Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apakah Menyusui Membatalkan Wudu dan Baju yang Terkena ASI Boleh Dipakai Salat?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 11 Apr 2023 12:20 WIB

Ibu dan bayi
Foto: Getty Images/FatCamera

Bagi ibu menyusui, baju sering kali kena cipratan ASI saat menyusui. Jika sudah begini, apakah menyusui membatalkan wudu dan baju terkena ASI boleh untuk salat?

Saat baju terkena ASI, memang rasanya tidak nyaman ya, Bunda. Selain lengket dan aromanya juga mengganggu tentu membuat ibu menyusui jadi tidak nyaman untuk melakukan apa pun, termasuk beribadah salat.

Tak sedikit dari ibu menyusui yang melakukan pembersihan terlebih dahulu dan mengganti bajunya agar lebih nyaman beribadah. Apalagi, rembesan ASI membuat area tubuh yang basah tersebut tidak nyaman ya, Bunda.

Menyusui membatalkan wudu?

Hal ini sah-sah saja dilakukan ya, Bunda. Karena sedianya, beribadah memang perlu menyucikan diri dari berbagai hal. Walaupun sebenarnya ASI bukan termasuk najis tetapi membersihkan diri dari hal tersebut sebelum beribadah bukanlah suatu masalah ya, Bunda.

Sama halnya dengan debu ya, Bunda. Mungkin debu tampak kotor tetapi debu ternyata dapat menjadi salah satu media untuk bersuci. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Telah dijadikan untukku bumi (tanah) sebagai masjid dan thahuur (alat bersuci),” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Tidak berbeda jauh dengan debu yang bisa digunakan untuk alat bersuci, ASI pun demikian ya, Bunda. Baik menurut dalil naqli maupun dalil ‘aqli air susu ibu jelas tidak termasuk najis.

Dalil naqli memberikan petunjuk bahwa air susu ibu adalah makanan yang Allah SWT rekomendasikan untuk anak-anak kita. Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman, “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,” (Q.S. Al-Baqarah: 233).

ASI merupakan makanan yang suci dan tidak termasuk najis. Apalagi, Allah menjadikan ASI menjadi makanan yang direkomendasikan untuk anak-anak hingga dua tahun penuh ya, Bunda.

Kaum muslimin sepakat, ASI termasuk benda suci. Karena manusia tidak boleh secara sengaja memasukkan benda najis ke dalam tubuhnya apalagi dikonsumsi. Sementara ASI, diberikan kepada bayi sebagai konsumsi utamanya sejak lahir.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Saksikan video tentang aturan puasa untuk ibu menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]



APAKAH MENYUSUI MEMBATALKAN WUDHU DAN BAJU TERKENA ASI BOLEH UNTUK SALAT?

Ibu dan bayi

Foto: Getty Images/FatCamera

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, ulama sepakat bahwa mengeluarkan benda suci, selain dari kemaluan depan dan belakang tidak membatalkan wudu. Termasuk dalam hal ini mengeluarkan ASI baik ketika menyusui maupun di luar menyusui.

Mengenai baju yang terkena ASI yang membuat Bunda menjadi risih dan ingin mengganti baju saat salat boleh saja dilakukan ya, Bunda. Tentu saja, tidak ada yang melarangnya karena memang Islam mencintai kebersihan dan menggunakan baju yang bersih dan suci saat beribadah menjadi pilihan terbaik saat beribadah menghadap Allah SWT.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur

Selain itu, mengacu pada hal-hal yang membatalkan wudu, baju yang terkena ASI tidak masuk di dalamnya. Seperti diketahui bahwa hal-hal yang membatalkan wudu yakni:

1. Keluarnya sesuatu dari kedua pintu pelepasan (saluran buang air kecil atau besar) baik berupa zat seperti kencing, tinja, dan darah, maupun yang berupa angin (kentut).

2. Hilang akal atau kesadaran baik karena pingsan dan gila atau karena obat bius dan mabuk miras.

3. Tidur. Kecuali tidur dalam posisi duduk yang mantap sedemikian rupa sehingga tidak mungkin keluar angin.

4. Menyentuh kemaluan, bagian depan ataupun belakang dengan telapak tangan bagian dalam, secara langsung dan tanpa penghalang. Akan tetapi, menyentuhnya dengan telapak tangan tanpa maksud menimbulkan rangsangan tidak membatalkan.

5. Bersentuhan secara langsung dan tanpa penghalang kulit antara pria dewasa dan kulit perempuan dewasa apabila disertai dengan rangsangan syahwat, atau memang dimaksudkan untuk menimbulkan rangsangan, seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Al-Baqir.

Jadi, menjaga kebersihan sesuai dengan rekomendasi saat beribadah boleh-boleh saja dilakukan ya, Bunda. Bukankah kebersihan sebagian dari iman ya, Bunda?

Wallahu'alam bisshawab. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda