan sama sekali, kata Dr. Christina Chambers, Ph.D professor of pediatric dari The University of California dikutip dari laman Nytimes.

Sedianya sebagian obat-obatan aman dikonsumsi saat menyusui karena hanya sejumlah kecil yang masuk ke dalam ASI dan tidak akan memengaruhi bayi. Ibu menyusui jarang harus berhenti menyusui karena minum obat. Namun, penting bagi Bunda untuk mendapatkan saran dari dokter atau apoteker Bunda.

Mereka akan mempertimbangkan risiko dan manfaat minum obat terhadap risiko apa pun untuk bayi Bunda. Untuk itu, sebelum dokter meresepkan obat untuk, pastikan dia tahu bahwa Bunda sedang menyusui.

Demacolin untuk ibu menyusuiIbu menyusui/ Foto: Getty Images/AsiaVision

Beberapa obat dapat membuat bayi diare atau muntah, atau membuat mereka mengantuk atau bayi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Obat-obatan lain juga dapat menyebabkan produksi ASI Bunda lebih banyak atau lebih sedikit daripada biasanya.

Banyaknya obat yang masuk ke dalam ASI dan pengaruhnya pada bayi tergantung pada umur dan kesehatan bayi, jenis obat, berapa banyak yang diminum, dan kapan diminum. Bunda harus berhati-hati jika bayi Bunda prematur, sakit, atau minum obat sendiri. Terkadang, ibu menyusui disarankan untuk berhenti menyusui saat mereka meminum beberapa obat karena dapat membahayakan bayi seperti dikutip dari laman Healthdirect.

Beberapa obat yang aman saat menyusui di antaranya obat alergi dan demam seperti antihistamin, obat pilek dan flu, obat batuk, obat penghilang rasa sakit, dan lainnya. Guna meminimalkan risiko dari konsumsi obat Bunda selama menyusui hal terbaik ialah memerah dan membuang ASI saat Bunda minum obat. Ini juga akan membantu suplai ASI tetap terjaga.

Bicarakan dengan dokter jika Bunda ingin beralih ke obat lain dan ambil dosis serendah mungkin untuk meredakan gejala yang Bunda rasakan. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan video tentang 5 obat batuk aman untuk ibu menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!